Saat ini, warung kopi telah bertransformasi menjadi wahana paling nikmat bagi anak muda untuk ngobrol dan berkontemplasi. Dulu ya sekadar warung kopi. Ada warung, terus jualan kopi, sudah gitu saja. Tapi, sekarang warung kopi seperti menemukan nyawanya kembali. Jika dulu warung kopi identik dengan bapak-bapak, kini anak muda pun bisa join dan nimbrung bareng mereka.
Eksistensi warung kopi kenyataannya juga didasari perkembangan teknologi, lho, Gaes. Banyak sekali warung kopi di daerah saya yang saat ini nggak hanya menyediakan kopi, namun lebih dari itu, mereka juga menyediakan WiFi misalnya.
Pesona WiFi tampaknya sudah menyetubuhi warung kopi di Indonesia. Bukan hanya di kota-kota, tetapi juga di pelosok desa. Namun, terdapat beberapa hal unik ketika kita sedang pakai WiFi di warung kopi. Yup, password-nya suka diganti-ganti. Tapi, pernahkah kalian sadari kalau ternyata password WiFi yang diganti itu memiliki formula tersendiri? Sini, biar nggak kepo saya kasih tahu.
#1 Biasanya menggunakan kalimat doa
Hayo, siapa yang pernah ngopi trus tanya password dan diberikan ungkapan doa? Bagi saya, itu hal yang lumrah, sebab saat ini kalau ngopi nggak pakai WiFi, rasanya anyep. Ungkapan seperti “alhamdulilaah”, “subhanallah”, dan “bismillah” nyatanya menjadi password primadona di warkop yang saya kunjungi. Bahkan, data dari Google menunjukkan kalau kata “bismillah” menjadi password WiFi paling populer di Indonesia.
Ciri khas WiFi warkop adalah password-nya sering gonta-ganti. Kalau password-nya digonta-ganti, untuk menebaknya pun sangat mudah. Misalnya di daerah saya, ada warkop yang selalu mengganti password-nya dua hari sekali. Tujuannya sih katanya biar aman dari pembobol. Tapi, mbok kalau ganti yang effort dikit, dong.
Pernah suatu kali saya tanya, “Cak, passworde opo?” Blio menjawab, “Subhanallah.” Password-nya sih kayak kemarin saya terakhir datang ke sana. Eh, setelah saya coba, ternyata nggak bisa. Saya pun tanya lagi, dong. “Cak, yaopo? Gak isok konek, ngunu?” Ternyata, password-nya diganti huruf besar semua jadi “SUBHANALLAH”. Saya pun mbatin, “Subhanallah…”
#2 Angka yang dieja
Warkop paling nggatheli adalah warkop yang bukan hanya sering ganti password, tapi password-nya juga nyusahin pembelinya. Apalagi pakai password angka yang diejakan. Kalau angka saja sih nggak masalah, soalnya simpel. Tapi, kalau angkanya wes dibuat kata, wes angel. Misalnya, “12345678” jadi “satusampekdelapan”, “12345666” jadi “satuduatigaempatlimaenamtigakali”, atau “22222222” menjadi “duadelapankali”. Batin saya, “Nggak mesisan pakai soal matematika SMA saja, terus dieja gitu, ta? Mangkelno, Cok!”
#3 Pakai nama menu
Mungkin bagi para warkopers, formula password WiFi yang satu ini sudah nggak asing. Biasanya warkop yang pakai formula ini adalah tipe warkop yang nggak sering gonta-ganti. Mereka hanya mengganti password-nya ketika ada menu baru atau varian baru.
Di dekat rumah saya pun gitu, dari mulai buka warkop pertama kali sampai kemarin baru diganti. Dulu password-nya “whitecoffee”, karena menu itu sangat laris. Tapi, beberapa waktu lalu saya mencoba nyambung lagi dan nggak konek. Usut punya usut, ternyata ada menu baru, yakni kopi Garahan. Sontak, nama password-nya jadi “kopigarahan90”.
#4 Menggunakan judul lagu campursari
Terakhir, formula password ini sama sekali nggak ada hubungannya dengan kopi-kopi blasss. Password-nya pun diisi sesuka hati si pemilik warkopnya, dan kebetulan pemilik warkopnya suka lagu campursari. Pernah saya mendapati password yang bunyinya “lemahteles, sewukutho, sugengdalu, bahkan mendungtanpoudan”. Jadi, meskipun ini aneh, kalau kalian ke warkop dan tanya password tapi munculnya judul lagu, yawes nggak apa-apa. Hitung-hitung nambah referensi musik.
Itulah 4 formula password WiFi yang sering digunakan di warung kopi. Meski itu sebatas password WiFi dan warung kopi, keduanya memiliki ikatan tersendiri. Makanya di awal saya mengatakan kalau setelah ketemu WiFi, warung kopi seperti menemukan eksistensinya kembali.
Sumber Gambar: Unsplash