4 Kesalahan Mencuci Piring yang Lazim Dilakukan

4 Kesalahan Umum Mencuci Piring yang Dilakukan Orang-orang

Akhir-akhir ini, jagat dunia maya sedang hangat topik mengenai anak pertama, apalagi kalau perempuan, yang katanya harus kuat. Gimana nggak harus kuat coba kalau misalnya punya orang tua yang memegang prinsip anak perempuan harus bisa mengerjakan semua pekerjaan rumah dengan baik, sementara anak laki-laki nggak harus. Ketimpangan seperti ini tentu dirasakan sebagian orang.

Dulu, saya menganggap adalah hal wajar ketika ada seorang adik perempuan yang memiliki abang, dan si adik bertugas mencuci pakaian serta menyiapkan konsumsi untuk si abang, berlaku juga sebaliknya. Kadang saya merasa miris dengan beban ganda yang dimiliki anak perempuan. Anak perempuan harus kuat, tapi nggak boleh keras. Anak perempuan harus mandiri, tapi jangan sampai sendiri. Sakit kepala memang kalau harus hidup berdasarkan apa yang diinginkan orang lain.

Tapi, tulisan saya ini nggak akan membahas perkara anak perempuan kok, apalagi mengkaji secara detail. Maklum saja ilmu saya masih belum cukup. Namun, kalau dirasa-rasa memang rasanya sakit juga walau nggak berdarah. Ehehehe. Nah, salah satu tugas anak perempuan di rumah adalah mencuci piring, meski tugas ini nggak berlaku pada semua keluarga. Toh, ada beberapa orang tua yang sudah open minded dan menyamakan peran anak laki-laki dan perempuan di rumahnya tanpa embel-embel apa pun.

Sama halnya dengan mencuci pakaian, mencuci piring adalah aktivitas yang paling sering dilakukan orang-orang, baik yang tinggal di rumah maupun anak kosan. Bahkan saat tengah makan di luar rumah, kita masih sering mencuci peralatan makan yang akan kita gunakan, minimal dilap sampai bersih sebelum digunakan, deh. Perkara mencuci piring ini tidak bisa sembarangan dilakukan juga, ada beberapa kesalahan umum dalam mencuci piring yang dilakukan oleh orang-orang.

#1 Menumpuk piring di ember atau wastafel

Sebagai anak perempuan yang setelah makan harus bertanggung jawab dalam dunia mencuci piring, sambil menunggu makanan turun, menumpuk piring di ember atau wastafel adalah suatu hal yang menyenangkan. Namun, kebiasaan ini membuat piring dan gelas secara tak langsung bercampur dengan peralatan masak lainnya yang berminyak. Tentu saja piring dan gelas yang tadinya tidak berminyak jadi ikutan berminyak dan sulit dibersihkan, apalagi yang terbuat dari plastik. Untungnya sekarang sudah muncul beragam sabun cuci piring yang bisa membuat lemak dan minyak menempel di piring hilang.

#2 Tidak merendam terlebih dulu

Beberapa alat masak seperti wadah rice cooker atau wajan antilengket butuh perlakuan khusus saat hendak dicuci, yakni direndam terlebih dulu agar lebih mudah dibersihkan dari benda-benda yang menempel di permukaannya. Sayangnya, kadang karena yang bertugas mencuci piring tidak sabaran, hal ini luput dari perhatian sehingga langsung digosok dan dicuci begitu saja. Padahal kebiasaan seperti itu justru membuat peralatan masak yang butuh perlakuan khusus tadi cepat rusak karena ada beberapa elemennya yang terkelupas. Mungkin ahli wajan bisa menjelaskan? Hehehe.

#3 Merendam terlalu lama

Siapa yang di kosnya sering mencium aroma busuk dari tempat cuci piring dan marah-marah dalam hati? Biasanya, ada sebagian anak kos yang lupa (atau malah sengaja) merendam cucian piring dan gelas lama-lama. Mungkin maksud hati biar mudah dibersihkan kali, ya? Padahal kalau direndam kelamaan, justru berpotensi membuat bau lantaran sisa makanan yang masih menempel terkena air. Kalau sudah begini sih bukan lagi kebersihan sebagian dari iman, malah mengundang penyakit. Piye, sih?

#4 Tidak mengeringkan setelah dicuci

Ketika semua peralatan makan dan masak selesai dicuci, tentu ada rasa bahagia. Saatnya santuy dan nonton acara YouTube masak-masak lagi. Eh? Biasanya, jika sudah selesai mencuci dan buru-buru, kita cenderung langsung saja memasukkan piring dan gelas ke dalam lemari penyimpanan, padahal air di permukaan peralatan makan tersebut belum kering sepenuhnya sehingga bikin banjir lokal a.k.a airnya menetes di lantai tiap kali kita memindahkan dari tempat cucian piring ke lemari penyimpanan. Sudah dimarahin emak gara-gara bikin lantai licin dan basah, eh malah kepleset pula. Sungguh menyakitkan! Untuk poin terakhir ini, jangan lupa keringkan dulu peralatan makan dan masak yang telah dicuci sebelum disimpan, ya.

Nah, itulah beberapa kesalahan mencuci yang lazim dilakukan orang-orang. Sekarang hentikan kebiasaan salah tersebut yuk, demi kegiatan mencuci piring yang lebih baik. Hiya, hiya~

BACA JUGA Misteri Keberadaan Piring Kotor yang Menumpuk meski Nggak Masak Sekalipun dan tulisan Rahma Liasa Zaini lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.
Exit mobile version