5 Karakter dalam All of Us Are Dead yang Lebih Jadi Beban Ketimbang Onjo

5 Karakter dalam All of Us Are Dead yang Lebih Jadi Beban Ketimbang Onjo Terminal Mojok

5 Karakter dalam All of Us Are Dead yang Lebih Jadi Beban Ketimbang Onjo (Instagram Netflix Korea)

Serial orisinal Netflix, All of Us Are Dead, merebut atensi publik. Serial yang diangkat dari Webtoon berjudul Jigeum Uri Hakgyoneun ini mengisahkan wabah zombi yang menyerbu SMA Hyosan dan meluas hingga ke seluruh kota.

Penonton yang menyaksikan All of Us Are Dead ini sangat riuh mencuit di Twitter. Mereka membagikan kesan-kesan saat menonton serial yang berjumlah dua belas episode itu. Beberapa saat lalu, nama Onjo bahkan trending di Twitter. Banyak sekali twit yang menyudutkan Onjo dengan menyebut bahwa dia adalah salah satu karakter yang membebani tokoh-tokoh lain. Mereka menyalahkan sikap Onjo yang terlalu menye-menye dan nggak bergerak cepat dalam menghindari para zombi.

Sepanjang menonton All of Us Are Dead, Onjo nggak tergolong beban, menurut saya. Onjo memang tampak nggak sat-set sat-set dan cenderung klemar-klemer, tapi nggak bijak jika menyimpulkan bahwa dia sebeban itu hanya dari dua karakteristik. Dia berhak untuk bersedih dan terpuruk setelah sahabatnya, I Sak, berubah menjadi zombi dan nggak segera pergi ketika ayahnya mengorbankan diri dimakan zombi biar Onjo dan kawan-kawan bisa kabur. Memang benar kata Cheong San, siapa pun kehilangan sahabat di masa krisis itu.

Sebagai seorang putri dari petugas penyelamatan darurat, Onjo tahu dan paham dasar-dasar penyelamatan diri dan cara bertahan hidup. Tanpa Onjo yang spontan menyemprotkan alat pemadam api ke zombi, Cheong San nggak akan selamat dan sudah jadi zombi sejak awal. Onjo juga yang menginisiasi untuk memisahkan tempat tidur dan toilet ketika mereka terjebak di ruang siaran. Setiap Kim Ji Min, Choi Namra, dan Seo Hyo Ryung bersedih, Onjo juga selalu menghibur mereka.

Saya rasa, penonton yang membenci Onjo ini lupa bahwa ada tokoh-tokoh lain yang jauh lebih beban. Lima karakter dalam All of Us Are Dead di bawah ini lebih pantas dikata-katain daripada Onjo.

#1 Lee Na Yeon

Si jaket pink ini sejak awal episode sudah bikin kesal. Na Yeon ini hiperbola banget ketika Gyeong Su duduk di mejanya. Ketika zombi mulai menyerang sekolah, Na Yeon juga bikin jengkel dengan berteriak-teriak menyuruh orang lain untuk bertindak sementara dia nggak melakukan apa pun. Dia menyuruh Gyeong Su menjaga pintu dan mendesak Cheong San serta Su Hyeok untuk mengusir zombi.

Selain itu, di saat krisis pun Na Yeon masih sempat-sempatnya menghina status sosial ekonomi Gyeong Su. Na Yeon juga melanggar janjinya untuk meminta maaf pada Gyeong Su. Alih-alih minta maaf, Na Yeon malah membuat perkara dengan membuat Gyeong Su jadi zombi dengan tujuan agar asumsinya bahwa Gyeong Su sudah terinfeksi terbukti.

#2 Kim Ji Min

Ji Min ini cukup menjadi beban karena sering mencurigai temannya sendiri. Selain itu, ketika ada satu hal yang membuat dirinya nggak sreg, Ji Min pasti akan mengeluh. Ji Min pun sering banget menentang keputusan teman-temannya. Padahal ketetapan ini diambil demi kebaikan bersama, tapi Ji Min dengan wajah menyebalkannya akan langsung bilang, “Aku nggak mau.”

Teman-teman Ji Min ini selalu mendahulukan Ji Min dalam banyak situasi. Tapi Ji Min membalas perlakuan baik itu dengan meninggalkan teman yang selalu menggandeng tangannya, Seo Hyo Ryeong, ketika nyaris digigit zombi. Ya, mungkin itulah penyebab Ji Min pada akhirnya terkena karma dengan tersesat dan menjadi santapan zombi.

#3 Yoon Gwi Nam

Selain menjadi beban, Gwi Nam ini juga merupakan sampah masyarakat. Sebelum terjadi wabah zombi, Gwi Nam ini menjadi perundung, preman, dan siswa yang nggak taat aturan. Tindakan yang membuat orang lain menjadi tertekan dan tersakiti itu dia lakukan untuk kesenangan semata.

Ketika zombie mulai menyerang sekolah, Gwi Nam malah melempar sesama siswa yang sedang berlindung di bawah meja ke arah zombi dan menjadikan staf pantry yang hendak menyelamatkannya sebagai tameng. Dia juga masih sempat mengancam kepala sekolah dan gegayaan membunuhnya. Dan lebih ngeselinnya lagi, Gwi Nam ini nggak mati-mati karena dia sudah menjadi manusia setengah zombi. Hadeeeh.

#4 Kim Cheol Su

Karakter si cowok yang juga di-bully oleh Gwi Nam and the gang ini punya sifat nggak jujur. Si beban ini nggak jujur ke Eun Ji, siswi lain yang dirundung oleh Gwi Nam, bahwa video tak senonohnya akan disebarkan lewat media sosial. Cheol Su juga nggak jujur ke tentara penyelamat bahwa ada suara gedoran pintu yang bisa jadi itu kawan-kawannya yang masih selamat.

Cheol Su ini memang pengecut dan pecundang. Dia mengaku suka pada Eun Ji dan mau melindunginya tapi dia sendiri pula yang membiarkan Eun Ji “bunuh diri” dengan turun dari atap untuk mencari handphone di ruang guru.

#5 Jin Seon Mu

Sosok tentara ini memang terlihat heroik, pada awalnya. Jin Seon Mu sempat memiliki rencana untuk menyelamatkan Cheong San dan murid lain yang tersisa, namun membatalkannya. Bahkan, dia memerintahkan prajuritnya untuk membunuh mereka.

Di akhir pula, Jin Seon Mu menjadi beban bagi bawahannya, Choi Sung Won, untuk menggantikannya memimpin operasi. Dia mengatakan butuh tidur karena sudah terjaga terlalu lama. Di ruangannya, dia merekam video permintaan maaf karena sudah memutuskan untuk mengebom Kota Hyosan atas inisiasi sendiri. Sang perwira militer ini juga mengatakan akan bertanggung jawab. Tapi yang ada, dia justru bunuh diri dengan menembak kepalanya sendiri. Ini mah namanya lari dari tanggung jawab, Bang.

Itulah lima karakter yang lebih pantas disebut sebagai beban. Kalau dibandingkan dengan Onjo, tentu Onjo unggul sangat jauh. Sudah baik hati, perhatian, punya skill untuk bertahan hidup, dan nggak dikit-dikit misuh, Nam Onjo best girl!

Penulis: Noor Annisa Falachul Firdausi
Editor: Intan Ekapratiwi

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Exit mobile version