Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Dapat Suvenir Pernikahan Berupa Oximeter Justru Bikin Parno Ibu Saya

Sri Pramiraswari Hayuning Ishtara oleh Sri Pramiraswari Hayuning Ishtara
8 Februari 2021
A A
Dapat Suvenir Pernikahan Berupa Oximeter Justru Bikin Parno Ibu Saya terminal mojok.co

Dapat Suvenir Pernikahan Berupa Oximeter Justru Bikin Parno Ibu Saya terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Pandemi Covid-19 di Indonesia rasanya belum menunjukkan penurunan. Jumlah kasus yang tinggi di berbagai daerah setiap hari muncul menghiasi berita, baik di layar TV maupun di layar gadget. Namun, situasi ini sepertinya tidak menyurutkan niat para calon pengantin untuk tetap menggelar pesta pernikahan.

Percaya atau tidak, dari bulan Januari hingga awal Februari, keluarga saya menerima hampir 6 undangan resepsi pernikahan, baik itu diadakan di dalam kota, maupun di luar kota. Berhubung keluarga saya termasuk dalam kategori yang agak taat terhadap anjuran pemerintah untuk tetap di rumah, maka kami memutuskan tidak menghadiri undangan-undangan itu, dan memilih untuk nitip amplop kepada saudara atau kerabat yang hadir dalam pesta pernikahan tersebut.

Hal yang selalu identik dari pesta pernikahan adalah suvenir pernikahan yang dibagikan kepada tamu undangan yang menghadiri pesta pernikahan. Bentuk suvenir pernikahan itu selalu beraneka ragam, mulai dari sendok garpu, gelas, kipas tangan, dompet, hingga kalender yang bergambar foto kedua mempelai.

Nah, sejak pandemi Covid-19 ini menyerang Indonesia, ragam dari suvenir pernikahan seolah ikut berkembang mengikuti protokol kesehatan, mulai dari masker, hand sanitizer, termometer, hingga yang paling niat adalah pulse oximeter. Yak, lebih tepatnya fingertip pulse oximeter, dengan cara penggunaan hanya dijepitkan di salah satu ujung jari tangan, lalu alat tersebut dapat menunjukkan kadar saturasi oksigen di dalam tubuh kita.

Memang niat baik dari para pengantin ini sungguh mulia, agar para tamu dapat mengecek kadar oksigen dalam tubuhnya secara berkala dan menganggap dapat melakukan deteksi terhadap Covid-19. Namun, lain halnya jika yang mendapat suvenir pernikahan ini adalah emak-emak parnoan macam ibu saya.

Saat pertama mendapatkan oximeter, ibu saya girang bukan main. Beliau menyuruh saya untuk segera mengisi alat tersebut dengan baterai dan mencobanya. Saat sudah diisi baterai, alat tersebut memancarkan sinar yang merupakan sinar inframerah yang belakangan saya tahu jika terdiri dari dua gelombang yaitu gelombang merah 660 nm dan near infrared 940 nm.

Kemudian, saya coba menjepitkan ke jari telunjuk ibu saya, beberapa detik muncul angka 90% dan 70 di layar alat tersebut. Berhubung saya mahasiswa kesehatan non medis, menginterpretasikan hasil dari oximeter ini bukan keahlian saya, akhirnya bermodal browsing saya mencoba mencari tahu apa arti dari tulisan yang muncul di layar. Rupanya angka 90% menunjukkan saturasi oksigen yang terdapat dalam tubuh ibu saya dan 70 merupakan detak jantung per menit.

Lantas ibu saya bertanya apakah paru-parunya sehat? Apakah jantungnya sehat? Saya lalu memberi tahu bahwa dalam beberapa sumber menyebutkan tingkat oksigen dalam tubuh yang normal berkisar 90-100%. Hal ini otomatis membuat ibu saya kaget. “Lho aku hampir nggak normal berarti? Aku kudu piye? Tapi aku sik iso nafas,” dengan muka panik ibu saya bertanya. Kemudian saya mencoba menjelaskan bahwa angka tersebut dapat berubah-ubah dan 90% juga termasuk dalam kategori normal dan selama ibu tidak merasakan sesak nafas berarti memang tidak apa-apa. Saat saya pasang kembali alat tersebut ke jari ibu, dan menunjukkan angka 95% barulah raut panik ibu saya berubah menjadi lebih tenang.

Baca Juga:

5 Rekomendasi Suvenir Pernikahan biar Nggak Berakhir di Tempat Sampah

Namun, mungkin karena ibu saya memang parnoan, tiap beliau mencoba memakai alat tersebut sendiri, dan hasilnya berubah-ubah tentu beliau akan tetap panik dan bertanya-tanya. Dan selalu berakhir dengan saya mencoba menjelaskan dengan bahasa yang sederhana bahwa alat tersebut bisa berubah-ubah angkanya selama di rentang tersebut berarti semua normal, kecuali angka turun drastis di bawah 90% baru ada indikasi bahwa si pemakai alat tersebut mengalami gangguan pernafasan.

Inilah pentingnya pertimbangan saat memberikan suvenir untuk tamu-tamu pernikahan. Apabila memang ingin memberikan suvenir pernikahan berupa alat kesehatan, tentu harus diberikan pula petunjuk penggunaan serta interpretasi dari hasilnya, agar orang awam seperti ibu saya yang parno binti panikan tersebut tidak overthinking dengan hasilnya.

Sumber Gambar: YouTube Rawi Rocharungsat

BACA JUGA Gantungan Kunci dan Stiker Adalah Oleh-oleh Paling Mbois dari Pendakian Gunung pada Masanya atau tulisan Sri Pramiraswari Hayuning Ishtara lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 8 Februari 2021 oleh

Tags: OximeterSuvenir Pernikahan
Sri Pramiraswari Hayuning Ishtara

Sri Pramiraswari Hayuning Ishtara

Calon sarjana yang suka skincare.

ArtikelTerkait

5 Rekomendasi Suvenir Pernikahan biar Nggak Berakhir di Tempat Sampah terminal mojok

5 Rekomendasi Suvenir Pernikahan biar Nggak Berakhir di Tempat Sampah

17 November 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

QRIS Dianggap sebagai Puncak Peradaban Kaum Mager, tapi Sukses Bikin Pedagang Kecil Bingung

Surat untuk Pedagang yang Masih Minta Biaya Admin QRIS, Bertobatlah Kalian, Cari Untung Nggak Gini-gini Amat!

5 Desember 2025
Korupsi Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Benar-benar Merugikan Pelanggan, Provider Segera Tobat!

Korupsi Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Benar-benar Merugikan Pelanggan, Provider Segera Tobat!

3 Desember 2025
8 Aturan Tak Tertulis Tinggal Surabaya (Unsplash)

8 Aturan Tak Tertulis di Surabaya yang Wajib Kalian Tahu Sebelum Datang ke Sana

1 Desember 2025
Video Tukang Parkir Geledah Dasbor Motor di Parkiran Matos Malang Adalah Contoh Terbaik Betapa Problematik Profesi Ini parkir kampus tukang parkir resmi mawar preman pensiun tukang parkir kafe di malang surabaya, tukang parkir liar lahan parkir

Rebutan Lahan Parkir Itu Sama Tuanya dengan Umur Peradaban, dan Mungkin Akan Tetap Ada Hingga Kiamat

2 Desember 2025
Menengok Bagaimana Penjaga Palang Kereta Api Bekerja, Termasuk Berapa Gajinya dan Gimana Cara Mendaftarnya  

Menengok Bagaimana Penjaga Palang Kereta Api Bekerja, Termasuk Berapa Gajinya dan Gimana Cara Mendaftarnya  

1 Desember 2025
3 Sisi Lain Grobogan yang Nggak Banyak Orang Tahu

3 Sisi Lain Grobogan yang Nggak Banyak Orang Tahu

4 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lagu Sendu dari Tanah Minang: Hancurnya Jalan Lembah Anai dan Jembatan Kembar Menjadi Kehilangan Besar bagi Masyarakat Sumatera Barat
  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.