Dari sekian banyak varian rasa Indomie, setidaknya ada beberapa yang kurang cocok di lidah.
Di musim hujan seperti sekarang, menikmati semangkuk mie instan berkuah tentu jadi kegiatan yang menyenangkan. Selain bikin perut kenyang, tubuh rasanya jadi hangat ketika menyeruput kuah mie instan. Dari sekian banyak merek mie instan yang beredar di Indonesia, harus saya akui Indomie masih jadi juara dan dicari banyak orang.
Mie instan yang diproduksi oleh Indofood CBP ini sudah mendominasi pasar mie instan di Indonesia sejak tahun 1972. Dulu saingan Indomie belum terlalu banyak, tapi sekarang seiring dengan berjalannya waktu, semakin banyak merek mie instan yang beredar di pasaran. Demi mempertahankan eksistensinya di dunia per-mie instan-an, Indomie pun berinovasi dengan mengeluarkan banyak varian rasa. Hal ini terus mereka lakukan hingga sekarang.
Dilansir dari GoodStats, setidaknya ada total 63 varian rasa Indomie di Indonesia yang beredar di pasaran. Dari sekian banyak varian rasa tersebut, tentu saja nggak semuanya enak dan jadi favorit di lidah masyarakat. Ada juga beberapa varian rasa yang gagal. Misalnya seperti 4 varian rasa berikut ini yang bikin saya nyesel telah mencicipinya.
Daftar Isi
#1 Indomie Goreng Salted Egg
Sekitar tahun 2018 lalu, Indomie mengeluarkan varian rasa Salted Egg. Indomie satu ini masuk dalam Premium Collection sehingga harganya agak sedikit lebih mahal dari Indomie biasa. Kebetulan waktu itu saus telur asin sedang ramai-ramainya. Semua jenis makanan dikasih saus telur asin. Makanya untuk mengikuti selera pasar, sepertinya Indomie mengeluarkan varian rasa satu ini.
Sayangnya, menurut saya varian rasa Salted Egg termasuk yang gagal. Kalau ingatan saya tak berkhianat, mie satu ini punya rasa yang agak aneh, jauh dari rasa telur asin malah. Dan satu hal yang bikin saya teringat—bahkan trauma—adalah aromanya. Aromanya kayak obat! Meski rasanya nggak cocok di lidah, saya suka dengan tekstur dan bentuk mienya. Mie yang digunakan adalah mie keriting yang kenyal.
Saat ini kita sudah nggak bisa lagi menemukan varian Indomie Salted Egg. Sejak tahun 2020-an, mie satu ini sudah nggak bisa saya temukan lagi di pasaran. Mungkin banyak yang nggak cocok juga kali ya sama rasanya, makanya nggak bertahan lama.
#2 Indomie Seblak Hot Jeletot
Varian Indomie selanjutnya yang rasanya gagal menurut saya adalah Indomie Seblak Hot Jeletot. Sama seperti Indomie Salted Egg yang muncul saat sedang booming saus telur asin, saya rasa kehadiran Indomie Seblak Hot Jeletot juga mengikuti selera pasar yang waktu itu sedang booming seblak. Mie instan yang masuk dalam seri Hype Abis ini masih bisa dijumpai sampai sekarang.
Saya memasukkan varian satu ini ke dalam daftar Indomie gagal karena rasanya nggak mirip sama seblak. Ya memang ada sedikit hint kencur, tapi kureng. Tahu sendiri ya yang bikin seblak enak itu kan cita rasa kuahnya yang kuat dengan rasa bawang putih dan kencur. Sementara hal itu nggak saya jumpai di kuah Indomie Hot Jeletot Seblak.
Meski nggak mirip seblak, varian Indomie satu ini cukup unik, soalnya bentuk mienya nggak bulet melainkan agak gepeng. Mirip mie keriting tapi lebih lebar. Sudah gitu ada tambahan kerupuknya juga lagi sebagai topping. Lucu, sih.
Baca halaman selanjutnya: #3 Indomie Japanese Ramen …
#3 Indomie Japanese Ramen Series varian rasa Shoyu
Beberapa waktu lalu, Indomie meluncurkan varian Premium Collection International Cuisine, yakni Japanese Ramen Series. Awalnya ada 3 varian rasa Indomie Japanese Ramen Series: Tori Miso, Shoyu, dan Takoyaki. Bahkan baru-baru ini Indomie menambahkan satu lagi varian rasa, yakni Tori Kara yang cenderung pedas.
Nah, dari keempat Indomie Japanese Ramen Series yang beredar, yang rasanya gagal di lidah saya adalah varian Shoyu Ramen. Serius deh rasa kuahnya tuh cuma asin (ya iyalah namanya juga kecap asin). Sudah gitu aroma shoyu-nya juga menyengat di hidung. Pokoknya saya kesulitan menelan mie instan satu ini. Cukup sekali saja cobain, selebihnya saya memilih varian Tori Miso sebagai favorit.
#4 Semua varian rasa Indomie Korean Ramyeon Series
Selain Japanese Ramen Series, Indomie juga mengeluarkan Korean Ramyeon Series baru-baru ini. Ada tiga varian rasa yang dikeluarkan, yakni Spicy Ramyeon, Fiery Chikin, dan K-Rose. Dari ketiga varian rasa, hanya Spicy Ramyeon yang merupakan mie kuah, sementara sisanya adalah mie goreng.
Saya sudah menjajal ketiga varian tersebut. Ekspektasi saya sih rasanya bakal kayak mie instan Korea yang harga per bungkusnya Rp15 ribuan itu. Ternyata saya salah. Indomie Korean Ramyeon Series jauh dari ramyeon ala-ala Korea.
Ketiga varian Korean Ramyeon Series disebut memiliki cita rasa yang pedas. Tapi masalahnya, yang berasa dominan ya cuma pedasnya. Tapi khusus Spicy Ramyeon, rasa pedasnya kayak bukan rasa pedas cabai, melainkan pedas merica. Terus di lidah saya rasanya mirip-mirip, nggak begitu beda satu sama lain, jadi nggak spesial.
Mie yang digunakan untuk Korean Ramyeon Series ini agak bulet-bulet gitu. Terus toppingnya beda-beda. Kalau yang Fiery Chikin memakai topping biji wijen, Spicy Ramyeon memakai topping sayuran, dan K-Rose memakai topping odeng. Lucunya, yang topping odeng cuma ada selembar dan rasanya nggak kayak odeng. Kalau boleh saya bilang, lebih enak yang Japanese Ramen Series (kecuali Shoyu, ya) daripada Korean Ramyeon Series.
Itulah 4 varian rasa Indomie yang menurut saya gagal. Sebenarnya bicara soal rasa memang subjektif, sih. Nggak cocok di lidah saya, belum tentu nggak cocok juga di lidah kalian. Tapi balik lagi, karena ini Terminal Mojok dan semua orang bebas beropini, boleh dong kalau saya tuliskan pendapat saya. Kalau kalian nggak setuju, ya silakan tulis sendiri. Hehehe.
Penulis: Intan Ekapratiwi
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA 6 Indomie dengan Cita Rasa Nusantara Terbaik.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.