7 Istilah yang Perlu Diketahui Mahasiswa Keperawatan Sebelum Praktik Klinik di Rumah Sakit

7 Istilah yang Perlu Diketahui Mahasiswa Keperawatan Sebelum Praktik Klinik di Rumah Sakit

7 Istilah yang Perlu Diketahui Mahasiswa Keperawatan Sebelum Praktik Klinik di Rumah Sakit (Unsplash.com)

Mahasiswa Keperawatan yang akan memasuki praktik klinik di rumah sakit kudu baca istilah-istilah ini sampai habis.

Ketika seragam OSIS yang saya kenakan mendapat coretan tanda tangan dari teman-teman setelah pengumuman kelulusan, saya nggak pernah kepikiran bakal melanjutkan studi di jurusan Keperawatan. Apalagi saya lulusan SMK jurusan Teknik Komputer Jaringan yang sebenarnya nggak ada korelasinya dengan urusan kesehatan.

Akan tetapi kali ini saya nggak akan ngomongin soal studi saya yang nggak linear antara SMK dengan kuliah. Butuh dua kali ngopi untuk menceritakannya. Sebagai mantan mahasiswa Keperawatan yang mendaftar yudisium 10 menit sebelum kantor Tata Usaha tutup, saya merasa perlu meninggalkan tulisan tentang ilmu keperawatan di Terminal Mojok.

Kali ini saya ingin memberi info istilah-istilah yang perlu diketahui mahasiswa jurusan Keperawatan sebelum memasuki praktik klinik di rumah sakit. Setelah mengetahui beberapa istilah berikut, harapannya mahasiswa yang akan menyandang status sebagai praktikan di rumah sakit nggak bingung-bingung amat saat perawat senior menyebutkan istilah tersebut.

#1 Aff

Istilah ini maksudnya bukan ajang kejuaraan sepak bola Asia Tenggara di mana salah satu pesertanya adalah negara yang nyaris jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20. Bukan Itu, Sob. Di rumah sakit, aff artinya melepas. Misalnya, aff infus artinya melepas infus.

Jadi, buat mahasiswa jurusan Keperawatan yang praktik klinik di rumah sakit, seandainya nanti ada perawat senior yang ngomong, “Dik, tolong pasien di ruang Cempaka infusnya di-aff, ya,” itu artinya blio minta tolong pada kalian agar infus yang terpasang pada pasien tersebut dilepaskan.

Terus, kalau seseorang yang katanya idamanmu ternyata sudah punya tunangan, sudah, aff-kan saja dia. Eh, maaf, nggak gitu konsepnya.

#2 Cito

Cito merupakan bahasa Latin yang artinya segera. Kata cito sendiri kerap diucapkan oleh dokter saat dirinya membutuhkan sesuatu segera alias nggak ada nanti-nanti. Misalnya, rontgent thorax cito memiliki arti pasien harus segera diantar menuju ruang radiologi dan radiografer harus melaporkan hasil foto rontgen sesegera mungkin.

Buat mahasiswa Keperawatan yang praktik klinik di rumah sakit, plis jangan pah poh dan bingung kayak pejabat yang didatangi KPK saat mendengar istilah cito, ya!

#3 Verbed

Verbed merupakan kompetensi dasar bagi mahasiswa jurusan Keperawatan tingkat satu. Istilah verbed sendiri berarti menyiapkan tempat tidur untuk pasien seperti memasang bed cover pada kasur, sarung bantal, sarung guling, dan selimut yang baru.

Biasanya verbed dilakukan ketika ada pasien yang hendak masuk ke ruangan yang masih kosong. Kalau hati kalian kosong, mungkin hati kalian belum di-verbed dengan kasih sayang. Eaaa…

#4 Code Blue

Code blue atau yang kadang disebut juga kode biru adalah sebuah istilah untuk kejadian yang nggak diharapkan. Jika istilah ini disebutkan di rumah sakit, berarti menandakan ada pasien yang mengalami gagal jantung.

Saat kalian praktik klinik dan mendengar speaker di rumah sakit atau karyawan lain berteriak, “Code Blue lantai 2!” berarti pasien atau orang yang mengalami gagal jantung ada di lantai 2. Ketika hal tersebut terjadi, dokter dan perawat terlatih yang kebetulan sedang piket code blue akan berlari membawa emergency kit menuju tempat kejadian perkara untuk segera melakukan resusitasi atau pertolongan gawat darurat.

#5 Asnet

Jangan bayangkan istilah ini merupakan serapan dari bahasa asing. Anet sendiri merupakan akronim dari asal netes. Istilah ini menerangkan bahwa tetesan infus jangan terlalu cepat alias asal netes saja.

Jadi, buat adik-adik mahasiswa Keperawatan yang sedang praktik klinik di rumah sakit, kalau kalian mendapat perintah, “Dik, tetesannya ganti asnet, ya,” itu artinya tetesan infus pasien harus dikurangi frekuensinya. Jangan bingung, lho.

Nah, kalau doi mulai jarang ketemu dan kalian jarang komunikasi, mungin cintanya masih asal-asalan kayak asnet aja. Eh.

#6 Operan

Nggak cuma sepak bola, dalam dunia keperawatan, juga ada yang namanya operan, lho. Lebih tepatnya operan jaga. Jadi gini, karena profesi perawat merupakan profesi yang bekerja selama 24 jam, profesi ini akan tetap bekerja dan siaga meski besoknya hari Lebaran.

Operan jaga artinya mengkomunikasikan kondisi pasien dari perawat jaga sebelumnya pada perawat yang baru saja datang. Biasanya operan ini diawali dengan perawat sif sebelumnya yang membacakan perkembangan pasien, therapy, serta pemeriksaan penunjang yang sudah dilakukan.

Lalu perawat jaga dari dua sif tersebut akan berkeliling ruangan untuk kemudian memberi tahu kepada pasien dan keluarga pasien bahwa sif jaga telah berganti dan akan digantikan oleh perawat baru yang siap memberikan asuhan keperawatan pada sif selanjutnya.

#7 Plus

Awal mendengar istilah ini sejujurnya saya merasa bingung sebingung bingungnya. Saya pikir plus itu artinya tambah atau positif. Ternyata plus adalah istilah untuk pasien yang meninggal.

Itulah beberapa istilah yang perlu dipahami mahasiswa jurusan Keperawatan yang hendak menjalani praktik klinik di rumah sakit. Semoga setelah membaca ini kepercayaan diri kalian meningkat sehingga bisa menjalani praktik klinik dengan baik.

Salam Spuit 3cc!

Penulis: Dhimas Raditya Lustiono
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA FAQ yang Sering Diajukan Keluarga Pasien kepada Perawat yang Sedang Tugas.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version