4 Lagu Indonesia yang Bagus, tapi Video Klipnya Nggak Banget

4 Lagu Indonesia yang Bagus, tapi Video Klipnya Nggak Bangettt terminal mojok

Lagu Indonesia banyak yang bagus, easy listening, tapi kok video klipnya suka ramashok, sih?

Untuk urusan lagu, musisi Indonesia nggak kalah dengan musisi mancanegara. Apalagi beberapa tahun belakangan ini banyak musisi kita yang mulai masuk kancah internasional. Walaupun baru di beberapa genre saja, tetap saja terhitung mantap dan nggak kalah saing dengan pasar dunia.

Namun, saya nggak akan membahas musik Indonesia di kancah internasional, itu beda segmen. Kali ini saya ingin sedikit “curhat” masalah musik Indonesia. Jadi gini, saya memang bukan seorang yang mumpuni dalam bidang musik atau sangat mahir di dalamnya, saya murni seorang penikmat saja. Cuma pendengar musik Indonesia yang banyak lagunya saya suka.

Lagu-lagu Indonesia, terutama lagu tahun 2000-an itu bagus banget. Asli. Yang sekarang juga bagus, sih, cuma kalau urusan bagus banget saya lebih prefer ke tahun 2000-an. Tahun segitu tuh kita kenal Sheila on 7, Naif, Naff, Padi, Ungu, Kangen Band, dan masih banyak lainnya. Pokoknya bagus-bagus banget, dah. Namun, yang masih kadang-kadang ganjil di benak saya tuh cuma satu, beberapa video klip dari lagu Indonesia yang bagus tuh suka nggak sinkron alias ramashok.

Sebenarnya bukan masalah yang cukup besar, tinggal dengar lagunya saja dan nggak usah lihat video klipnya. Memang, sih, terkadang sesuatu itu nggak 100% perfect, ada saja celahnya buat dikritik, wqwqwq. Tapi, sebagai orang yang sudah lama merasa ganjil akan video klip beberapa lagu Indonesia yang bagus, saya tetap menulis artikel ini murni sebagai pendengar lagu Indonesia saja.

Barangkali tulisan ini juga bisa jadi pengingat bagi orang-orang yang mau lihat video klip beberapa lagu Indonesia supaya nggak terlalu berekspektasi tinggi. Atau malah nggak usah lihat video klipnya sekalian, cukup dengarkan saja lagunya, wqwqwq. Biarkan imajinasimu sendiri yang menjadi video klipnya. Nah, berikut beberapa lagu Indonesia deretan teratas yang menurut saya video klipnya nggak banget:

#1 Doy – Kangen Band

Coba kau pikirkan, coba kau renungkan 

Apa yang kau inginkan telah aku lakukan~

Lirik lagu “Doy” dari Kangen Band memang memorable banget. Nggak usah menepis kamu nggak tahu, deh. Boleh saja kamu ngaku nggak suka, tapi kalau lagunya tersetel secara nggak sengaja, pasti kamu tetap akan bersenandung sadar nggak sadar. Kangen Band itu memang gitu, love-hate relationship dengan para pendengarnya. Selain itu, lagu “Doy” memang agak brainstrom. Gimana nggak? Langsung masuk ke otak.

Sayangnya, saya harus memasukkan lagu ini dalam deretan lagu Indonesia yang video klipnya nggak nyambung banget. Pertama, lagu “Doy” yang isinya tentang sebuah usaha untuk meyakinkan kekasih ini nggak ada hubungannya sama sekali dengan video klip. Lihat saja, apa korelasinya perjuangan kekasih dengan latar tempatnya yang kayak di film-film thriller, anjirrr?

Kedua, kenapa harus ada monyet segala di dalamnya? Apa fungsi dan urgensinya seekor monyet dalam lagu yang cukup menye-menye ini? Wqwqwq. Belum lagi furnitur lain yang menambah kesan mistis, lagu cinta apa lagu pesugihan, sih? Aneh-aneh ajaib, sih, memang. Tapi, karena video klip yang nggak banget itulah yang membuat “Doy” jadi memorable. Walaupun nggak nyambung, lagunya tetap enak. 

#2 Arjuna – Dewa 19

Another good song with ramashok video klip. Lagu “Arjuna” dari Dewa 19 tuh bagus banget asli. Lagu ini termasuk dalam deretan lagu Dewa 19 yang saya suka banget, bahkan kalau dengar lagu ini bisa saya ulang beberapa kali. Kayak nggak mau copot dari pendengaran saya. Saya tahu lagu “Arjuna”, sih, sudah lama banget, dari SD malahan. Tapi, saya mendengarkannya lewat kaset saja. Kebetulan dulu tetangga punya kaset orisinal album Dewa 19 dan saya sering ikut dengerin, jadinya suka. Cuma nggak pernah nonton video klipnya, sampai saya beranjak remaja.

Saya malah baru lihat video klip lagu “Arjuna” saat tahun 2015/2016 gitu. Telat banget kan, ya? Saat saya pertama kali melihat video klipnya, reaksi saya cuma satu: Lah? Iya, begitu reaksi saya. Meski lirik dan lagunya bagus, ternyata ada satu hal yang nggak mengikuti, yakni video klipnya.

Saya bahkan sampai saat ini nggak paham interpretasi apa yang harus dijabarkan dari video klip lagu “Arjuna” lantaran isinya hanya banyak perempuan yang menjadi penari latar belakang, terus setelahnya menggerumuti para personel Dewa 19. Apa korelasinya lirik lagu yang isinya tentang orang yang mencari cinta sejati, makna cinta, dan keputusasaan akan cinta dengan penari latar belakang? Hadehhh.

#3 Lepaskan Diriku – J-Rocks

Walaupun J-Rocks merupakan salah satu band yang pertama kali menjajal dan mengulik genre musik jejepangan di Indonesia, sayang sekali saya harus bilang video klipnya nggak banget. 

Pertama, mereka jamming di toilet? Mohon maaf, itu nggak ganggu orang-orang yang mau pakai toilet? Coba bayangkan, saat sedang syuting, terus ada orang yang mau pakai toilet, “Waduh, ada J-Rocks lagi pakai toilet buat bikin video klip.” Terus dia jadi kesusahan nyari toilet lain. Lagian kenapa toilet, sih, sudah bau plus sempit pula! Itu personil J-Rocks pada nggak kebauan pesing kali, ya?

Kedua, lagu “Lepaskan Diriku” dengan toilet apa maksudnya, nih? Adegan lain cuma seorang perempuan yang sedang cari sesuatu, ealah ternyata yang dicari adalah salah satu personel J-Rocks yang ceritanya adalah kekasih si perempuan. Kalau memang mau lepas dari kekasihnya, kenapa malah main di toilet? Kabur lahhh, pergi sejauh-jauhnya. Kalau stuck di toilet mau cabut ke mana pula?

#4 Honorable Mention – Kebanyakan Lagu Koplo

Saking banyaknya, saya jadi sebut kebanyakan lagu koplo. Oke, memang nggak semuanya, tapi hampir 90% ada kali ya lagu koplo yang video klipnya suka nggak nyambung. Paling banter isinya cuma joget ini, joget itu, dan pamer lekuk badan. Kayak orang kelebihan bujet, tapi nggak tahu konsep.

Yang bagus paling kehitung jari, sih, contohnya kayak Cak Nan atau Guyon Waton dengan lagu-lagu mereka yang apik dan video klipnya juga bagus banget. Sangat cocok dan relate dengan lagunya. Mungkin musisi lagu-lagu koplo bisa mencontoh mereka kali, ya. Hitung-hitung upgrade gitu.

Tapi, terlepas dari video klip yang nggak nyambung, kita tetap harus objektif dan mengakui kalau lagunya bagus, ya, bagus. Video klip hanya instrumen tambahan saja kalau menurut saya, sih. Contohnya kayak lagu “Doy” dari Kangen Band tadi. Lagunya tetap bagus, walaupun video klipnya kayak mau pesugihan, wqwqwq.

BACA JUGA Video Klip ‘Munajat Cinta’ The Rock Indonesia Bikin Baper dan Iri Anak SD pada Masanya dan artikel Nasrulloh Alif Suherman lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.
Exit mobile version