Wisma Hartono Jogja tutup setelah 30 tahun beroperasi. Bangunan legendaris yang berlokasi di Jalan Jenderal Sudirman itu kabarnya sudah dikosongkan. Spanduk yang terpasang di pintu selatan dan area parkiran menyebutkan, Wisma Hartono hanya melayani customer KFC hingga 4 Mei 2025 dan setelahnya berhenti beroperasi.Â
Melansir dari konten Instagram Pandangan Jogja, tidak ada yang tahu persis rencana penggunaan bangunan setelah berhenti beroperasi. Hanya saja, pada laman rumah 123 ada unggahan yang menyebutkan gedung ini terjual senilai Rp125 miliar.Â
Kabar tutupnya Wisma Hartono sontak menyita perhatian. Maklum, banyak orang Jogja yang kehidupannya bersinggungan langsung dengan gedung ini. Tidak terkecuali pelajar yang bersekolah di sekitar sana.
Asal tahu saja, Wisma Hartono terletak persis di samping barat SMPN 8 Jogja dan persis di selatan SMAN 6 Jogja. Tidak jauh dari sana juga ada SMA Stella Duce 1, SMP Negeri 5, SMA Negeri 3, dan SMP Negeri 1. Tidak heran kalau pengunjung menggunakan seragam sekolah sudah jadi pemandangan yang biasa saja di tempat ini. Â
Saya yang belasan tahun lalu bersekolah di SMA Negeri 6 Yogyakarta (atau biasa disebut Namche) jelas punya banyak kenangan di bangunan legendaris itu. Begitu juga teman-teman saya. Bahkan, bisa dibilang, Wisma Hartono adalah tempat yang paling sering dikunjungi selain rumah dan sekolah.Â
Kenangan di food court Wisma Hartono dan KFC SudirmanÂ
Salah satu alasan pelajar sering mendatangi tempat ini adalah food court-nya. Dahulu di lantai paling bawah Wisma Hartono (di sisi utara) terdapat banyak gerai menjajakan makanan dan minuman. Menu yang ditawarkan lebih murah daripada KFC dan lebih lebih beragam daripada kantin sekolah. Biasanya kami ke sana sepulang sekolah sambil menunggu jemputan atau menunggu waktu ekstrakurikuler tiba. Bahkan, saat istirahat atau jam kosong ada juga yang buru-buru ke food court hanya demi membeli Es Teh Tong Tji.Â
Selama kurang lebih 3 tahun sekolah, entah mengapa saya tidak pernah bosan mengunjungi food court Wisma Hartono Jogja. Mungkin karena pilihan menunya yang beragam ya, saya dan banyak Namche lain jadi punya berbagai pilihan di tiap kunjungan. Walau begitu, menu pilihan dan andalan saya adalah nasi timlo dan Es Teh Tong Tji. Hampir di tiap kunjungan saya memesannya karena rasa yang enak dan harga yang paling ramah di kantong.
Beda cerita kalau mendapat uang saku lebih atau ada traktiran ulang tahun. Saya dan beberapa teman “naik kasta” dengan jajan di KFC Sudirman. Tentu saja kami tidak beli paket nasi ayam, melainkan menu yang lebih murah seperti es krim cone vanila, KFC Goceng, atau Krusher. Ya namanya juga anak SMA, sekalipun punya uang, tetap berpikir beribu kali untuk jajan makanan yang pada saat itu sudah menyentuh puluhan ribu.
Selain jajan dan traktiran ulang tahun, KFC Sudirman juga jadi saksi bisu berbagai tugas kelompok yang entah mengapa banyak sekali itu. Seingat saya, banyak pelajar dan mahasiswa yang datang ke KFC Sudirman untuk mengerjakan tugas, belajar bersama, bahkan les privat. Saya paham tempat tersebut jadi favorit banyak orang, selain ada pilihan menu yang ramah di kantong, di KFC Sudirman terdapat banyak meja dan kursi, lengkap dengan stop kontak yang sangat dibutuhkan pelajar. Lebih dari itu, tempatnya adem, bersih, dan buka 24 jam lagi.Â
Tempat parkir favorit pelajar
Selain food court dan KFC, tempat parkir Wisma Hartono juga banyak berperan bagi pelajar di sekitar sana. Seingat saya, setiap hari pasti ada saja teman yang parkir di sana dengan berbagai alasan. Saat awal masuk SMA dan masih canggung membawa motor ke sekolah (entah karena belum punya SIM atau alasan lain) banyak teman memarkirkan kendaraan di area parkir Wisma Hartono. Tidak hanya anak SMA, saya juga sering melihat anak-anak berseragam SMP parkir di sana. Bisa dibilang, parkiran Wisma Hartono semacam tempat parkir darurat bagi para pelajar.
Alasan lain, akses parkiran Wisma Hartono itu lebih mudah daripada parkir di sekolah. Sebagai gambaran, jalan depan SMAN 6 Jogja dan SMPN 8 Jogja (Jalan Kahar Muzakir) adalah jalan satu arah dari sisi timur ke barat. Jalan ini sangat padat di jam berangkat dan pulang sekolah. Itu mengapa, mereka yang sehari-hari lewat Jalan Jenderal Sudirman lebih memilih memarkirkan kendaraan di Wisma Hartono daripada di sekolah. Apalagi kalau sudah kepepet jam masuk sekolah. Walau berbayar, mereka lebih nyaman parkir di sana yang aksesnya lebih mudah dan lahannya lebih luas.Â
Di atas hanyalah secuil nostalgia pelajar yang pernah bersekolah di sekitar Wisma Hartono. Saya yakin, di luar sana ada banyak kenangan lain tertinggal di gedung berusia puluhan tahun itu. Saya membaca di media sosial, tempat ini sempat jadi pusat mencari Pokemon, ada juga yang membeli ponsel pertamanya di toko elektronik yang terletak di lantai 2 gedung, hingga tempat belajar saat ujian PTN. Wisma Hartono memang banyak sekali bersinggungan dalam kehidupan orang Jogja, itu mengapa akan selalu dikenang.Â
Penulis: Kenia Intan
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA KFC Terban, Tempat Saya Sadar bahwa (Dulu) Saya Begitu Miskin Gara-gara Kaget Lihat Menunya
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.




















