Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Memori Kolektif Anak 97-98 yang Isinya Hanya Kesialan

Fauziannisa Latief oleh Fauziannisa Latief
26 Maret 2020
A A
memori kolektif

Memori Kolektif Anak 97-98 yang Isinya Hanya Kesialan

Share on FacebookShare on Twitter

Rasa-rasanya kita semua udah nggak asing lagi dengan meme yang mengatakan bahwa anak kelahiran tahun 1997 atau 1998 adalah generasi yang paling sial. Gimana nggak, pas lahir ngalamin krisis moneter, pas SD jadi kelinci percobaan UN 5 paket, pas SMP (masih) jadi kelinci percobaan UN 20 paket, pas SMA, (lagi-lagi) jadi kelinci percobaan kurikum 2013. Eh sekarang, pas skripsian, harus ditunda soalnya ada pandemi corona.

Coba kasih tahu saya, apa ada generasi yang lebih sial dari kami?

Sebagai salah satu anak yang lahir di tahun tersebut, saya ‘berusaha’ untuk melihat fenomena kesialan ini sebagai keluhan memori kolektif. Memori kolektif adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan ingatan yang dibagi bersama oleh sekelompok orang. Dan memori kolektif kami terbukti isinya masalah ujian semua…

Yang pertama, krisis moneter pada tahun 98. Krisis ekonomi terburuk dalam sejarah Indonesia. Saya yakin kalian udah sering membaca dan mendengar betapa kacaunya kondisi ekonomi INdonesia saat itu. Rupiah tinggi banget udah kayak cita-cita anak SD. Banyak penjarahan, demo, dan kerusuhan yang pecah jadi konflik kekerasan yang menimbulkan banyak korban.

Meskipun kami baru saja lahir, bukan berarti kami tidak merasakan kesulitan apa-apa, banyak dari kami yang diceritai kalau orang tua kami kesulitan membeli susu dan kebutuhan kami sampai akhirnya banyak yang jadi kurang gizi dan mengalami perlambatan pertumbuhan. Hiks sedih sekali.

Kedua, ketika mau selesai jenjang SD, kami jadi kelinci percobaan untuk UN 5 paket. Tahun-tahun sebelumnya padahal hanya 4 paket soal. Dan itu makin parah di jenjang SMP kami soal UNnya jadi 20 paket (yang artinya nggak ada satu pun soal UN yang sama dalam satu ruangan kelas).

Padahalkan UN itu serem ya. Soalnya waktu jaman kami, UN masih jadi syarat kelulusan (nggak kayak sekarang yang cuma jadi nilai tambahan). Jadi kalau nggak lulus UN, perjuangan sekolah 3 tahun akan sia-sia begitu saja. Makanya kami super was-was sama percobaan UN 20 paket tersebut.

Ketiga, waktu masuk SMA, kami dikenakan Kurikulum 2013. Kurikulum terbaru ini sangat fenomenal karena hampir merombak seluruh proses belajar mengajar. Dengan adanya kurikulum ini siswa (diharapkan) menjadi lebih aktif di kelas dan dapat meng-explore pengetahuan baru bukan hanya melalui guru tapi dari diskusi. Kurikulum 2013 adalah cetusan Mentri Pendiikan dan Kebudayaan Muhammad Nuh. Mayoritas SMA Negeri sudah menerapkan kurikulum tersebut agar sesuai tujuan yang diharapkan, yaitu siswa menjadi lebih aktif dan kritis, serta memiliki pendidikan karakter.

Baca Juga:

Restu Suami Itu Teori, Faktanya, Restu Istri Adalah Kunci

Percayalah, Pergi Jauh Tanpa Izin Orang Tua Adalah Ide yang Sangat Buruk

Tapi apa yang terjadi di lapangan? Waktu di sekolah semakin bertambah. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Yetty Morelent dan Syofiani, tentang pembentukan karakter di salah satu SD di Bukit Tinggi, perkembangan karakter peserta didik tidak hanya berdasarkan kurikulum 2013, tetapi juga dipengaruhi oleh guru dan orang tua. Selebihnya, tidak ditemukan data bahwa Kurikulum 2013 berhasil atau tidak secara menyeluruh di Indonesia.

Keempat, penelitian skripsi (harus) tertunda dikarenakan penyebaran pendemi virus korona. Sebagaimana yang kita tahu, virus ini menjadi masalah besar yang bukan hanya dialami oleh Indonesia, tapi juga di hampir semua negara. Angkatan kami jadi kena imbasnya karena adanya anjuran social distancing dan lockdown di beberapa daerah. Beginilah kira-kira keluhan teman-teman kami itu,

“Objek penelitianku di daerah yang kena virus, banyak warganya yang kena. Bagaimana bisa ambil data?”

“Perpustakaan kampus dan perpustakaan Nasional ditutup, padahal biasanya skripsian di sana”

Jika disikapi dengan tangan terbuka, pasti selalu ada jalan untuk menyusun skripsi tersebut. Seperti misalnya, bimbingan online. Beberapa kampus telah menyebarkan surat edaran kepada mahasiswa yang sedang skripsi untuk melakukan bimbingan online dan bahkan sidang online. Contohnya ialah mahasiswa UNESA yang dinyatakan lulus dalam skripsinya. Terlebih lagi, waktu untuk social distancing ini bisa digunakan untuk membuka kembali buku teori dan memperdalam penelitian di dalam rumah.

Terakhir, manusia memang sering mensakralkan tahun-tahun dalam ingatan. Seperti hapal banget tahun pertama kali ketemu, tahun jadian, bahkan tahun putus. Begitupun dengan yang dirasakan oleh kami generasi yang lahir di tahun tersebut. Ingatan-ingatan soal kesialan ini sudah berada dalam benak karena kami alami dan rasakan sendiri.

Tapi ya mau gimana lagi, mau terus diratapi kok ya rasanya sedih sekali. Makanya sekarang kami lebih sering menganggap kesialan ini sebagai guyonan belaka. Biarlah kami sambat karena hidup selalu guyon pada generasi kami ini.

BACA JUGA Senangnya Jadi Orang Flores: Menjadi Terkenal Karena Tak Dikenal atau tulisan Fauziannisa Latief lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 26 Maret 2020 oleh

Tags: angkatan 97-98kesialan
Fauziannisa Latief

Fauziannisa Latief

Minim atribusi, tapi senang menulis esai dan puisi.

ArtikelTerkait

istri yang melayani suami

Restu Suami Itu Teori, Faktanya, Restu Istri Adalah Kunci

30 September 2020
Percayalah, Pergi Jauh Tanpa Izin Orang Tua Adalah Ide yang Sangat Buruk

Percayalah, Pergi Jauh Tanpa Izin Orang Tua Adalah Ide yang Sangat Buruk

4 Mei 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Suzuki S-Presso, Mobil "Aneh" yang Justru Jadi Pilihan Terbaik setelah Karimun Wagon R Hilang

Suzuki S-Presso, Mobil “Aneh” yang Justru Jadi Pilihan Terbaik setelah Karimun Wagon R Hilang

13 Desember 2025
Jujur, Saya sebagai Mahasiswa Kaget Lihat Biaya Publikasi Jurnal Bisa Tembus 500 Ribu, Ditanggung Sendiri Lagi

Jujur, Saya sebagai Mahasiswa Kaget Lihat Biaya Publikasi Jurnal Bisa Tembus 500 Ribu, Ditanggung Sendiri Lagi

16 Desember 2025
Pengalaman Naik Bus Eka dari Banjarnegara ke Surabaya: Melihat Langsung Orang Berzikir Saat Pedal Gas Diinjak Lebih Dalam

Pengalaman Naik Bus Eka dari Banjarnegara ke Surabaya: Melihat Langsung Orang Berzikir Saat Pedal Gas Diinjak Lebih Dalam

15 Desember 2025
Tombol Penyeberangan UIN Jakarta: Fitur Uji Nyali yang Bikin Mahasiswa Merasa Berdosa

Tombol Penyeberangan UIN Jakarta: Fitur Uji Nyali yang Bikin Mahasiswa Merasa Berdosa

16 Desember 2025
Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

18 Desember 2025
Pendakian Pertama di Gunung Sepikul Sukoharjo yang Bikin Kapok: Bertemu Tumpukan Sampah hingga Dikepung Monyet

Pendakian Pertama di Gunung Sepikul Sukoharjo yang Bikin Kapok: Bertemu Tumpukan Sampah hingga Dikepung Monyet

15 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik
  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”
  • Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah
  • Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia
  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka
  • Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.