Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Pengalaman Absurd Saya Saat Numpang di Mobil Polisi

Utamy Ningsih oleh Utamy Ningsih
19 November 2020
A A
Pengalaman Absurd Saya Saat Numpang di Mobil Polisi terminal mojok.co

Pengalaman Absurd Saya Saat Numpang di Mobil Polisi terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Dari sekian banyak pengalaman menumpang kendaraan, pengalaman saat menumpang mobil polisi menjadi salah satu pengalaman absurd dalam hidup saya. Saya sebut salah satu karena seingat saya ada tiga pengalaman yang kalau saya ingat-ingat, rasanya antara mau mengumpat dan mau ngakak guling-guling.

Untuk pengalaman menumpang mobil polisi, gara-gara kejadian itu, muncul cerita kesalahpahaman yang membuat tetangga saya geger dan orang tua saya jadi panik bukan main.

Kejadiannya sendiri sebenarnya sudah lama berlalu. Sekitar dua belas tahun yang lalu. Saat itu, saya dan teman-teman yang tergabung dalam ekstrakurikuler Pramuka Saka Bhayangkara, mendapat undangan untuk menghadiri sebuah kegiatan di Sekolah Polisi Negara (SPN) di Makassar. Kami pun diminta untuk berkumpul di Polsek tempat kami biasa latihan pramuka, baru kemudian sama-sama naik angkot menuju tempat kegiatan.

Saya lupa waktu itu kami diminta ngumpul pukul berapa dan kegiatannya berlangsung pukul berapa. Saya cuma ingat, waktu itu saya datang sedikit terlambat karena ada kerja kelompok untuk tugas sekolah. Begitu sampai di Polsek, teman-teman baru saja berangkat. Alhasil, saya pun numpang mobil polisi yang kebetulan waktu itu juga akan ke tempat kegiatan.

Mobil polisi yang saya tumpangi itu, saya tidak tahu apa nama dan jenisnya. Saya tahunya, kalau di Makassar disebut dengan mobil bombe’-bombe’ alias mobil (ber)musuhan. Kenapa disebut seperti itu? Sepertinya karena posisi bangku belakang yang saling punggung-punggungan. Jika tiap-tiap bangkunya diduduki, posisi orang yang duduk juga akan punggung-punggungan, laiknya orang bermusuhan.

Di bangku belakang, saya duduk diapit oleh dua orang polwan, sementara di bangku satunya ada tiga polisi.

Sepanjang jalan, tidak terhitung berapa banyak pengguna jalan yang menatap saya dengan tatapan minta penjelasan. Seolah-olah mereka harus tahu, saya ini tersangka kasus apa? Perasaan tidak menyenangkan itu masih ditambah dengan perasaan mual karena saya yang terus menunduk. Saat mobil berbelok, saya juga sempat hampir terjatuh ke depan karena lebih memilih menutup muka daripada pegangan.

Sialnya lagi, pada saat itu, entah kenapa saya merasa mobil terlalu lambat berjalan. Dalam hati saya terus berdoa, semoga mobil ini nggak dapat lampu merah dan semoga saya tidak berpapasan dengan orang yang mengenali saya.

Baca Juga:

Konten tidak tersedia

Ajaibnya, yang terjadi justru sebaliknya. Tepat ketika mobil berhenti karena lampu merah, saya malah ketemu dengan tetangga saya. Dia menatap saya, saya balas dengan senyum. Dia ingin menyapa, tetapi tidak berani. Saat itu, yang ada di pikiran saya, senyum saya tentu bisa menjadi jawaban bahwa saya baik-baik saja. Saya bukan tersangka kasus apa pun.

Meninggalkan kejadian tidak sengaja ketemu dengan tetangga, akhirnya saya tiba di tempat kegiatan. Kegiatannya baru saja berlangsung. Keseruan ngumpul bersama teman-teman membuat saya sedikit lupa kejadian absurd di jalan tadi.

Selesai acara, saya pulang ke rumah. Kali itu saya sudah tidak numpang di mobil polisi, saya sudah bergabung dengan rombongan teman-teman yang naik angkot.

Sesampainya di lorong dekat rumah, cerita absurd selanjutnya dimulai.

Tetangga saya teriak-teriak, “Tamy sudah pulang… Tamy sudah pulang.” Saya tentu saja heran. Memangnya, apa yang istimewa dari kepulangan saya? Sampai saya disambut sebegitunya.

Di dalam rumah, ada ibu saya dan beberapa tetangga yang juga ibu-ibu. Ibu saya menangis, sementara bapak saya pergi mencari saya. Saya makin bingung. Kok, saya dicari?

Usut punya usut, tetangga yang tadi melihat saya di atas mobil polisi, menyebarkan berita bohong bahwa saya ditangkap polisi karena kasus narkoba. Luar biasa!

Pantesan dicari ke Polsek katanya tidak ada nama saya dalam daftar orang yang ditahan. Makanya bapak saya pergi ke Polrestabes.

Sepulangnya dari Polrestabes, bapak saya kaget karena saya sudah ada di rumah. Saya juga kaget. Memangnya, yang diharapkan itu, saya ada di mana?

Sejak hari itu, saat saya melihat mobil polisi yang satu itu, saya selalu merasa geli sendiri. Terlalu mengesankankan cerita bersamanya.

Dari kejadian itu saya berharap, semoga nantinya di mobil itu disiapkan semacam gantungan yang biasa dipakai saat olah TKP. Tulisannya: cuma numpang, MyLov.

BACA JUGA 4 Hal yang Mungkin Terjadi Ketika Jadi Anggota Keluarga Polisi dan tulisan Utamy Ningsih lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 18 November 2020 oleh

Tags: mobil polisinumpang
Utamy Ningsih

Utamy Ningsih

Suka Membaca, Belajar Menulis.

ArtikelTerkait

Konten tidak tersedia
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Nggak Ada Gunanya Dosen Ngasih Tugas Artikel Akademik dan Wajib Terbit, Cuma Bikin Mahasiswa Stres!

Dosen yang Minta Mahasiswa untuk Kuliah Mandiri Lebih Pemalas dari Mahasiswa Itu Sendiri

5 Desember 2025
Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

3 Desember 2025
5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain Mojok.co

5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain

1 Desember 2025
Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

3 Desember 2025
Sebagai Warga Pemalang yang Baru Pulang dari Luar Negeri, Saya Ikut Senang Stasiun Pemalang Kini Punya Area Parkir yang Layak

Sebagai Warga Pemalang yang Baru Pulang dari Luar Negeri, Saya Ikut Senang Stasiun Pemalang Kini Punya Area Parkir yang Layak

29 November 2025
Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang (Unsplash)

Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang dengan Pesona yang Membuat Saya Betah

4 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.