5 Tempat Makan Paling Oke di Blok M

5 Tempat Makan Paling Oke di Blok M

5 Tempat Makan Paling Oke di Blok M (Rasya Abhirama via Wikimedia Commons)

Hampir setiap orang di Jakarta pasti mengenal kawasan Blok M. Daerah ini terkenal banget karena merupakan salah satu terminal bus terbesar di Ibu Kota Jakarta, sekaligus tempat bergaulnya anak muda Jakarta. Dekade apa pun itu, sejak 1980-an Blok M selalu menjadi pilihan tempat nongkrong kawula muda Ibu Kota. Buat kalian yang domisili Jakarta, coba deh tanya ke orang tua kalian. Kemungkinan besar mereka pernah hangout di Blok M ketika masih muda.

Kini, Blok M selain memiliki terminal bus Transjakarta terbesar di Jakarta Selatan juga memiliki salah satu stasiun tersibuk di jaringan kereta MRT Jakarta. Tempat nongkrongnya yang beragam pun semakin bertebaran, dari coffee shop, restoran, bar, nightclub, hingga angkringan. Ibaratnya, jangan mengaku anak gaul Jaksel kalau kamu belum pernah nongkrong di Blok M. 

Sebagai salah satu kawasan hangout terpopuler di Jakarta Selatan, Blok M juga dibanjiri oleh restoran-restoran hits yang sayang banget untuk dilewati. Inilah kelima restoran yang paling oke di kawasan Blok M, Jakarta Selatan.

#1 Daitokyo Sakaba

Karena Blok M juga merupakan Little Tokyo-nya Jakarta, sudah pasti kuliner Jepang adalah salah satu highlight dari daerah ini. Little Tokyo adalah istilah untuk mendeskripsikan pusat diaspora Jepang di luar negaranya sendiri. Di sana, berbagai bisnis untuk mengakomodir kebutuhan masyarakat Jepang hadir, seperti supermarket Jepang, restoran, bar, izakaya, dan sebagainya. Konsepnya kurang lebih serupa dengan Chinatown. 

Dari sekian banyak restoran Jepang yang berjejer di Blok M, Daitokyo Sakaba adalah salah satu yang wajib dicoba. Berlokasi di seberang mall Blok M Square, restoran ini menyajikan menu-menu Jepang autentik karena sebagian besar customer-nya adalah ekspatriat Jepang. Tersedia pilihan tempat duduk berbentuk bar yang menghadap ke open kitchen atau bilik berkapasitas 2 atau 4 orang.

Sementara itu, menu-menu yang wajib dicoba di sini antara lain yakiniku alias daging panggang, donburi (nasi putih dengan topping ala rice bowl), serta yakitori alias sate Jepang. Oh ya, kalau mau berkunjung sebaiknya pas hari kerja, karena pas weekend sering waiting list!

#2 Claypot Popo

Kalau kamu gemar masakan Cina, tapi budgetnya terbatas, Claypot Popo bisa jadi pilihan. Berada satu deretan dengan Daitokyo Sakaba, Claypot Popo terletak tersembunyi karena aksesnya hanya berupa satu pintu terpencil. Sementara itu restorannya sendiri berada di lantai 2. Di dalamnya, suasana pasar begitu terasa karena dekor yang terbilang klasik dan ala kadarnya, konsep open kitchen serta penampilan dari outdoor areanya sendiri yang mengingatkan suasana pada film-film klasik Hong Kong.

Menunya sendiri cukup terbatas pilihannya. Pilihannya tidak jauh-jauh dari claypot rice dengan topping daging ayam atau sapi dengan pilihan telur setengah matang atau matang, misua, ataupun aneka tumisan sayur. Penampilan serta penyajiannya kurang lebih sama kayak bibimbap dari Korea, hanya saja claypot rice dilumuri kuah kental pada nasinya sedangkan itu bibimbap tidak. Rasanya? Nggak perlu diragukan. Pokoknya fresh dan gurih banget! Semua menunya pun nggak ada yang harganya lebih dari Rp 50 ribu. Wow!

#3 Iron Fist

Kalau kamu penasaran seperti apa hidangan American-Chinese fusion itu, Iron Fist lah jawabannya. Restoran ini berada tak jauh dari Stasiun MRT Blok M, dan lokasinya pun cukup nyempil, sehingga pengunjung musti jeli untuk melihat keberadaan plangnya. Restoran ini memiliki lantai dasar sebagai nonsmoking area serta lantai atas yang berbentuk semi outdoor untuk smoking area. 

Sebagian besar pengunjung di sini memesan Ultimate BBQ rice yang berisi irisan daging ayam panggang, telur rebus, charsiu beef bacon, beef brisket, dan sayuran pakchoy atau Mala Mac n Cheese yang creamy dan gurih berkat bumbu mala yang medok. Meskipun harga menunya lumayan pricey, tapi dengan porsi yang besar banget cukup untuk porsi 2 orang. Worth banget kan?

#4 Haka Dimsum Shop

Restoran dimsum ini terletak di seberang Taman Literasi Martha Christina Tiahahu, dan terkenal banget karena waiting listnya yang luar biasa ngantri! Untungnya, tempat makan ini buka 24 jam. Restoran yang terletak di lantai dua dan tiga ini memiliki dekorasi bernuansa Shanghai retro bertembok semen polos yang ditempel oleh aneka poster retro berbahasa Mandarin pada sudut-sudut restoran. Suasana Shanghai retro tadi semakin kental berkat lagu-lagu lawas berbahasa Mandarin yang diputar dari speaker-speaker. Meskipun restoran ini terlihat kecil dari luar, di dalam areanya cukup luas sehingga pelanggan nggak perlu takut senggol-senggolan sama pelayan ataupun pelanggan lain. 

Bisa dibilang hampir semua menu dimsum di sini sama enaknya. Namun, yang paling sering dipesan pelanggan ada hakau alias dimsum udang, ceker ayam steam berukuran besar dengan bumbu merahnya yang manis, kulit lumpia goreng udang serta bakpao telur asin yang lumer di lidah. Cukup pesan dan bayar melalui barcode yang disediakan, pesanan akan segera diantar ke meja masing-masing dalam waktu kurang dari 15 menit. 

#5 Gulai Tikungan

Terakhir di daftar lima tempat makan paling oke di Blok M, Jakarta Selatan adalah gulai tikungan atau akrab disebut dengan gultik. Dinamakan demikian karena para pedagang nasi gulai banyak membuka lapak di tikungan Jalan Mahakam dengan Jalan Bulungan. Simpelnya, pedagang gultik ini bisa dengan mudah ditemukan di trotoar yang membelakangi Blok M Plaza. 

Secara garis besar, setiap pedagang gulai tikungan pun memiliki konsep yang sama; nasi yang disiram gulai daging disajikan dari pikulan, dan pelanggan duduk di kursi dan meja rendah. Di meja juga disediakan aneka sate jeroan yang nantinya akan ditotalkan dulu sebelum membayar. Rasanya? Hmm, lezat, bikin kenyang dan gurih banget! Pas banget buat sekedar nongkrong sore-sore, ataupun makan larut malam saat restoran lain sudah pada tutup. Cobain deh!

Itulah kelima tempat makan paling oke yang ada di kawasan Blok M, Jakarta Selatan. Sebetulnya daftar tempat makan paling recommended di situ masih banyak, khawatir artikel ini bakal jadi kepanjangan. Jadi bagaimana? Lanjut nggak ke part 2?

Sumber gambar: Rasya Abhirama via Wikimedia Commons

Penulis: Wirandra Reyhan Janitra
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA 6 Alasan Blok M Square Adalah Mal Terbaik yang Pernah Saya Kunjungi

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Exit mobile version