Lima Minuman Penghangat Tubuh yang Eksis Hingga Sekarang

penghangat

penghangat

Cuaca alam yang semakin sulit diprediksi, suka membuat kondisi tubuh menjadi tidak karuan. Terkadang kamu bisa tidak fit karena pergantian musim yang dadakan. Saat tiba-tiba hujan deras di pagi hari, lalu siangnya bisa sangat panas. Ini bisa menyebabkan gangguan kesehatan. Seperti masuk angin, kedinginan, flu, serta batuk. Selain minum obat, kamu bisa mengkonsumsi minuman tradisional. Karena kata orang tua, lebih banyak khasiatnya.

Indonesia dikenal sebagai salah satu penghasil rempah-rempah terbesar di dunia. Lalu, di setiap daerah sudah memiliki minuman khasnya masing-masing. Nah, variasi minuman penghangat yang alami ini, bisa saja berasal dari kota kelahiranmu.

Dirangkum dari berbagai sumber, berikut beberapa minuman tradisional yang asli dari Indonesia.

1. Bir Pletok

Ada sebagian masyarakat Betawi yang mengisahkan tentang sejarah bir pletok. Minuman ini diperkirakan sudah ada sejak jaman penjajahan Belanda. Kebiasaan orang-orang Belanda meminum bir membuat masyarakat pribumi ingin mengikuti gaya mereka.

Akan tetapi, banyak etnis betawi yang beragama islam, sehingga mereka membuat sendiri bir dari bahan rempah-rempah. Tentunya ‘Bir pletok’ ini tidak memabukkan dan halal untuk dikonsumsi bagi masyarakat betawi yang mayoritas beragama Islam.

Menurut salah satu peneliti budaya betawi, JJ Rizal yang merupakan pendiri penerbitan Komunitas Bambu, kata ‘Pletok’ diambil dari efek bunyi tutup wine yang dibuka.聽Nah, bahan utama minuman ini adalah Jahe, serai dan kayu secang (untuk pewarna merah alami).

Bir pletok memiliki manfaat bagi kesehatan kita, antara lain: penghangat tubuh, memperlancar sistem pencernaan dan meredakan migren.

2. Sarabba

Minuman ini tiba – tiba banyak digemari masyarakat kampung bugis, Makassar Sulawesi Selatan. Sayangnya, belum ada literatur resmi untuk menjelaskan asal usul minuman ini. Namun minuman ini sudah terlanjur terkenal di daerah Makassar.

Banyak warung hingga hotel sudah menyediakan sarabba sebagai menu minumannya. Kamu pun bisa membelinya jika berkesempatan berkunjung ke sana.

Kata orang, minuman ini cocok diminum saat musim penghujan. Bahan utama minuman ini adalah jahe, kuning telur, gula aren, santan dan merica bubuk. Selain itu ada tambahan susu kental manis supaya lebih nikmat.

Aroma sarabba begitu menggiurkan. Lalu, lidah kamu bakal dimanjakan sensasi rasa pedas. Ada beberapa khasiat dari minuman ini, antara lain: mencegah penyakit flu, memulihkan stamina badan dan penghangat tubuh.

3. Wedang Uwuh

Wedang berarti minuman yang hangat. Campuran minuman hangat biasanya dengan jahe. Lalu, minuman wedang uwuh berasal dari daerah Imogiri, Bantul Yogyakarta. Kata ‘uwuh’ berarti sampah dikarenakan bahan-bahannya dimasukkan secara bersamaan, seolah-olah nampak seperti sampah.

Kata orang yang bertempat tinggal di daerah Imogiri menuturkan, kalau wedang tersebut ada karena unsur ketidaksengajaan. Pada waktu itu Sultan Agung berpergian ke daerah Imogiri. Beliau memiliki tujuan mencari tempat yang cocok untuk dijadikan makam keluarga.

Disaat mengunjungi daerah Imogiri, Bantul beliau melakukan semedi. Sang pengawal membuatkannya wedang jahe. Namun, terlalu lamanya sang sultan bersemedi membuat minuman yang disediakan bercampur dengan bahan-bahan lain yang terbawa oleh angin.

Lalu dicicipi oleh sang sultan. Rasanya nikmat. Ketika di lain hari sang sultan memesan lagi minuman itu kepada anak buahnya. Akan tetapi, rasanya masih enak yang bercampur dengan bahan-bahan sebelumnya. Dari situlah, wedang uwuh ditemukan dan dikonsumsi hingga sekarang.

Komposisi utama wedang uwuh antara lain: jahe, kayu secang, cengkeh, kayu manis, daun pala, dan daun ‘manis jangan’.

Manfaat bagi kesehatan adalah menurunkan kadar kolesterol, mengobati masuk angin dan menurunkan tekanan darah tinggi.

4. Bandrek

Minuman bandrek adalah khas sunda asli Jawa Barat. Menurut kamus KBBI arti kata ‘Bandrek’ berarti minuman penghangat yang berbahan dari Jahe. Sejarah minuman ini sudah ada sejak jaman Belanda.

Namun seiring berjalannya waktu, minuman ini sudah jarang dikenal. Sebab, popularitasnya menurun dikarenakan rempah-rempah kalah dengan kopi. Jadi, hal ini hanya diproduksi oleh kalangan tertentu.

Bandrek berbeda dengan minuman bajigur atau pun STMJ. Kata beberapa orang, Bajigur umumnya tidak ada tambahan jahe. Sedangkan STMJ didominasi susu dan telur, sehingga rasa jahenya tidak terlalu terasa.

Ada pula yang mengatakan jika Bandrek adalah minuman perkembangan variasi baru dari Bajigur. Karena rempah-rempah pada bandrek lebih banyak dibanding bajigur.

Bahan utama minuman ini adalah jahe, gula merah, batang serai, lembaran daun pandan, telur ayam dan telur ayam kampung.

Kata orang sunda, minuman ini punya banyak khasiat bagi kesehatan, yaitu: mencegah penyakit kanker, mencegah jerawat, dan mengobati rematik.

5. Minuman Purwaceng

Purwaceng berasal dari Dieng, Jawa tengah. Merupakan Ikon dari wisata kabupaten Banjarnegara. Tumbuhan purwaceng bisa kamu temui di dataran tinggi Dieng, Jawa tengah. Tanaman ini bisa tumbuh secara baik di ketinggian 2.000 meter di atas permukaan laut. Sebagian orang mengatakan minuman ini sudah ada sejak jaman kerajaan Hindu.

Kata orang, minuman yang berbahan purwaceng lebih identik untuk laki-laki karena manfaatnya yang bisa meningkatkan stamina. Namun, purwaceng sudah divariasi dengan bahan lainnya. Seperti susu atau kopi. Bahan utamanya adalah tanaman kering purwaceng.

Manfaat minuman yang berasal dari purwaceng antara lain: menurunkan demam atau panas tinggi, meningkatkan vitalitas laki-laki dan sebagai obat cacingan.

Kamu lebih suka minum yang mana? (*)

BACA JUGA Jangan Pergi Ketika Didi Kempot Sudah Nggak Tenar Lagi atau tulisan Emilia Nur Indarwati lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version