5 Barang yang Seharusnya Dijual di Indomaret

5 Barang yang Seharusnya Dijual di Indomaret

5 Barang yang Seharusnya Dijual di Indomaret (Unsplash.com)

Setidaknya sekali dalam seminggu, ada saja uang kita yang lari ke Pak Anthony Salim lewat jalur Indomaret. Selain faktor gerainya yang mudah ditemukan, kualitas dan kelengkapan produk juga menjadi pertimbangan konsumen saat berbelanja ke minimarket satu ini. Ah, iya, ada satu lagi. Tempatnya juga adem. Cocok untuk kabur dari matahari yang menyengat di siang bolong itu.

Tapi, apakah memang Indomaret selengkap itu? Ternyata nggak juga, Gaes.

Kita mungkin bisa menemukan bermacam produk di Indomaret. Mau yang manis, yang underrated, hingga yang aneh, ada di Indomaret. Namun, bukan berarti Indomaret selengkap itu. Ada barang-barang yang sebenarnya dibutuhkan oleh khalayak, tapi sayangnya hanya tersedia d Indomaret secara musiman. Bahkan, ada pula barang yang nggak ada sama sekali di Indomaret. Apa saja? Berikut daftarnya.

#1 Kurma

Masih jadi misteri kenapa kurma hanya tersedia di Indomaret pada bulan puasa saja. Memangnya di luar bulan puasa nggak ada orang yang pengin makan kurma? Ada tau. Salah satunya saya. Memang sih di luar bulan puasa kita bisa mendapakan kurma secara online ataupun pergi ke toko herbal dan oleh-oleh haji, tapi kan beda.

Begini. Di Indomaret, kurma tersedia dalam berbagai merek dagang, seperti First Dates, Hijra, Date Crown, dll yang reviewnya bisa kamu baca di sini. Sementara kalau di toko oleh-oleh haji, kurma yang disediakan variannya terbatas. Mau cari di online shop pun nggak semudah itu.

Saya pernah lho membeli kurma secara online. Mereknya sama seperti yang ada di Indomaret. Kemasannya pun mirip. Tau nggak ending-nya gimana? Kurma yang saya beli rasanya kayak kurma curah, Gaes. Beda banget sama yang pernah saya beli di Indomaret.

#2 Peniti

Barang selanjutnya yang seharusnya juga dijual di Indomaret adalah peniti. Kedengarannya sih sederhana, tapi benda mungil ini kerap dibutuhkan terutama bagi para hijabers. Ada kalanya, peniti yang tersemat di kerudung tiba-tiba patah. Mau cari peniti ke mana coba? Nggak semua warung kelontong menjual peniti, lho. Kalaupun ada, biasanya sudah tutup saat malam sudah larut.

Peniti juga menjadi solusi jitu saat sesuatu yang buruk terjadi pada ritsleting celana. Bayangkan jika dalam perjalanan, resleting celanamu tiba-tiba dol. Waduh, ambyar, Gaes. Harga diri seketika dipertaruhkan.

Yakin nih Indomaret nggak mau menyediakan peniti? Sekalian sama jarum pentulnya juga boleh, lho.

Baca halaman selanjutnya

Yang berlimpah di waktu tertentu tapi raib di waktu lainnya adalah…

#3 Jajanan kaleng

Yang berlimpah di waktu tertentu tapi raib di waktu lainnya adalah jajanan kaleng. Seolah, tamu yang pantas disuguhi jajanan kaleng hanya tamu yang datang pada hari raya. Hari lainnya cukup suguhkan air putih sama angin saja. Kasihan.

Padahal saya yakin, seumpama jajanan kaleng di-display di hari biasa pun pasti ada penikmatnya, kok. Mungkin penjualannya memang nggak terlalu banyak seperti saat hari raya tiba. Tapi, mengingat kedaluwarsa produk ini yang relatif lama, nggak ada salahnya kan kalau Indomaret tetap memajang jajanan kaleng di hari biasa.

Kangen juga lho ngemil biskuit Khong Guan kalengan sore-sore. Uhuk~

#4 Sirop

Setali tiga uang dengan jajanan kaleng, kenapa sih sirop hanya berlimpah di Indomaret saat bulan puasa dan hari raya? Apakah kami harus cukup puas dengan Marimas dan Teajus saja di hari-hari biasa? Padahal ada masanya kami ingin menyuguhkan sesuatu yang lebih spesial untuk para tamu, lho. Misalnya, saat akan ada acara kumpul keluarga besar. Tentu, sebagai tuan rumah kami ingin memberi minuman yang ada warnanya.

Sayangnya, sirop hanya tersedia musiman di Indomaret. Padahal saat bulan puasa dan hari raya tiba, melihat sirop aja sudah bosen, lho. Di rumah ada sirop, main ke tetangga disuguhi sirop, ke rumah saudara juga sirop lagi sirop lagi. Sirop terus~

#5 Kantong kresek

Kantong kresek di Indomaret memang berbayar. Tapi, menurut saya tanggung sih kalau cuma dijual satuan. Sekalian saja dijual dalam kemasan 50 atau 100 lembar gitu.

Saya perhatikan di banyak gerai Indomaret, terdapat gerobak-gerobak UMKM yang mangkal. Tak jarang, abang-abang penjual ini kehabisan kantong kresek. Alhasil, mereka harus tancap gas ke toko di ujung jalan. Nah, kenapa fenomena ini nggak dijadikan sebagai peluang? Jual dong plastik Indomaretnya ke si abang atau siapa pun yang saat itu sedang butuh kantong plastik.

Apalagi bukankah kantong kresek Indomaret itu ada embel-embel go green-nya, ya? Yang berarti, si kresek Indomaret ini lebih mudah terurai daripada kantong kresek pada umumnya. Jadi, jual aja jual~

Jika kelima barang di atas tersedia di Indomaret setiap saat tanpa terikat musim, kan kepenak. Konsumen nggak perlu lagi muter-muter cari peniti atau kantong kresek. Terus, kami juga bisa makan kurma, ngemil jajanan kaleng sambil minum sirop tanpa harus menunggu bulan puasa tiba. Kalau begitu kan pembeli jadi bahagia. Meskipun, yah, kalau pembeli bahagia, ujung-ujungnya Pak Anthony Salim juga sih yang bahagia.

Penulis: Dyan Arfiana Ayu Puspita
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA 4 Rekomendasi Camilan Manis di Indomaret yang Jarang Dilirik.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Exit mobile version