8 Tempat Makan Legendaris di Jakarta Timur

8 Tempat Makan Legendaris di Jakarta Timur terminal mojok.co

8 Tempat Makan Legendaris di Jakarta Timur (Envanto Elements)

Saat bicara wisata kuliner di Jakarta, biasanya bagian timur dari ibu kota bukan yang pertama terlintas di pikiran banyak orang. Maklum Jakarta Timur memang daerah baru berkembang dibandingkan bagian lain Jakarta. Namun, bukan berarti di daerah sini nggak ada tempat makan legendaris.

Walau tak sebegitu terekspos seperti kuliner di tengah kota, tempat makan di sini juga banyak yang sudah bertahan puluhan tahun. Bahkan menurut saya, masih kurang afdol menyebut diri anak Jaktim kalau belum makan di sini. Biar afdol langsung saja disimak tempat makan legendaris di wilayah timur Jakarta.

#1 Sate dan Tongseng Solo Pak Budi

Kalau kalian yang suka main di sekitar Pondok Bambu, mungkin sudah familier dengan rumah makan satu ini. Tempat makan tongseng yang telah buka dari 1985 di Jalan Pahlawan Revolusi ini telah beberapa kali direnovasi hingga menjadi restoran besar. Jika kalian ke sini, kalian wajib coba sate kambing (Rp48 ribu) yang empuknya bukan main. Tidak ada rasa alot dalam daging satenya, apalagi bau perengus.

Tongseng kambing (Rp30 ribu) di sini juga tidak kalah enak. Dimasak dalam kuah gule gurih berpadu bersama empuknya daging kambing dan renyahnya sayur kol. Selain itu, tempat makan ini juga menyajikan menu kambing lainnya seperti tengkleng (Rp37 ribu) dan nasi goreng kambing (Rp37 ribu). Bagi kalian yang ngidam menu aneka kambing, kalian harus mampir di Pak Budi.

#2 Nasi Uduk & Ayam Goreng Mat Lengket

Hampir semua yang tinggal di area timur ibu kota pasti pernah mendengar warung ayam goreng legendaris di bilangan Klender ini. Saking terkenalnya, biasanya sudah ada orang menunggu 30 menit sebelum waktu buka pada jam 5. Popularitas warung yang katanya telah berjualan secara keliling sejak 1978 ini, terletak pada menu ayam gorengnya.

Ayam goreng (Rp18 ribu) di Mat Lengket disajikan tanpa kulit dan memiliki sensasi unik di mana dagingnya terasa licin, tapi tetap terasa meresap bumbunya. Lezatnya ayam goreng bukan satu-satunya alasan mengapa tempat ini tak ada duanya. Nasi uduk (Rp8 ribu) di sini juga terasa lebih nendang dibandingkan kebanyakan nasi uduk lainnya. Mat Lengket juga menyediakan seperti semur tahu dan jengkol (Rp5 ribu) buat kalian yang ingin menu tambahan selain ayam goreng. Kalau kalian ingin, menyantap salah satu nasi uduk dan ayam goreng terbaik di Jakarta, kalian datang ke Mat Lengket.

#3 Nasi Bebek Mak Isa

Tidak jauh dari lokasi Mat Lengket, ada satu lagi tempat makan legendaris di daerah Klender. Terletak di area Pasar Klender, Mak Isa telah berdiri sejak 1991 dan merupakan warung nasi bebek Madura pertama di Jakarta Timur. Menu andalan di sini tentunya tak lain adalah bebek goreng dengan bumbu hitam ala Madura.

Nasi bebek (Rp22 ribu) di sini memiliki rasa gurih berkat baluran bumbu hitam, dengan tekstur daging yang empuk. Bagi yang ingin merasakan puasnya bumbu hitam Mak Isa, warung ini juga menjual bumbu mereka dalam bentuk stoples (Rp25 ribu). Sebagai informasi, tempat makan ini sudah punya dua tempat di sisi kiri dan kanan Jalan Bekasi Timur. Jadi kalau yang satu ramai, bisa pilih makan di warung di seberangnya, ya.

#4 Asinan Kamboja H. Mansur

Dari semua asinan Betawi, Asinan Kamboja H. Mansur mungkin yang paling terkenal di Jakarta. Buka sejak dekade 70-an, asinan di Jalan Taman Kamboja, Rawamangun ini menyajikan dua menu saja: asinan sayur (Rp19 ribu) dan asinan buah (Rp17 ribu). Jika harus memilih mana yang harus dicoba seseorang yang baru pertama kali ke sini, asinan sayur menjadi rekomendasi wajib dari saya.

Saus kacang di sini memiliki tekstur kental dengan rasa kacang yang mencolok. Ia cocok untuk dipadukan bersama aneka sayuran dan potongan tahu putih. Porsinya pun cukup mengenyangkan dan Asinan Kamboja tidak pelit dalam memberikan saus kacang kepada konsumennya. Dengan harga terjangkau dan rasa oke, tidak mengejutkan tempat makan ini bisa bertahan selama puluhan tahun walau hanya menyajikan 2 menu.

#5 Sate Padang Ajo Manih

Jika kalian penyuka sate Padang, kalian harus datang ke tenda di pinggir Jalan Balai Pustaka Timur, Rawamangun ini. Tenda kaki lima yang telah berdagang di lokasi sama sejak 1997 ini menyajikan aneka ragam sate sapi ala Sumatera Barat seperti sate daging, satu paru, hingga sate lidah. Namun, sate lidah di sini adalah juara nomor satunya.

Lidah sapi yang dimasak hingga empuk, dibalur saus kuning nan kaya rempah dan bumbu. Dimakan dengan ketupat dan keripik singkong, sudah menjadi santap malam yang paripurna. Sejak pertama makan di sini beberapa tahun lalu hingga sekarang, Ajo Manih masih menjadi sate Padang terenak di Jakarta.

#6 Bakmi Tasik

Mi ayam sudah menjadi kudapan yang cukup familier di lidah banyak orang. Namun, buat kalian yang ingin bakmi ayam yang beda, coba datang ke Bakmi Tasik. Lokasi kedai yang buka sejak 1989 ini ada di Jalan Paus, Rawamangun. Berbeda dengan bakmi ayam kebanyakan, bakmi di sini disajikan bersama taburan babat rebus.

Mi babat (Rp28 ribu) di sini punya tekstur yang garing dan tidak memiliki bau apa pun. Ia sangat pas buat menemani kenyalnya mi dan gurihnya kuah kaldu ayam. Usut punya usut, mi di kedai ini dibuat sendiri. Seperti tempat makan terkenal lainnya, kalau kalian ke sini jangan terlalu kesorean, ya. Walaupun buka dari siang hingga magrib, biasanya menu mi babatnya sudah habis menjelang petang.

#7 Ayam Goreng Mang Kabayan

Warung tenda di Jalan Slamet Riyadi, Jatinegara ini menyajikan aneka menu khas Sunda sejak 1985. Menu andalannya adalah ayam goreng dan aneka pepes seperti pepes ayam hingga pepes usus. Untuk menu terakhir, pepes usus (Rp7 ribu) adalah salah satu jenis menu paling cepat ludes. Pepes usus di sini tidak memiliki bau enek dan malah terasa sangat gurih karena penggunaan bermacam bumbu secara royal.

Ayam gorengnya (Rp18,5 ribu) pun tidak kalah enak apalagi jika disantap bersama sambal khas Mang Kabayan yang gurih pedas dan semangkuk sayur asem (Rp7 ribu) hangat. Jika ingin bersantap di sini, warung ini buka mulai dari jam 5 sore hingga habis. Namun, kalian harus siap datang lebih awal karena saking ramainya, semua menu bisa ludes dalam waktu kurang dari 3 jam. Kalau mau makan enak, harus ada perjuangan sedikit, ya, kan?

#8 Bakmi Golek

Rekomendasi terakhir sebenarnya sudah bukan lagi kuliner eksklusif Jakarta Timur. Restoran Bakmi Golek sudah punya beberapa cabang di luar kota. Namun, restoran ini pertama kali buka di Jalan Ostista, dan dua cabang paling ramainya terletak di Rawamangun dan Dewi Sartika. Jadi, kayaknya kurang lengkap kalau belum memasukkan restoran ini ke daftar.

Walaupun bakmi ayam (Rp31 ribu) adalah menu andalan Bakmi Golek, kalian harus coba juga aneka menu masakan lainnya. Selama makan di cabang Dewi Sartika, saya nggak pernah kecewa dengan betapa renyahnya sajian capcay (Rp42 ribu) mereka. Apalagi menu ayam goreng mentega (Rp42 ribu) mereka. Tidak seperti kebanyakan restoran lainnya, ayam goreng mentega di sini punya rasa lebih condong ke arah gurih asin daripada manis. Kalau kalian ingin makan chinese food di daerah Jakarta Timur, kalian harus coba makan di salah satu cabang Bakmi Golek.

Lantas, dari semua daftar di atas, kalian sudah coba yang mana saja, nih?

Penulis: Raynal Arrung Bua
Editor: Audian Laili

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Exit mobile version