4 Tempat di Video Gim yang Cocok Jadi Destinasi Wisata

4 Tempat di Video Gim yang Cocok Jadi Destinasi Wisata terminal mojok.co

Membaca artikel mengenai tempat yang harus dikunjungi (dan yang tidak) di Terminal Mojok, bikin hati nurani saya agak tergelitik. Sebagai penggemar jalan-jalan, tapi sering kali malas, saya mesti memutar otak gimana caranya merealisasikan hasrat saya tersebut. Setelah membaca artikel-artikel tersebut, pilihan terbaik saya adalah melalui video gim.

Tidak sedikit gim yang memberikan kita wadah untuk merasakan sensasi jalan-jalan. Pasalnya, tata ruang dalam gim tersebut memang terasa seperti destinasi wisata. Berikut tempat di video gim yang cocok untuk jadi tempat melepas penat layaknya destinasi wisata di dunia nyata.

#1 Liyue Harbor (Genshin Impact)

Liyue Harbor dari Genshin Impact merupakan tempat yang paling masuk akal. Kota ini merupakan sebuah kota pelabuhan yang dikelingi formasi bukit-bukit karst. Menurut saya, spot terbaik ada di Gunung Tianheng yang terletak di sebelah barat Kota Liyue. Atur waktunya ke malam hari, dan voila, Bukit Bintang Gunungkidul versi anime akan muncul. Andai saja Dinas Pariwisata DIY main Genshin Impact, pasti bakal ada tuh wacana “Jogja rasa Liyue”. Mantul.

Selain aspek estetiknya, Liyue juga unggul di bidang tata kota alias nggak semerawut kayak di Wakanda. Kalau kamu datang dari arah Mondstadt, kamu akan disambut gapura raksasa yang langsung mengarah ke Distrik Pelayanan Sipil. Tenang saja, birokrasi di sana nggak berbelit-belit walaupun tanpa uang pelicin, kok.

Dan nggak usah pusing-pusing mau ke mana sehabis mengurus administrasi. Millelith (Polisi Liyue) bakal mengarahkan kamu ke beragam pilihan paviliun buat menginap di sekitar Distrik Pelayanan Sipil. Kalau budget-mu besar, saya sarankan pilih yang bintang lima sekalian. Namun, seandainya kamu lebih suka yang lebih sederhana, kualitas pelayanannya nggak njomplang-njomplang banget, kok.

Begitu linu di badanmu menghilang, kamu bisa mulai liburanmu di Liyue. Kamu bisa menjelajahi Distrik Komersil di sepanjang dermaga. Lumayan, bisa jajan bakso sambil lihat aktivitas dermaga.

Pilihan lain yang harus dikunjungi adalah Distrik Industri di sisi selatan. Siapa tahu kamu lagi butuh ngasah pedang buat petualanganmu selanjutnya, ya to? Jangan lupa juga mampir ke Restoran Wanmin. Di restoran ini modal gopek aja udah kenyang, dan juga konon Morax, Dewa Liyue, sering mampir ke sono buat sarapan. Mayan bisa minta tanda tangan sama minta berkah.

Oh iya, wisata ke Liyue akan makin terasa sempurna kalau ditemani sama pujaan hati, alias waifu atau husbandomu yang paling cakep. Jadi, usahakan gachamu wangi sebelum ke sana ya. Dijamin makin betah lama-lama di Liyue. Saestu.

#2 Citadel (Mass Effect)

Kamu nggak perlu nunggu Proyek SpaceX-nya Elon Musk sampai jenggotan untuk bisa jalan-jalan ke luar angkasa. Di Mass Effect, kamu bisa melakukannya kapan pun yang kamu mau. Sebenarnya, ada banyak planet yang bisa dikunjungi. Namun, setelah mempertimbangkan sisi safety, saya menyarankan untuk liburan ke Citadel saja. Ya, daripada pesawatmu meleduk.

Citadel merupakan Ibu kota galaksi. Artinya, semua ras, baik manusia dan alien, dengan berbagai kebudayaannya, ada di sini. Ia cocok buatmu yang sedang mengerjakan tugas akhir skripsi, tesis, atau disertasi dengan topik cultural studies. Mayan, pelesir berkedok ngumpulin data skripsi. Siapa tahu disangoni sama kampus, kan?

Sebetulnya, saya udah lupa-lupa ingat karena terakhir kali main ke Citadel udah bertahun-tahun yang lalu. Tapi seingat saya, tempat ini cocok buat kamu yang suka wisata-wisata urban. Mengunjungi berbagai pusat perbelanjaan, bikin konten TikTok, berkenalan dan bersosialisasi dengan orang, eh, alien baru. Tentu saja kamu harus merogoh kocek agak dalam karena nilai tukar mata uang USD terhadap Credits (mata uang di Mass Effect) anjlok terus.

Oh iya, buat kamu yang 18+ atau mau nyari data tugas akhir tentang penyimpangan sosial, kamu bisa datang ke Zakeera Wards dan pergi ke Lantai 28. Di sana tempatnya wisata malam: diskotik, bar, dan kasino. Kalau kamu nggak masalah sama perbedaan ras, kamu juga bisa mampir ke Distrik Lampu Merah yang ada di sini. Tenang, SOP C-Sec nggak kayak Satpol PP kok, kalau nggak mengganggu ketertiban umum, nggak bakal digrebek.

#3 The Village (Resident Evil VIII: Village)

Ngomongin destinasi wisata, kayaknya belum afdol kalau belum ngomongin wisata klenik. Sejauh ini, The Village dari Resident Evil VIII masih jadi destinasi wisata klenik terbaik.

Berbeda dengan wisata klenik di Indonesia, yang mana kalau kita nggak aneh-aneh atau ditemenin sama juru kunci, dijamin semua bakal aman. Di The Village, kita nggak ngapa-ngapain juga bakal disergap dari belakang. Makanya saya bilang tempat ini merupakan wisata klenik terbaik, soalnya jantungmu secara konsisten bakal dibuat dag-dig-dug-ser dari awal sampai akhir wisata.

Kalau mentalmu masih aman sampai tengah wisata, kamu bakal menjumpai teka-teki paganisme yang bakal jackpot kalau kamu pecahkan. Bayangkan wisata klenik yang nggak cuma mematikan, tapi juga ngasih kamu berbagai harta karun. Pulang-pulang liburan bukannya jadi kere, malah jadi makin kaya. Wuih.

Saya sarankan, sebelum ke sana ada baiknya untuk menyewa helikopter sepuluh unit, lengkap dengan misil dan senjata mesin bredet. Supaya kalau ada apa-apa kamu tinggal kabur aja lewat jalur udara. Untuk pengamanan darat, banyak pilihan tentara bayaran yang profesional, kok. Ingat tempat ini menjanjikan harta karun berlimpah ruah, maka keluar modal jutaan dolar buat wisata ke sini bukan masalah besar. Kayaknya.

#4 Irithyll of Boreal Valley (Dark Souls III)

Buat kamu yang menyukai wisata ke tempat-tempat bergaya era victoria sekaligus penggemar olahraga ekstrem, Irithyll of Boreal Valley dari gim Dark Souls III bisa jadi opsi wisata yang bagus. Dengan catatan, sepanjang kamu nggak masalah dengan satu resimen prajurit tengkorak yang siap menetak kepalamu.

Saya masih ingat bagaimana kali pertama saya jalan-jalan ke Irithyll. Saya kehilangan kepala saya sebanyak dua puluh tujuh kali, dikeroyok massa dua belas kali, dibakar delapan kali, dan disalib lima kali. Untung bisa hidup lagi. Dan itu belum separuh perjalanan, lho.

Di tengah-tengah kota, tepatnya di Katedral Irythill, ada Pontiff Sulyvahn yang sudah menunggu kedatangan para pelancong buat ospek atau uji kelayakan. Saya diospek sampai tiga puluh kali dan baru lulus di percobaan ke-31. Tempat ini memang seluas dan segreget itu.

Oh iya, dari semua daftar destinasi wisata ini, Irythill adalah destinasi wisata yang paling ramah dompet. Datang ke Irithyll nggak perlu modal besar. Anda cuma perlu menembus katakombe dan memecahkan tiga gelang milik Tengkorak Raksasa, dan Selamat datang di Kota Aurora Borealis!

Kalau menyisihkan modal segitu aja masih nggak sanggup, sepertinya kamu masih perlu banyak-banyak Git Gud.

Sumber Gambar: Unsplash

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Exit mobile version