Drama Korea terkenal dengan ceritanya yang unik dan selalu out of the box, dan tentunya karena visual pemainnya yang cantik dan ganteng banget buat memanjakan mata penonton. Hal-hal ini yang membuat sinetron Indonesia seringkali dianaktirikan, yaaa ibaratnya kayak dibanding-bandingin sama anak tetangga gitu. Drama Korea dianggap sebagai tontonan yang nyaris sempurna dan selalu jadi topik hangat. Tunggu sama kalian mengetahui unsur drama Korea yang mainstream banget.
Sebagai penonton setia yang berpengalaman menonton berbagai genre selama bertahun-tahun, menurut saya drama Korea nggak sesempurna itu kok, beneran deh. Kalau sinetron Indonesia kurang disukai karena alur ceritanya mudah ditebak dan episodenya nggak habis-habis dengan cerita makin ngawur, ternyata drama Korea juga punya loh penyakit-penyakit yang bikin penonton males. Sini saya jelaskan unsur drama Korea yang malesin dan sering banget ditampilkan.
Unsur drama Korea #1 Selalu ada tokoh laki-laki kaya tapi punya trauma masa kecil
Tokoh utama pria yang tampan, kaya, dan tsundere (karakter tegas tapi aslinya pemalu) hampir selalu ada. Tokoh ini biasanya punya rumah atau apartemen yang gede banget, tapi cuma ditinggali dia sendiri. Ini bikin kita berpikir, kenapa rumahnya nggak dijadiin kos-kosan aja ya? Lumayan kan cuan.
Tokoh kayak gini kelihatan jadi idaman banget, tapi malesinnya tokoh ini pasti dan selalu punya latar belakang trauma masa kecil. Apalagi kalau kambuh, si tokoh ini kelihatan jadi lemah banget. Drama dengan template tokoh seperti ini biasanya diperankan sama Lee Min Ho.
Unsur drama Korea #2 Tokoh tampan tapi ternyata bukan manusia
Kalau kamu merasa melihat burung elang CGI di sinetron Indonesia atau keluarga vampir sudah cukup absurd, ternyata di drama Korea juga ada loh unsur drama yang lebih absurd! Kisah cinta manusia dan mahluk asing. Kalau kamu nonton drakor My Love From The Star, drama itu menceritakan kisah cinta seorang aktris wanita dan seorang laki-laki tampan yang ternyata adalah alien berwujud manusia. Karakternya mendekati sempurna, tampan, kaya, pintar, punya apartemen besar banget, eh ternyata alien. Kalau kamu jadi pemeran wanitanya tetap gas pol aja atau stop sampai di sini? Hihihi.
Unsur drama Korea #3 Nasib pemeran wanita yang terlalu merana
Pernah lihat tokoh yang menyedihkan banget? Sampai-sampai saking menyedihkannya bikin jadi kebawa iba mau nolongin. Di drama Korea banyak banget tokoh ini. Kebanyakannya tokoh seperti ini jadi pemeran utama wanita loh. Sosok ini digambarkan sebagai wanita pekerja keras, yatim piatu, dibully di sekolah, hidup miskin, sampai bikin kita merasa “ya ampun kok cobaan dia nggak abis-abis yah?”
Lalu secara tiba-tiba, ia dipertemukan dengan sosok tampan, kaya, dan penolong. Alur kisah cinta yang kalau di realita agak-agak mustahil, tapi sering banget dipakai jadi unsur mainstream di drama Korea. Contohnya di drama The Heirs, kamu akan ketemu tokoh itu. Kalau di sinetron Indonesia tokoh itu banyak diperankan oleh Naysila Mirdad dan Alyssa Soebandono, di Korea tokoh itu sering diperankan oleh Park Shin Hye.
Unsur drama Korea #4 Konflik keluarga kaya selalu rebutan warisan atau jabatan
Selain konflik percintaan, drakor juga kentel banget sama konflik keluarga kaya. Misalnya, keluarga si pemeran utama ternyata punya perusahaan besar dan bisa jadi yang terbesar di Korea. Lalu, dia dijadikan direktur yang dipercaya oleh nenek atau kakeknya, tapi dia tidak mau karena si pemeran utama ini mau hidupnya sederhana aja kaya orang-orang biasa.
Kemudian ada salah satu anggota keluarganya yang berusaha merebut jabatannya itu dengan cara-cara yang licik. Setelah baca alur cerita tadi pasti kamu langsung kebayang beberapa judul drama Korea yang pernah ditonton, ya kan? Konflik ini sering banget ditemui dan endingnya pasti si pemeran utama berhasil menjadi direktur sesuai amanat nenek atau kakeknya yang punya perusahaan.
Bukan cuma sinetron Indonesia, drakor juga punya unsur drama mainstream yang kalau dipikir-pikir membosankan banget. Bedanya, drama Korea punya cara tersendiri dalam mengemas sebuah hal mustahil menjadi adegan yang lebih believable.
BACA JUGA Mari Bersepakat bahwa Baju Barong Adalah Baju Santai Terbaik dan tulisan Fanisa Putri lainnya.