Selama berkecimpung di dunia perkopian, sudah banyak brand kopi kekinian yang saya coba. Mulai yang rasanya enak banget, sampai yang biasa banget. Nah, Kopi Tuku sendiri menjadi yang terbaik versi saya, apalagi yang ada di Malang, Jawa Timur.
Kenapa saya bisa bilang begitu? Harga kopi yang pertama kali berdiri di Cipete Jaksel ini termasuk affordable. Selain itu, Kopi Tuku memiliki rasa yang nggak ngebosenin, enak, dan menyegarkan.
Kopi Tuku sudah memiliki lebih dari 50 cabang dan tidak menerapkan sistem franchise. Kebanyakan gerainya ada di Jakarta dengan konsep yang hampir mirip, yaitu minimalis dan nggak cocok untuk nongkrong berlama-lama. Walaupun konsepnya coffee-to-go, di beberapa cabang menyediakan area duduk dengan kursi seadanya.
Kebanyakan cabang Kopi Tuku memang nggak cocok buat hangout apalagi laptopan. Mereka nggak menyediakan colokan dan meja yang proper. Tapi, ada satu gerai yang menurut saya terbaik, yaitu Kopi Tuku Malang.
Saya pernah sekali mendatanginya karena waktu itu sedang liburan. Agak kaget juga ternyata kopi kesayangan warga Jakarta sudah hadir di Jawa Timur.
Kopi Tuku Malang terletak di Jalan Jombang, Kota Malang. Konon, area ini merupakan kawasan mahasiswa. Pantas saja cabang Kopi Tuku ke-35 tersebut berdiri di sini. Lalu, mengapa saya bisa bilang terbaik? Ini beberapa alasan yang mendasarinya.
#1 Kopi Tuku Malang menyediakan area indoor dan outdoor yang cocok untuk WFC
Kalau kamu sudah jadi Tetangga Tuku, kamu pasti paham kalau hampir semua cabang Kopi Tuku di Jakarta dan sekitarnya memiliki spot duduk yang terbatas. Ada yang cuma memakai kursi besi bulat dan ada juga yang sama sekali nggak ada tempat buat dine-in.
Tetapi tidak dengan Kopi Tuku Malang. Begitu melihat tempatnya, mata saya langsung berbinar. Ini dia yang saya cari.
Kopi Tuku Malang memiliki ruangan indoor dan outdoor buat nongkrong yang cukup luas. Bukan cuma duduk-duduk aja sambil ngopi, kamu bahkan bisa WFC atau kerja kelompok, loh!
Meja dan kursinya juga nyaman. Selain itu, terdapat wifi dan colokan yang membuat hidupmu satu hari itu menjadi sempurna. Ya seperti coworking space di coffee shop pada umumnya. Di Jakarta saya belum menemukan yang begini, rata-rata tokonya kecil dan ada juga beberapa nyempil di ruko.
Pokoknya enak banget di sini. Kamu bisa bebas mengerjakan tugasmu sambil menikmati Es Kopi Susu Tetangga yang populer itu.
#2 Terdapat menu makanan berat yang tidak ada di gerai lain
Baru kali ini saya menemukan toko yang menyertakan varian nasi ke dalam menunya dengan nama “Masakan Tuku Tetangga Tuku Malang”. Biasanya, cabang lain hanya menyediakan cemilan Tuku. Misalnya, donat kampung, bolu gula aren, martabak, dan masih banyak lagi. Menu ini pas buat menemani makan siangmu di Kopi Tuku.
Waktu ke Kopi Tuku Malang, saya nggak sempat mencoba menu nasinya sih tapi terlihat lezat dan bikin ngiler. Jenisnya beragam, ada nasi goreng tubruk, ayam bakar aren, dan soto ayam.
Ini cocok buat kamu yang cari comfort food buat teman laptopan. Namun, kalau kamu nggak berniat makan berat, kamu bisa kok ngemil kue-kue yang disediakan Tuku. Semuanya enak dan harganya terjangkau.
#3 Tempat parkir yang luas dan bisa buat nongkrong juga
Bukan hanya ruang outdoor dan indoor saja yang lapang, area parkirnya pun bisa muat banyak motor dan mobil. Ini saya bandingkan dengan Toko Kopi Tuku lain ya yang pernah saya sambangi.
Di Malang, kamu nggak perlu bingung cari parkir, space-nya lebar. Mungkin sesuai dengan banyaknya anak muda yang dari pagi sudah stand by di Tuku dengan laptopnya atau sekadar ngumpul aja.
Di samping itu, dekat parkiran ada sebuah tempat duduk melingkar cukup besar dan di tengahnya terdapat pohon rindang. Banyak juga yang bersantai di situ dengan membawa kopi dan camilan Tuku favorit. Kalau kamu nggak kebagian tempat di dalam, area teduh ini bisa jadi opsi sambil menghirup dalam-dalam sejuknya udara Kota Malang.
Toko Kopi Tuku Malang telah memberikan konsep baru yang nggak bisa kamu temukan di cabang lain. Bahkan, toko pertama mereka di Cipete Jaksel pun belum ada menu nasi-nasian. Jadi, kalau kamu main ke Malang, jangan lupa mampir ke Tuku ya!
Penulis: Rachelia Methasary
Editor: Yamadipati Seno
BACA JUGA Kopi Tuku, Kedai Kopi yang Biasa Aja tapi Jadi Idola
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.




















