7 Drama Taiwan yang Pernah Menghiasi Layar Kaca Indonesia Era 2000-an

7 Drama Taiwan yang Pernah Menghiasi Layar Kaca Indonesia Era 2000-an terminal mojok.co

7 Drama Taiwan yang Pernah Menghiasi Layar Kaca Indonesia Era 2000-an terminal mojok.co

Pada sadar nggak, sih, Indonesia itu negara yang kaya dengan elemen pop culture berbagai negara. Sebelum digempur drama Korea selama satu dekade lebih, Indonesia pernah memberi ruang pada berbagai serial dari berbagai negara. Mulai dari serial Taiwan, serial India, telenovela Amerika Latin, kartun-kartun Jepang alias anime, bahkan serial Turki pun pernah diputar di TV.

Kalau mengira saya mengeluh, Anda salah. Saya malah bersyukur dengan kondisi tersebut karena membuat kita jadi kaya akan referensi. Secara tidak sengaja, kita jadi melek budaya bangsa lain, kita punya pembanding. Maka dengan hal ini, kita jadi terhindar dari kesan ignorance akan dunia luar dan merasa perlu terus belajar mengambil manfaatnya.

Saya rasa ini bukan inferiority complex menyoal perbandingan pop culture tiap negara. Soalnya, serial-serial impor tersebut juga tidak pernah menggusur konten dalam negeri yang juga punya ruang di hati penontonnya, bahkan beberapa berkontribusi juga pada pop culture di Indonesia. Justru serial luar tersebut pada akhirnya bermuara kembali pada tuntutan ke karya dalam negeri untuk tidak kalah dengan yang lain. Sejauh ini, sih, positif ya impact-nya.

Dari sekian banyak serial-serial impor itu, sebagai generasi 2000-an, drama Taiwan cukup bisa mengambil hati saya. Drama Taiwan pernah digdaya menguasai rating TV kita. Yuk, bernostalgia dengan drama-drama Taiwan yang pernah menghiasi TV Indonesia.

#1 Meteor Garden

Bicara Taiwan dan pengaruhnya ke pop culture Indonesia, tidak akan lepas dari serial Meteor Garden yang secara tidak langsung membuat boyband F4 sangat populer di sini. Saya yakin banyak orang Indonesia generasi itu, yang meskipun awam sama serialnya, tetap pernah mendengar nama F4.

Meteor Garden memang serial yang wajib dibahas kalau mengenang drama Taiwan. Sebuah serial yang merupakan adaptasi manga Hana Yori Dango ini bercerita mengenai seorang gadis miskin bernama San Chai yang masuk ke kampus elite. Hal ini membuatnya memiliki konflik dengan cowok-cowok kaya nan hits di situ.

Populernya beberapa nama seperti San Chai, Tao Ming Tse (yang sering diplesetkan sebagai To Ming Se, Tolong Mingkem Sedikit), Jerry Yan, hingga pemeran lain dan boyband F4 itu sendiri adalah bukti betapa hits-nya serial ini.

#2 Westside Story

Kala itu, tampaknya memang sedang ngetren sebuah serial dengan line up cast paketan satu grup boyband. Kalau di Meteor Garden ada F4, serial ini memiliki cast anggota boyband 5566.

Saya tidak tahu seberapa populernya drama satu ini, yang jelas saya ingat betapa circle pertemanan saya menyukai Westside Story. Pasalnya, dibanding drama Taiwan lain yang saya anggap dulu terkesan feminim dengan kisah cintanya dengan cowok-cowok ganteng, drama ini berbeda.

Drama ini terasa menarik dengan elemen action dan olahraga ekstrim yang tentunya dianggap maskulin saat itu. Salah satu alasan saya tertarik dengan sepeda BMX dan sepatu roda, meski tertariknya doang, bisanya nggak.

Westside Story bercerita mengenai kawasan Westside yang terkenal dengan berandalan nakal yang hobi olahraga ekstrim seperti skateboard, sepatu roda, dan sepeda BMX. Tema anak nakal tapi sebenarnya baik alias don’t judge a book by its cover juga jadi pesona tersendiri.

#3 MVP Lover

Drama satu ini juga dibintangi beberapa personil 5566. Drama ini bercerita mengenai Chen Feng, pemain basket yang sedang naik daun. Suatu hari dia menabrak adik rival basketnya, seorang gadis bernama Xiao Xi yang menjadi lumpuh. Sejak itu, dimulailah perjalanan kisah cinta rumit mereka.

Selain memiliki kisah cinta rumit yang menarik, drama ini memiliki elemen olahraga berupa basket yang juga cukup menarik.

#4 100% Senorita atau Twins

Aktor lain yang pernah begitu populer di Indonesia adalah Wallace Huo. Dia bahkan sempat datang ke Indonesia dan disambut begitu meriah. Aktor yang punya pesona ketampanannya ini populer juga berkat drama-dramanya yang ternyata sukses disini.

Awal muncul di At The Dolphin Bay, lalu muncul juga di Westside Story, dia mencapai puncak kepopulerannya di sini berkat serial Twins dengan peran yang makin penting.

Serial ini punya judul asli 100% Senorita, tapi di Indonesia dikenal dengan judul Twins. Bercerita soal dua wanita saudara kembar yang terpisah sejak kecil dan beda strata sosial, hingga akhirnya mereka bertemu kembali dan bertukar nasib untuk misi balas dendam.

#5 At The Dolphin Bay

Inilah awal Wallace Huo dikenal penonton Indonesia. At The Dolphin Bay adalah drama romantis melodrama yang bercerita mengenai dua anak panti asuhan yang terpisah, tapi berjanji untuk saling bertemu di teluk lumba-lumba.

#6 Snow Angel

Snow Angel adalah kisah melodrama yang bercerita soal dua laki-laki yang sebenarnya saudara kandung, tapi harus berpisah saat kecil. Keduanya akhirnya bertemu lagi, tapi ternyata mereka harus memperebutkan cinta dari wanita yang sama.

#7 Romance In The Rain atau Kabut Cinta

Drama ini memiliki cerita yang njelimet, penuh hal-hal dramatis yang rasanya wajar disukai penonton Indonesia saat itu. Bercerita mengenai Yiping dan ibunya yang terusir dari rumah karena sang ayah menikah lagi dengan wanita serakah. Yiping pun ingin balas dendam memanfaatkan wanita yang merupakan kerabat ayahnya itu.

OST drama ini juga populer lewat lagu remake versi Yuni Shara berjudul “Aku Jatuh Cinta”.

Ternyata banyak juga drama Taiwan yang punya cerita dengan latar karakter yang rumit dan dramatis. Dengan melihat serial-serial luar lain, saya jadi sadar kalau ternyata plot-plot anak tertukar atau saudara terpisah ini sebenarnya juga sering digunakan serial negara mana pun.

Dengan melihat referensi dari tempat lain, ini bisa membuat kita belajar berpikir kalau dunia tidak berputar di sekitarmu saja. Maksudnya, ternyata cerita begini bukan cuma di Indonesia, loh. Dan kalau eksekusinya menarik, ya, sah-sah saja, sih.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Exit mobile version