Seandainya manusia sebelum lahir diberi pertanyaan mau milih pengin punya badan kurus, gemuk, atau ideal, saya yakin, semua manusia akan memilih berbadan ideal. Udah, ini nggak bisa dibantah. Sebab, konstruksi sosialnya memang begitu; berbadan gemuk atau kurus dianggap buruk, sementara berbadan ideal sudah pasti disanjung. Dan itu, begitu menjengkelkan.
Sebagai manusia yang dari lahir belum pernah merasakan punya badan gemuk atau ideal, saya merasakan penderitaan itu. Kadang, saya sampai merasa punya tambahan problem hidup tersendiri dibanding manusia-manusia berbadan ideal. Ya gimana, merasa minder kalau harus memakai pakaian dengan lengan dan celana pendek, bersabar karena harus susah payah mencari ukuran outfit yang pas, adalah problem hidup yang nggak bisa dihindari.
Tapi, sekarang saya sudah berdamai dengan problem busana dan citra diri itu. Yang sampai sekarang saya masih belum bisa berdamai adalah problem sosial yang datang dari orang-orang sok tahu, sok peduli, yang nggak pernah merasakan penderitaan punya badan kurus. Pokoknya bermodal mata bisa melihat dan mulut bisa berucap, mereka sudah percaya diri untuk melakukan tindakan irasional dan nggak manusiawi terhadap orang berbadan kurus.
Daftar Isi
Pertanyaan “apa kamu nggak pernah makan” itu nggak masuk akal untuk orang kurus
Orang-orang semacam itu biasanya melontarkan pertanyaan, “Kamu apakah nggak pernah makan? Kok, badan sampai kurus gitu”. Iya, Anda yang nggak pernah kurus nggak salah baca dan nggak usah kaget. Coba tanya saja pada teman-teman Anda yang punya badan kurus. Pasti sudah kenyang dengan pertanyaan semacam itu.
Pertanyaan tersebut tentu saja nggak masuk akal. Cok, ayolah, semua manusia butuh makan. Ya mungkin ada, bagi orang yang lagi tirakat pengin punya kekuatan sakti mandraguna, misalnya. Tapi, kalau pun ada yang begitu, ya nggak semuanya orang kurus punya keinginan semacam itu. Dikira, semua orang yang berbadan kurus pengin bisa jadi dukun gitu? Yang logis ajalah, Bos!
Saya kurang tahu apa sebenarnya yang ada dalam pikiran mereka ketika melihat orang berbadan kurus. Kok, bisa-bisanya punya pertanyaan bodoh kayak gitu. Pokoknya pesan saya satu buat Anda yang mau peduli sama orang atau teman yang berbadan kurus: hentikan punya pikiran bahwa orang kurus nggak pernah makan. Dasar logikanya sederhana, nggak mungkin mereka hidup hanya menghirup oksigen doang. Pun kesannya, kami para manusia berbadan kurus ini kayak-kayak hidupnya terpuruk banget sampai nggak bisa beli makan.
“Makan yang banyak” adalah solusi klise
Selain itu, kadang orang sok peduli dan sok tahu tersebut nggak cuma bertanya, tapi juga memberikan win-win solution. Solusi itu mengatakan begini, “Makanlah yang banyak, biar makanan itu bisa jadi daging”. Memang kelihatannya baik. Tapi percayalah, solusi itu benar-benar klise dan justru memuakkan sekali.
Saya nggak tahu apakah solusi “makan banyak biar jadi daging” itu secara ilmiah tepat atau nggak. Yang jelas, bagi orang berbadan kurus, atau minimal saya sendiri, pasti pernah menambah jumlah makan. Bahkan, saya itu pernah makan sampai lima kali dalam satu hari. Dan hasilnya, nihil. Tetap saja bentuk badan saya tipis, dompet saya malah ikutan menipis.
Saya tahu, orang-orang yang memberi solusi tersebut bisa jadi karena berangkat dari pengalamannya sendiri. Tapi, sekali lagi, plis hentikan memberi solusi semacam itu. Nggak perlu memberikan penjelasan secara ilmiah untuk solusi tersebut. Secara umum, orang di muka bumi ini sudah paham bahwa terbentuknya daging antara lain disebabkan oleh kuantitas atau porsi makanan yang dimakan. Hanya saja, bagi sebagian orang kurus, badannya belum jodoh dengan solusi makan yang banyak.
Orang berbadan kurus sudah mencoba segala cara
Apakah hal itu karena mengidap penyakit cacingan? Tentu saja orang kurus sudah menyadari hal itu. Saya yakin, mengonsumsi obat cacing juga sudah pernah dikonsumsi oleh orang kurus dari kecil seperti saya ini. Hanya saja, entah kenapa solusi tersebut nggak membuahkan hasil.
Saya sendiri dari kecil juga sudah periksa ke dokter terkait masalah ini. Solusi dari mulai minum susu Pediasure yang katanya bisa memberikan gizi nutrisi lengkap. Mengonsumsi obat penafsu makan biar makan dengan porsi banyak secara teratur. Sampai pada obat-obatan sejenis penggemuk badan itu sudah pernah saya coba semuanya. Hasilnya tetap saja nihil.
Atau apa lagi? Mengurangi minum kopi? Berhenti begadang? Semua itu sudah pernah saya lakukan, dan nggak ada perubahan yang cukup signifikan. Malahan, banyak juga teman saya yang gemuk, badannya ideal, tapi sering minum kopi dan begadang. Saya juga nggak tahu untuk solusi tersebut keterangan ilmiahnya yang lengkap gimana. Saya menyadari, pasti ada banyak faktor yang memungkinkan orang bisa ngopi dan bedagang, tapi tetap bisa gemuk.
Kadang saya punya pikiran konyol, kayaknya saya bisa gemuk ketika nanti sudah sukses dan punya banyak uang, deh. Alasannya memang dangkal, karena banyak sekali artis seperti Denny Caknan atau Iko Uwais yang dulunya kurus, sekarang badannya ideal karena sudah sukses dan terkenal. Atau lebih konyol lagi, kayaknya saya bisa gemuk kalau nanti sudah menikah, deh.
Tapi yang namanya pikiran konyol, tetaplah konyol. Yang jelas, saya mau kasih tahu bahwa kebanyakan orang kurus itu sudah memakai segala cara demi menggemukkan badan. Hanya saja, entah kenapa segala cara itu belum bisa mendukung perkembangan tubuhnya.
Mending diam kalau nggak tahu
Makanya, saya memohon untuk semua orang yang punya badan ideal, atau orang yang pengin peduli tapi nggak cukup berpengetahuan soal ilmu kesehatan, tolong jangan sok tahu. Bukan apa-apa, solusi tersebut rasanya itu memuakkan. Ibarat kalau main Mobile Legends, heronya AFK, orang yang main nggak usah dikasih tahu kalau itu karena jaringan yang lelet.
Udahlah, mending diam saja kalau nggak tahu. Lagipula, kalau dipikir-pikir, di dunia ini nggak akan ada orang kurus kalau memang solusi untuk mereka adalah “makan yang banyak”. Apalagi, menerima pertanyaan, “Apa kamu nggak pernah makan?” Ra mashok blas, Bos!
Penulis: Achmad Fauzan Syaikhoni
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA Tipe Badan Ektomorf yang Tetap Kurus Meski Banyak Makan