Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Otomotif

Kredit Mobil Banyak Ruginya, apalagi untuk Gengsi, Jelas Bikin Hidupmu Hancur!

Rizky Prasetya oleh Rizky Prasetya
27 April 2025
A A
Kredit Mobil Banyak Ruginya, apalagi untuk Gengsi, Jelas Bikin Hidupmu Hancur!

Kredit Mobil Banyak Ruginya, apalagi untuk Gengsi, Jelas Bikin Hidupmu Hancur!

Share on FacebookShare on Twitter

Belakangan, saya benar-benar berpikir untuk kredit mobil. Alasannya sederhana, keluarga saya butuh. Tapi, pikiran impulsif ini tidak saya wujudkan karena setelah diskusi dengan istri, sepertinya memang belum memungkinkan untuk punya mobil.

Bukan, alasannya bukan karena kami tidak bisa bayar cicilan. Cicilan, meski bikin muntab, tapi tak pernah jadi beban bagi saya. Saya nggak pernah telat bayar cicilan rumah, jadi apa pun yang berhubungan dengan bank, saya yakin bisa mengatasi.

Tapi masalahnya, beli mobil itu tidak hanya perkara bayarnya saja, tapi juga perkara maintenance-nya. Dan ini menurut saya adalah alasan kenapa kredit mobil itu menurut saya mengerikan, jauh lebih mengerikan ketimbang kredit hape, sekalipun mobil itu barang produktif.

Maintenance-nya nggak ngotak

Jangan kira orang kredit mobil itu hanya menyasar mobil macam Brio, Avanza, Xpander, dan sejenisnya. Ada yang kreditnya Pajero, ada yang malah kreditnya mobil keluaran lama macam Crossover dan Swift. Mau mobil mahal atau bekas murah, masalahnya sama: maintenance-nya nggak murah.

Kredit mobil bekas, kudu bener-bener nyari unit yang bener-bener sehat. Itu pun masih memastikan suku cadangnya nggak mahal dan mudah dicari. Tapi inget, semurah-murahnya spare part mobil, itu tetep mahal.

Kalau kreditnya mobil baru macam Pajero, ya sama susahnya sih. Mahal, mahal banget.

Tapi gini, intinya, kredit mobil itu emang jadi nggak feasible karena maintenance mobil itu mahal. Kita ngomongin bensin, oli, cek kaki-kaki, kondisi ban, dan sejenisnya. Bagi pengguna motor, beralih ke mobil jelas bikin shock.

Maksudnya gini. Motor, tidak kamu ganti olinya selama 6 bulan, masih bisa bertahan. Sekalipun akhirnya ambyar, ongkos perbaikannya nggak akan sebesar mobil. Piston NMAX misal, itu seharga part ecek-ecek di mobil.

Baca Juga:

Cuci Mobil di Car Wash Bikin Saya Resah dan Kadang Menyesal, Bukannya Bersih Malah Baret

Lampu LED Silau dan Knalpot Racing, Modifikasi Mobil yang Paling Saya Benci karena Mengganggu Banget

Jadi buat kalian yang udah ngeluh servis di AHASS habis ratusan ribu, pikir-pikir lagi kalau mau punya mobil. Emang servis habis ratusan ribu di AHASS nggak masuk akal sih, tapi poinnya bukan itu.

Kredit mobil memang dekat dengan gaya hidup

Kalau ada orang bilang, kredit itu memaksakan gaya hidup, saya setuju. Soalnya, sebagian ada benarnya.

Dari kasus-kasus orang yang hidupnya terseok-seok karena kredit mobil, hampir semuanya gara-gara menuruti gengsi. Gaya hidup yang dipaksakan bikin mereka rela menderita sekalipun hampir nggak ada untungnya buat mereka. Ini emang kek menghakimi, tapi agak susah juga untuk tidak judging kalau realitas yang saya lihat kek gitu.

Biasanya yang kredit mobil karena gaya hidup tuh karena tekanan sosial di pekerjaannya. Kolega kantor pada pake mobil, akhirnya ikut-ikutan sekalipun maksa. Kalau di kasus saya, paling umum terjadi di PNS dan pegawai pemerintahan. Akhirnya, gaji mereka yang sebenarnya sudah amat nyaman untuk hidup, jadi kek nggak cukup karena harus dibebani pengeluaran tak perlu.

Tapi ada juga yang nggak mau downgrade gaya hidup. Saya menemukan kasus orang nekat kredit mobil karena nggak mau hidup tanpa mobil. Dulunya, keluarganya makmur, proyekan banyak. Tapi karena covid, plus kena tipu proyek, akhirnya keluarganya jadi balik sederhana.

Nah, karena nggak mau downgrade, dia nekat kredit mobil. Sekarang sih, mobilnya nggak tahu ke mana rimbanya. Bodo amat. Bukan mobil aing.

Jadi memang masalah kredit mobil ini, sulit dimungkiri, sumbernya dari gaya hidup yang dipaksakan.

Tidak mengutuk, tapi…

Tapi apakah saya mengutuk kredit mobil? Oh jelas saja tidak.

Kalau memang bisa bayar cicilannya, punya uang sisa banyak buat maintenance, saya kira nggak ada masalahnya juga. Memang ruginya banyak, namanya juga kredit, tapi kok menurut saya ya nggak ada masalahnya juga kalau memang udah menerima. Ada lho orang yang punya duit banyak, tapi nggak mau dikeluarkan dalam satu waktu.

Atau kalau kredit mobil buat bisnis, malah lebih masuk akal. Bapak saya kredit mobil buat bisnis persewaan mobil. Oleh karena bisnisnya jalan dan lancar, bayar cicilan nggak susah. Kan duit cicilan dateng dari keuntungan sewa. Ditambah Bapak saya memang paham dunia mobil, jadi nggak rugi apa pun.

Tapi, kalau urusannya buat gaya hidup, jauh-jauhlah dari kredit. Kredit untuk gaya hidup cukup beli kaos/celana pake paylater aja. Nggak usah maksa sampe barang seharga ratusan juta. Maintenance-nya jelas bikin dompet kalian jebol.

Penulis: Rizky Prasetya
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Berkah Mobil Ayla yang Dibeli dengan Kredit Murah

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 27 April 2025 oleh

Tags: Gaya Hidupkredit mobilmobil
Rizky Prasetya

Rizky Prasetya

Redaktur Mojok. Founder Kelas Menulis Bahagia. Penulis di Como Indonesia.

ArtikelTerkait

Ngiris Tempe_ Cara Belok Model Pengecut yang Bikin Emosi dan Membahayakan terminal mojok

Ngiris Tempe: Cara Belok Model Pengecut yang Bikin Emosi dan Membahayakan

26 Juli 2021
Kenapa Mobil Mahal kayak Pajero Fortuner Jarang Menempelkan Stiker Happy Family? Apa Keluarga Mereka Nggak Bahagia?

Kenapa Mobil Mahal kayak Pajero Fortuner Jarang Tempel Stiker Happy Family? Apa Keluarga Mereka Nggak Bahagia?

7 Februari 2025
Anggapan 'yang Besar yang Salah' dalam Kecelakaan Itu Bodoh

Anggapan ‘yang Besar yang Salah’ dalam Kecelakaan Itu Bodoh

27 April 2022
Kehidupan SD di Jepang Versi Nobita Itu Bukan Mitos, 6 Hal Ini Buktinya terminal mojok

Kehidupan SD di Jepang Versi Nobita Itu Bukan Mitos, 6 Hal Ini Buktinya

8 Juli 2021
Wuling Air EV, Musuh Bersama para Pengendara Mobil di Parkiran

Wuling Air EV, Mobil Listrik yang Jadi Musuh Bersama para Pengendara Mobil di Parkiran

27 September 2025
Mobil SUV Bermodal Make-Up Memang Sedang Ngetren

Mobil SUV Bermodal Make-Up Memang Sedang Ngetren

22 Februari 2020
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

3 Desember 2025
Pengalaman Nonton di CGV J-Walk Jogja: Murah tapi Bikin Capek

Pengalaman Nonton di CGV J-Walk Jogja: Murah tapi Bikin Capek

4 Desember 2025
Menambah Berat Badan Nyatanya Nggak Sesederhana Makan Banyak. Tantangannya Nggak Kalah Susah dengan Menurunkan Berat Badan

Menambah Berat Badan Nyatanya Nggak Sesederhana Makan Banyak. Tantangannya Nggak Kalah Susah dengan Menurunkan Berat Badan

29 November 2025
5 Tips Agar Kantong Nggak Jebol Dikeroyok Diskon Natal dan Tahun Baru Mojok.co

5 Tips Agar Kantong Nggak Jebol Dikeroyok Diskon Natal dan Tahun Baru

2 Desember 2025
Saya Pengguna Setia Transjakarta dan Setuju kalau Tarifnya Naik asal 4 Hal Ini Terpenuhi Mojok.co

Saya Pengguna Setia Transjakarta dan Setuju kalau Tarifnya Naik asal 4 Hal Ini Terpenuhi

29 November 2025
8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah (Unsplash)

8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah

3 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana
  • Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.