Mengenal Arcamanik, Kecamatan Paling Elit di Kota Bandung

Mengenal Arcamanik, Kecamatan Paling Elit di Kota Bandung Mojok.co

Mengenal Arcamanik, Kecamatan Paling Elit di Kota Bandung (wikipedia.org)

Arcamanik, kecamatan di Kota Bandung yang lain daripada yang lain. Di antara 30 kecamatan yang ada di Kota Kembang itu, Kecamatan Arcamanik terkenal paling elit. Sebagai orang sering mondar-mandir kawasan tersebut, saya mengamininya. Sebab, sebagian besar wilayah di Arcamanik merupakan komplek, kluster, maupun perumahan-perumahan mewah

Jauh sebelum ramai seperti sekarang ini, dulunya Kecamatan Arcamanik merupakan hamparan sawah yang sangat luas dan cukup subur. Sekitar 1980-an, Kecamatan ini berkembang menjadi sebuah kompleks perumahan terbesar dan mungkin terluas di Indonesia. Dampaknya,  lahan sawah di Arcamanik kian menyusut dan mayoritas masyarakat Arcamanik yang bekerja sebagai petani, beralih profesi di bidang industri, jasa dan perdagangan.

Asal-usul penamaan Arcamanik

Penamaan Arcamanik berasal dari kata arca yang berarti patung dan manik artinya permata. Pada tahun 1883, seorang geolog Belanda menemukan artefak berupa dua buah patung Siwa Mahadewa dan patung Dewi Durga di sekitar perbukitan dekat Sindanglaya. Konon, kedua patung itu melahirkan mitos tentang Arcamanik. Tempat di mana kedua patung tersebut yang ditemukan, kemudian berubah menjadi perkampungan penduduk yang diberi nama Kampung Arcamanik.

Versi lain menyebutkan, penamaan Arcamanik berasal dari legenda yang beredar di warga Bandung Timur. Konon katanya, pernah berdiri sebuah kerajaan bernama Kerajaan Arcamanik pada sekitar tahun 1600-an. Kerajaan ini didirikan oleh raja terakhir Kerajaan Pajajaran yaitu Prabu Suryakencana. Tujuannya, untuk menyelamatkan barang berharga milik kerajaan Pajajaran dari serangan musuh dan sebagai tempat Prabu Surya Kencana menenangkan diri akibat keruntuhan kerajaan Pajajaran.

Kecamatan paling elit yang mengangkat tema olahraga

Sebagai Ibu Kota Provinsi Jawa Barat, Kota Bandung berkembang pesat, begitu juga kecamatan-kecamatan yang berada di bawah naungannya, termasuk Arcamanik. Keunikannya, jalan-jalan di kecamatan ini menggunakan nama-nama cabang olahraga. Karena tidak asing di telinga, jalan-jalan di Arcamanik mudah dihafal. Misal, Jalan Pacuan Kuda, Jalan Renang, Jalan Senam, Jalan Golf, Jalan Sepakbola, Jalan Polo Air, Jalan Ski Air, dan masih banyak nama olahraga lain. 

Di Kecamatan ini juga terdapat Sport Jabar Arcamanik yang merupakan kompleks olahraga yang pernah digunakan sebagai tuan rumah Pekan Olahraga Nasional 2016 (PON 2016). Kompleks olahraga itu menyediakan lapangan bola voli Indoor, lapangan bola voli Pasir, lapangan golf, lapangan softball, lintasan atletik, padepokan pencak silat dan Stadion sepakbola. Fasilitas pendukung lainnya di Sport Jabar Arcamanik seperti kantin, Kantor Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Jawa Barat, kantor pengelola lapangan, parkir,
Musholla dan wisma atlet.

Kecamatan elit dengan lapas elit khusus koruptor 

Saking elitnya Kecamatan Arcamanik di Kota Bandung, di sini juga terdapat Lapas Sukamiskin yang diperuntukan untuk “maling elit” alias para koruptor. Beberapa tahun lalu, lapas ini sempat viral karena ruang tahanannya memiliki fasilitas mewah bagaikan sebuah hotel. FYI, Lapas Sukamiskin memang diperuntukan untuk narapidana koruptor sejak 2012 sampai sekarang.

Lapas Sukamiskin sendiri sudah ada sejak zaman Hindia Belanda. Lebih tepatnya didirikan pada 1918 oleh arsitek C.P. Wolff Schoemaker. Lapas ini memiliki sejarah panjang saat perjuangan kemerdekaan Indonesia. Sang Proklamator, Soekarno, pernah mendekam di lapas tersebut pada 9 Desember 1930 karena pergerakannya bersama Partai Nasionalis Indonesia (PNI). Pergerakannya dianggap mengancam pemerintahan Hindia Belanda. 

Di atas sekilas mengenai Arcamanik, kecamatan paling elit se-Kota Bandung yang punya menyimpan banyak keunikan. Kalau boleh menyebutkan kekurangan kecamatan elit itu, sebenarnya hanya satu, saat malam hari “poek” alis gelap Lur. Penerangan Jalan Umum (PJU) sangat minim di sana. Miris sebenarnya, kecamatan elit, tapi penerangan sulit. 

Penulis: Acep Saepulloh
Editor: Kenia Intan 

BACA JUGA Alasan Orang Bandung Menghindari Plesir ke Lembang 

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version