Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Meratapi Kebijakan Transit Commuter Line Dhoho-Penataran yang Bikin Ruwet Penumpang

Erma Kumala Dewi oleh Erma Kumala Dewi
7 Juni 2023
A A
Meratapi Kebijakan Transit Commuter Line Dhoho-Penataran yang Semakin Rumit

Kebijakan Transit Commuter Line Dhoho Penataran Bikin Ruwet Penumpang (NFarras via Wikimedia Commons)

Share on FacebookShare on Twitter

Perubahan Gapeka terbaru berdampak pada KA Dhoho-Penataran. Nama KA Dhoho-Penataran berubah menjadi Commuter Line Dhoho-Penataran dan muncul kebijakan transit di Stasiun Blitar.

Kereta api Dhoho-Penataran menjadi salah satu moda transportasi umum paling diandalkan di jalur Surabaya-Malang-Blitar-Kertosono. Mulanya, kereta ini punya jalur loop line yang sudah bertahan puluhan tahun lamanya, bermula dan tiba dari Stasiun Surabaya Kota.

Sayangnya, Gapeka (grafik perjalanan kereta) terbaru per 1 Juni 2023 berimbas pada pemberlakuan kebijakan transit di Stasiun Blitar. Sebuah kebijakan baru yang amat disayangkan oleh sebagian besar penumpang setia KA Dhoho-Penataran. Tak sedikit yang berkelakar bahwa Stasiun Blitar bakal bernasib sama seperti Stasiun Manggarai.

Imbas Gapeka 2023 pada KA Dhoho-Penataran

Pemberlakuan Gapeka terbaru berimbas cukup signifikan pada KA Dhoho-Penataran. Pertama, nama kereta ini diubah menjadi Commuter Line Penataran dan Commuter Line Dhoho, seturut dengan akuisisi KAI Commuter terhadap kereta lokal di Jawa Timur.

Kedua, rute looping nggak lagi berlaku. Stasiun Blitar dijadikan lokasi transit sekaligus pemutus jalur looping. Commuter Line Penataran hanya akan melayani relasi Surabaya Kota-Malang-Blitar PP. Sedangkan Commuter Line Dhoho hanya akan melayani relasi Surabaya Kota-Kertosono-Blitar PP.

Ketiga, ada reaktivasi 3 stasiun di rute Commuter Line Dhoho-Penataran, yaitu Stasiun Pakisaji, Purwosari, dan Ngujang. Salah satu tujuan reaktivasi stasiun ini adalah biar penumpang bisa menjangkau stasiun terdekat.

Kabarnya kebijakan ini ditujukan untuk meningkatkan frekuensi perjalanan. Commuter Line Dhoho yang dulunya hanya ada 4 perjalanan PP dalam sehari, kini jadi ada 5. Sedangkan Commuter Line Penataran tetap 4 perjalanan PP dalam sehari. Selain itu, waktu tunggu tertinggi yang biasanya 1 jam akan dipangkas jadi 15-20 menit.

Oper kereta tapi cukup beli tiket sekali

Penghapusan loop line membuat penumpang harus transit di Stasiun Blitar. Misalnya, saya mau pergi dari Malang ke Tulungagung, saya tetap memasukkan Tulungagung sebagai stasiun tujuan di aplikasi KAI Access. Bedanya, saya harus turun begitu tiba di Stasiun Blitar lalu oper ke Commuter Line Dhoho, begitu juga sebaliknya.

Baca Juga:

Lumajang Sangat Tidak Cocok Jadi Tempat Slow Living: Niat Ngilangin Pusing dapatnya Malah Sinting

Jalur Wlingi-Karangkates, Penghubung Blitar dan Malang yang Indah tapi Mengancam Nyawa Pengguna Jalan

Sebenarnya saya nggak perlu beli tiket lagi lantaran oper kereta. Di kereta baru, penumpang bisa menduduki bangku sesuai dengan nomor gerbong dan nomor tempat duduk yang sama dengan kereta awal. Misalnya saat berangkat saya mendapat nomor EKO 3/7E di CL Penataran, maka di CL Dhoho saya tinggal duduk di gerbong 3 bangku 7E juga.

Baca halaman selanjutnya

Walau di atas kertas tujuan mekanisme transit ini mulia, penumpang tetap resah…

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 8 Juni 2023 oleh

Tags: commuter lineDhoho Penataranjawa timurkereta apipilihan redaksiStasiun Blitar
Erma Kumala Dewi

Erma Kumala Dewi

Penggemar berat film kartun walaupun sudah berumur. Suka kulineran dan kekunoan.

ArtikelTerkait

Andai Deskripsi Audio buat Difabel Netra Ada Dalam Kereta terminal mojok

Andai Deskripsi Audio buat Difabel Netra Ada Dalam Kereta

17 Juni 2021
Stasiun Cipeundeuy Beneran Sakti Atau Keselamatan Harga Mati Terminal Mojok

Stasiun Cipeundeuy: Beneran Sakti Atau Keselamatan Harga Mati?

21 Juni 2022
Selamat Datang di Purwokerto, Kota Tanpa Ojol di Stasiun

Selamat Datang di Purwokerto, Kota Tanpa Ojol di Stasiun

6 Juli 2025
Siapa Raja E-Commerce Indonesia? Hijau, Oren, atau Ungu? Terminal Mojok.co (Unsplash.com)

Siapa Raja E-Commerce Indonesia? Hijau, Oren, atau Ungu?

17 Maret 2023
4 Alasan Cik Bidadari, Kakak Ehsan “Upin Ipin”, Sosok yang Paling Cocok untuk Abang Iz Mojok.co

4 Alasan Cik Bidadari, Kakak Ehsan “Upin Ipin”, Sosok yang Paling Cocok untuk Abang Iz

6 Januari 2025
4 Tipe Orang yang Dipastikan Akan Merana kalau Tinggal di Tulungagung Mojok.co

4 Tipe Orang yang Dipastikan Akan Merana kalau Tinggal di Tulungagung

10 Mei 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Drama Puskesmas yang Membuat Pasien Curiga dan Trauma (Unsplash)

Pengalaman Saya Melihat Langsung Pasien yang Malah Curiga dan Trauma ketika Berobat ke Puskesmas

14 Desember 2025
Jujur, Saya sebagai Mahasiswa Kaget Lihat Biaya Publikasi Jurnal Bisa Tembus 500 Ribu, Ditanggung Sendiri Lagi

Jujur, Saya sebagai Mahasiswa Kaget Lihat Biaya Publikasi Jurnal Bisa Tembus 500 Ribu, Ditanggung Sendiri Lagi

16 Desember 2025
Jalur Wlingi-Karangkates, Penghubung Blitar dan Malang yang Indah tapi Mengancam Nyawa Pengguna Jalan

Jalur Wlingi-Karangkates, Penghubung Blitar dan Malang yang Indah tapi Mengancam Nyawa Pengguna Jalan

17 Desember 2025
Isuzu Panther, Mobil Paling Kuat di Indonesia, Contoh Nyata Otot Kawang Tulang Vibranium

Isuzu Panther, Raja Diesel yang Masih Dicari Sampai Sekarang

19 Desember 2025
Setup Makaroni Kuliner Khas Solo, tapi Orang Solo Nggak Tahu

Setup Makaroni: Kuliner Khas Solo tapi Banyak Orang Solo Malah Nggak Tahu

19 Desember 2025
Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

18 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan
  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar
  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi
  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.