Belakangan nasihat bahwa jangan berlebihan dalam membenci, nanti bisa berubah jadi cinta, kini benar-benar related dalam hidup saya. Penyebabnya adalah Mobile Legends. Gim yang dulunya begitu saya hindari ini, kini bermetamorfosis menjadi sarana refresh otak ketika jeda bekerja. Meskipun tidak jarang ketika nasib apes karena terus-terusan kalah di mode ranked, mood pun jadi rusak, suasana hati jadi gelap dan penuh umpatan.
Tapi ini serius, awalnya saya menganggap gim ini tidak seasik gim PES atau FIFA yang dimainkan di ps-an. Dan menurut saya, gim ini hanya menjadi toxic saat momen nongkrong dengan teman-teman. Lah, bagaimana tidak toxic? Aktivitas nongkrong yang seharusnya jadi ajang ngobrol, curcol hingga gibah, berubah menjadi aktivitas mabar yang isinya umpatan-umpatan cel*ng, as*, g*mblok. Angkringan yang menjadi tempat nongkrong pun serasa jadi kebun binatang. Dan yang paling membuat saya jengkel dengan gim ini adalah ketika mabar dimulai, maka saya pun teralialenisasi, dicuekin, bahkan dianggap tidak ada. Kan, telooo. Ngenes tenan pokoke.
Kondisi kengenesan yang saya alami, akhirnya membuat saya pada saat itu berkeyakinan bahwa gim ini adalah bentuk konspirasi elite global. Gim ini bagi saya diciptakan sebagai upaya terselubung untuk merenggut kehidupan sosial para penerus bangsa (Anjaay saya berasa kek Bli Jerinx).
Tapi itu dulu, saat saya belum mengenal dan memainkan gim ini secara mendalam. Kata orang-orang bijak, tak kenal maka tak sayang itu memang benar adanya. Diawali oleh keisengan teman saya yang diam-diam men-download gim ini di HP saya, akhirnya saya pun mulai mengenal dan mencoba memainkan gim ini. Bisa dibilang, sampai tulisan absurd ini dibuat, total sudah 4 bulan saya menjadi penikmat dari gim ini.
Seiring berjalannya waktu, alih-alih menganggap gim ini sebagai konspirasi kaum wahyudi atau elit global, mindset saya malah berubah menjadi lebih positif. Saya malah menganggap ada pelajaran hidup yang terselubung ketika memainkan gim ini. Bukankah semua yang diciptakan ini memang menyimpan hikmah dan pelajaran yang bermanfaat guna mengarungi hidup?
Dalam gim Mobile Legends, setidaknya ada 6 jenis hero yang disediakan, yaitu Tank, Assassin, Fighter, Marksman, Mage dan Support. Dari semua jenis hero itu, ada satu jenis hero yang menurut saya secara terselubung memberikan sedikit pelajaran dalam menjalani kehidupan. Hero tersebut adalah hero tank.
Hero tank sendiri bisa dibilang hero yang paling ngenes di kancah per ML-an, karena itu jarang dijadikan rebutan. Kemampuan bertarungnya yang hanya mengandalkan kekokohan tubuh membuatnya sering dianaktirikan. Selain itu, kecilnya damage yang diberikan kepada hero musuh membuatnya sering disepelekan dan jarang di-banned ketika bermain pada mode ranked. Hero tank juga harus rela jadi inisiator war untuk mengunci dan menganggu konsentrasi lawan. Hal itu membuat Tank harus siap digebukin oleh hero-hero musuh.
Dan kengenesan yang bikin user tank seperti ada dan tiada adalah ketika kalah yang sering menjadi sasaran bacotan dan umpatan adalah hero tank. Namun saat menang, Hero tank nggak pernah dipandang dan diapresiasi.
Namun dari kengenesan itu, hero tank menawarkan nilai kehidupan yang lebih tinggi daripada hero lainnya. Di antaranya, pertama, hero tank adalah hero yang paling sederhana. Ketika dalam pertandingan, hero tank tidak butuh atribut item yang glamor macam hero-hero lainnya. Untuk menyokong pertarungan, rata-rata tank hanya butuh dua sampai tiga item untuk mengokohkan fungsinya sebagai hero inisiator. Ini membuat hero tank bisa fokus untuk mempertahankan turet-turet dan membantu teman-temannya ketika dikroyok oleh hero-hero musuh.
Tentu kondisinya berbeda dengan hero lainnya yang butuh item-item bejibun agar bisa membunuh lawan. Sibuk farming sana-sini. Padahal, dalam gim Mobile Legends, hero yang membunuh musuh paling banyak tidak serta merta memenangkan pertandingan, semua bergantung pada kemampuan hero dalam mencuri turet-turet lawan.
Manusia sejatinya pun demikian, dalam menjalani hidup, sebenarnya kita manusia hanya perlu memenuhi kebutuhan dasar untuk tetap survive. Hidup harusnya nggak perlu ngoyo terus-terusan farming demi dapat banyak uang seperti assassin, fighter, ataupun marksman. Cukup maksimalkan yang ada, beli kebutuhan hidup seperlunya. Karena memiliki banyak uang bukan tujuan hidup yang sebenarnya.
Nilai kehidupan kedua dari hero tank adalah tentang kekokohan. Tank adalah hero yang sejak awal sudah kokoh dan kuat, jadi tidak perlu bingung ketika buff dan jungle diambil hero lainnya. Dari situ ada pelajaran bahwa pada dasarnya kita manusia sama seperti halnya hero tank. Tanpa atribut gaya hidup dan materi yang berlimpah, kita sebenarnya sudah kokoh dan kuat. Justru kebanyakan gaya dan keinginan material membuat manusia menjadi lemah.
Nilai kehidupan ketiga yang diajarkan adalah perihal kepercayaan pada diri sendiri. Hero tank diciptakan tidak semenonjol hero-hero yang lain. Dia hanya dibekali kemampuan bertahan dari serangan hero-hero musuh. Tank tidak punya tanggung jawab untuk membunuh hero lain sebagaimana assassin, fighter, ataupun marksman. Perannya hanya menginisiasi pertarungan, menjadi benteng dari serangan lawan.
Bila kamu merasa tidak menonjol dalam lingkungan organisasi ataupun di lingkungan pekerjaan, dan hal itu membuatmu menjadi tidak percaya diri. Maka boleh jadi peranmu dalam lingkungan itu adalah sebagai tank. Skill-mu memang tidak menonjol, tapi kontribusimu mungkin jadi penentu dalam kesuksesan organisasi ataupun di lingkungan kerja. Menjadi seperti tank artinya percaya bahwa setiap manusia punya tugas masing-masing dalam hidup, punya peran masing-masing dalam lingkungan pekerjaan ataupun organisasi.
Dan yang keempat dan bagi saya yang paling penting, tank mengajarkan kita kesabaran dan keikhlasan. Saat tim kalah, maka seringnya tank yang menjadi bahan hujatan. Kita bisa belajar sabar saat kondisi ini. Namun saat menang, tank jarang dipuji atau diapresiasi. Dan ini bagian yang bisa mengasah nilai keikhlasan kita.
BACA JUGA Panduan Jadi Orang Paling Jago Main Mobile Legends se Tongkrongan dan tulisan Muhamad Iqbal Haqiqi lainnya.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.