Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Glenn Fredly dan Lirik Januari yang Saya Tulis di Buku Binder Saat SD

Winda Fauzi Istiqomah oleh Winda Fauzi Istiqomah
9 April 2020
A A
Glenn Fredly dan Lirik Januari yang Saya Tulis di Buku Binder Saat SD
Share on FacebookShare on Twitter

Malam kemarin menjadi malam yang mendadak penuh duka. Hal ini disebabkan karena tiba-tiba kita mendengar bahwa musisi, penyanyi, aktivis kemanusiaan kebanggan kita, Sang Suhu penyuara kegalauan dan patah hati Glenn Fredly telah kembali ke kehadirat-Nya.

Rasanya bagi saya ini adalah suatu pukulan dan kehilangan. Saya tahu saya hanya wanita biasa dan mungkin Sang Maestro tak mengenal saya. Namun, fakta bahwa saya bertumbuh dari lagu-lagunya membuat saya merasa bahwa ada kedekatan maya antara saya dengan pelantun Januari yang telah tiada tersebut.

Saya yakin semua orang sepakat bahwa beliau adalah suara bagi yang terpatah hatinya. Mungkin ketika sedang galau dan tersakiti lagu Glenn lebih setia menemani daripada teman, sahabat, ataupun, keluarga. Namun, satu hal lagi bagi saya yang mengenal Glenn Fredly sedari kecil, sedari Sekolah Dasar, beliau adalah sosok yang mengenalkan patah hati di saat saya tak tahu bahwa patah hati bisa sebegitu menyakitkan.

Awal saya mengenal Glenn Fredly bukan karena saya tahu dan up to date tentang musik. Bagi saya, dahulu menulis diary dan mengumpulkan loose leaf lebih menarik daripada mengetahui lagu kekinian apa yang sedang hits. Maklum fasilitas musik belum selengkap sekarang, paling pol saya tahu lagu juga dari radio. Sementara TV saya waktu itu tidak bisa menangkap siaran MTv. Satu -satunya channel bening dan saya tonton adalah Indosiar.

Waktu itu sedang hits acara AFI (Akademi Fantasi Indosiar), teman-teman SD saya membicarakan AFI terus menerus, dan saya yang waktu itu merasa tergugah ego saya untuk membuktikan bahwa saya juga tidak ketinggalan kekinian dari mereka, menontonlah acara AFI agar esoknya ketika sedang bercerita saya cukup bisa nimbrung dan berkata, “Si Smile bagus banget nyanyinya aku sampe nangis. Dan oh, si C tereliminasi, loh.”

Begitulah masa SD saya terwarnai. Padahal memahami lagu sampai menangis di masa SD tentu saja saya tak mampu. Dan saya masih mencoba mengingat, lagu Januari hits di lingkungan kelas saya karena dinyanyikan oleh Smile, kontestan AFI waktu itu.

Terkuaklah saya mengenal Januari dan Glenn Fredly.

Lirik Januari saya tulis di salah satu loose leaf di binder saya. Dulu kertas-kertas loose leaf agar terlihat menarik dan bermakna biasanya ditulisi lirik lagu. Saya juga tidak tahu siapa yang memiliki ide ini. Saya hanya anak kecil yang ikut-ikutan teman yang lain saja.

Baca Juga:

Surakarta Menjadi Saksi Sejarah, Menyambut Kelahiran Kembali Lokananta

Studio Lokananta: Studio Musik Tertua yang Tetap Berdiri meski Dihajar Digitalisasi

Lagu Januari saya baca dan saya nyanyikan. Akhirnya saya memahami bahwa patah hati adalah suatu perasaan yang apabila terjadi akan menyakitkan. Saya tidak tahu patah hati dan lagu ini adalah salah lagu yang mendeskripsikan patah hati paling mengena untuk saya. Dulu definisi patah hati saya adalah lagu ini. Ia menceritakan bahwa meninggalkan seseorang bisa membuat separuh nafas jiwa sirna. Sementara yang disadari sekarang bahwa patah hati berupa-rupa macam keadaannya. Namun, bagi saya yang berumur belum genap 10 tahun waktu itu, patah hati pasti terjadi di bulan Januari.

Hal yang saya pelajari lagi di umur 10 tahun dari lagu Januari, otak kecil saya memproses bahwa meninggalkan seseorang adalah hal yang buruk. Meninggalkan seseorang adalah menimbulkan kepedihan dan membuat orang sedih. Orang yang memilih meninggalkan kita secara sadar adalah bukan cinta sejati kita. Dulu saya tidak tahu maksud cinta sejati, saya hanya menangkap dari otak kecil saya melalui lagu ini. Saya juga jadi tahu bahwa konsekuensi meninggalkan dan ditinggalkan akan timbul rintihan dan kepedihan. Dan itulah definisi untuk saya di usia 10 tahun.

Lagu Januari begitu menancap di memori kecil saya. Dari situ saya mengenal lagu-lagu Glenn Fredly yang lain dan menaruh impresi di dalamnya sampai sekarang. Tak bisa dibantah suara Glenn Fredly adalah suara yang menyampaikan rasa patah hati dengan begitu mellow dan menancap.

Glenn Fredly berkarya dan saya tumbuh dari lagu-lagunya. Tentu saja seiring berjalan waktu pemahaman saya tentang cinta berkembang dan berubah. Namun bahwa Glenn Fredly melakukan visualisasi kata patah hati yang tersampaikan dalam bentuk lagu yang selalu menancap adalah tidak berubah.

Selamat tinggal Guru Cinta saya. Kau adalah manusia penuh cinta. Berbahagialah, karena dirimu akan dikenang oleh semua orang dengan cinta kasih di hati.

Dari saya yang tumbuh dibersamai oleh lagu-lagumu.

BACA JUGA Mengapresiasi Mahakarya Musik Ambon Sebagai Salah Satu Kota Musik Dunia dan tulisan Winda Fauzi Istiqomah lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 9 April 2020 oleh

Tags: Glenn Fredlyrip
Winda Fauzi Istiqomah

Winda Fauzi Istiqomah

Baru lulus Magister Engineering dan tetap merasa kurang engineer.

ArtikelTerkait

Studio Lokananta: Studio Musik Tertua yang Tetap Berdiri meski Dihajar Digitalisasi

Studio Lokananta: Studio Musik Tertua yang Tetap Berdiri meski Dihajar Digitalisasi

3 Juli 2022
Surakarta Saksi Sejarah, Menyambut Kelahiran Kembali Lokananta (Unsplash)

Surakarta Menjadi Saksi Sejarah, Menyambut Kelahiran Kembali Lokananta

30 Juni 2023
Terima Kasih, Kobe Bryant!

Terima Kasih, Kobe Bryant!

28 Januari 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Malang Nyaman untuk Hidup tapi Bikin Sesak Buat Bertahan Hidup (Unsplash)

Ironi Pembangunan Kota Malang: Sukses Meniru Jakarta dalam Transportasi, tapi Gagal Menghindari Banjir

5 Desember 2025
Alasan Saya Bertahan dengan Mesin Cuci 2 Tabung di Tengah Gempuran Mesin Cuci yang Lebih Modern Mojok.co

Alasan Saya Bertahan dengan Mesin Cuci 2 Tabung di Tengah Gempuran Mesin Cuci yang Lebih Modern 

5 Desember 2025
Sebagai Warga Pemalang yang Baru Pulang dari Luar Negeri, Saya Ikut Senang Stasiun Pemalang Kini Punya Area Parkir yang Layak

Sebagai Warga Pemalang yang Baru Pulang dari Luar Negeri, Saya Ikut Senang Stasiun Pemalang Kini Punya Area Parkir yang Layak

29 November 2025
Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

30 November 2025
Kuliah Jurusan Ekonomi Pembangunan Bikin Saya Tidak Bisa Enjoy Shopping Lagi

Kuliah Jurusan Ekonomi Pembangunan Bikin Saya Tidak Bisa Enjoy Shopping Lagi

30 November 2025
Angka Pengangguran di Karawang Tinggi dan Menjadi ironi Industri (Unsplash) Malang

Ketika Malang Sudah Menghadirkan TransJatim, Karawang Masih Santai-santai Saja, padahal Transum Adalah Hak Warga!

29 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.