5 Jurusan S2 yang Ilmunya Terpakai di Dunia Kerja, biar Gelarmu Nggak Sia-sia  

Menimbang Kelebihan dan Kekurangan Lanjut Kuliah S2 Beda Jurusan Alias Nggak Linier jurusan s2

Menimbang Kelebihan dan Kekurangan Lanjut Kuliah S2 Beda Jurusan Alias Nggak Linier (unsplash.com)

Melanjutkan studi S2 sering kali dibayangi dilema. Nggak sedikit yang tergiur mengambil jurusan yang kedengarannya akademis. Harapannya, gelar magister yang diraih bakal membuat karier berjalan manis.

Nyatanya, fakta lapangan jauh lebih brutal. Gelar S2 bukan jaminan, malah bisa jadi hanya berakhir sebagai hiasan. Memilih bidang studi atau jurusan S2, memang kudu hati-hati biar nggak meratap di kemudian hari. Kalau bingung, lima jurusan berikut bisa jadi gambaran paling rasional.

#1 Magister Kenotariatan, jurusan S2 yang bikin lulusannya auto jadi sultan

Ini bukan sekadar jurusan, melainkan jalur tol menuju profesi. Gelar Magister Kenotariatan (M.Kn.) adalah syarat mutlak ikut ujian menjadi Notaris dan Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT). Ceruk profesi yang terikat langsung dengan regulasi tersebut membuat lulusannya selalu dicari, tanpa terpengaruh tren teknologi atau gejolak ekonomi. Relevansi ilmunya juga sangat aplikatif, alias ilmu praktis yang langsung dipakai buat kerja sehari-hari. Misalnya dalam pembuatan akta legal.

Selama kegiatan bisnis, jual beli properti, dan urusan waris masih berlangsung, permintaan terhadap Notaris yang kompeten akan tetap tinggi. Alhasil, potensi penghasilan yang bisa diraup lulusannya bisa jadi fantastis. Salah satu perguruan tinggi bergengsi yang punya program ini adalah Universitas Diponegoro (UNDIP).

#2 Ilmu lulusan jurusan S2 Magister Ilmu dan Teknologi Pangan selalu dibutuhkan sepanjang zaman

Bicara soal industri yang nggak akan pernah mati, jawabannya pasti pangan. Makanya, lulusan jurusan S2 Ilmu dan Teknologi Pangan sangat diburu. Bukan hanya untuk memastikan standar mutu, tapi juga menciptakan produk baru. Contohnya, pengurangan food waste atau penemuan pengganti protein hewani yang kian diminati.

Buktinya, permintaan produk plant-based melonjak tajam. Di sini, ilmu S2 ini unjuk gigi. Teori dan praktik dalam perkuliahan pasti terpakai untuk inovasi dan formulasi produk baru, tanpa mengesampingkan rasa dan manfaat. Untuk urusan tersebut, IPB University sering kali jadi rujukan utama karena reputasi dan fasilitas risetnya yang mumpuni.

#3 Lulus dari Magister Sains Psikologi bukan pendengar pasien depresi

Banyak orang kira, kerjaan lulusan jurusan S2 psikolog cukup mendengarkan keluh kesah orang dan dibayar mahal. Padahal, ada program pascasarjana yang lulusannya justru nggak buka praktik psikolog. Sebaliknya, alumni dari S2 Fakultas Psikologi tersebut menduduki jabatan kunci di divisi Human Resources (HR) perusahaan. Misalnya seperti program Magister Sains Psikologi di Universitas Katolik Soegijapranata, Semarang.

Kerjaannya adalah merancang sistem manajemen kinerja, pengembangan organisasi, hingga program komitmen pegawai yang didasarkan pada ilmu perilaku. Keahlian mendalam ini nggak bisa didapatkan dari jurusan lain, bahkan dari Fakultas Manajemen peminatan Sumber Daya Manusia sekalipun. Kemampuan melakukan assessment, menganalisis perilaku konsumen, dan memecahkan masalah organisasi dengan pendekatan ilmiah selalu memerlukan pendekatan humanis yang hanya bisa dimengerti secara mendalam dari kacamata ilmu psikologi.

#4 Magister Manajemen, pilihan klasik yang selalu asyik dikulik

Meskipun kedengarannya klasik dan mainstream, Magister Manajemen (MM) tetap jadi salah satu jurusan S2 yang ilmunya paling terpakai. Catatannya, jangan ambil peminatan yang gitu-gitu saja. Fokuskan pada yang relevan dengan kondisi sekarang, seperti Manajemen Strategis atau Bisnis Digital.

Alasannya sederhana. Setiap lini bisnis saat ini pasti berurusan dengan digitalisasi. Nah, manajemen strategis berguna memberikan visi helikopter yang krusial, yaitu kemampuan melihat bisnis secara utuh dari semua sisi. Sementara, peminatan di Bisnis Digital memampukan mahasiswanya mengintegrasi teknologi ke dalam keputusan dan model bisnis. Kalau mau serius di bidang ini, Universitas Gadjah Mada bisa jadi opsi.

#5 Lulusan Magister Informatika yang paham keamanan siber, lagi banyak diuber

Di era serba digital ini, Magister Informatika itu ibarat tiket emas. Khususnya, bidang spesialisasi Cyber Security dan Artificial Intelligence (AI) seperti yang ditawarkan di Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung (STEI ITB). Pasalnya, serangan siber semakin marak. Di sisi lain, permintaan terhadap aplikasi berbasis AI turut meroket.

Nggak heran, lulusan jurusan S2 yang menguasai kedua ilmu tadi gampang diserap industri. Di samping, ilmunya mahal, nggak semua orang berminat menyelami skill yang kelihatan mumet ini. Kombinasi kebutuhan yang membludak sekaligus sedikitnya orang yang berkemampuan mumpuni, bikin penyandang gelar master dari program ini punya potensi meraup bayaran tinggi.

Mengambil gelar S2 itu adalah investasi besar, bukan sekadar menuruti ego atau menambah hiasan di undangan pernikahan. Lima rekomendasi jurusan tadi membuktikan bahwa pendidikan tinggi akan benar-benar terbayar jika punya daya jual. Yang penting, jangan asal ambil jurusan S2, apalagi cuma lantaran tergiur nama jurusan yang kayaknya nggak pasaran.

Penulis: Paula Gianita Primasari
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA 3 Jurusan S2 dengan Prospek Kerja Cerah dan Paling Dibutuhkan Dunia Kerja

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version