4 Drama Korea dengan Episode Kurang dari 16 yang Wajib Kalian Nonton

Semakin kesini, drama Korea semakin digemari di Indonesia. Saya rasa hal itu wajar, mengingat kualitas yang mereka berikan di setiap drama memang tidak pernah main-main. Hal ini berbeda dengan salah satu negara di ASEAN yang walau tokoh utamanya telah mati, sinetronnya tetap berjalan hingga 1000 episode.

Drama Korea sendiri umumnya terdiri dari 16-24 episode, tetapi belakangan ini saya lebih senang menonton drama Korea yang memiliki episode kurang dari 16. Selain alasan efisiensi waktu, kualitas dramanya juga tidak kalah bagusnya meski berepisode lebih sedikit. Dalam tulisan ini, saya akan memberikan empat rekomendasi drama Korea yang memiliki episode kurang dari 16 untuk ditonton di kala senggang.

#1 Mystic Pop-up Bar

Drama ini tayang di Netflix pada 2020 lalu dan berjumlah 12 episode. Drama ini diperankan oleh Hwang Jung-eum, Yook Sung-jae, dan Choi Won-young. Ia bercerita tentang Wol-ju (Hwang Jung-eum) yang dibantu oleh Gwi (Choi Won-young) dalam mengelola bar selama 500 tahun dan membantu menyelesaikan masalah dari 10.000 orang untuk menebus dosa besar yang dilakukan Wol-ju di masa lalu. Untuk memudahkan pekerjaannya, Wol-ju merekrut Gang-bae (Yook Sung-jae) yang mempunyai kemampuan khusus membuat orang menceritakan masalahnya saat dia menyentuh tubuhnya. Selain itu, mereka bertiga ternyata memiliki hubungan menyentuh di masa lalu yang baru terkuak menjelang akhir episode.

#2 Move to heaven

Drama berjumlah 10 episode ini baru saja tayang di Netflix Mei lalu. Drama ini secara garis besar menceritakan Geu-ru (Tang Joon Sang) yang menderita sindrom asperger dan menjadi seorang “pembersih trauma”, yaitu mereka yang membersihkan tempat kejadian perkara dan mengatur barang-barang milik seseorang yang sudah meninggal.

Dia awalnya menjadi pembersih trauma bersama ayahnya, tetapi setelah ayahnya tiada, dia kemudian menjadi pembersih trauma bersama pamannya, Jo Sang-gu (Lee Je-hoon) yang baru saja diangkat menjadi walinya tepat saat dia bebas dari penjara. Saya sarankan bagi kalian yang ingin menonton ini, harus menyiapkan tisu yang banyak karena banyak cerita haru di drama ini, mulai dari cerita dari mereka yang dibersihkan TKP-nya hingga hubungan om dan keponakan yang tak kalah sedihnya.

#3 Navillera

Drama ini juga baru tayang tahun ini dan berjumlah 12 episode, bercerita tentang Chae-rok (Song Kang) seorang balerino berbakat yang harus mengajar Deok-chul (Park In-hwan) balet. Masalahnya adalah usia Deok-chul sudah sangat tua untuk seorang yang baru mulai belajar balet. Hubungan persahabatan keduanya menjadi hal menarik tersendiri di drama ini. Chae-rok yang belum dewasa dan bisa dibilang kehilangan figur ayah, akhirnya menemukan sosok Deok-chul yang bijaksana dan benar-benar menjadi sosok ayah baginya. Drama ini mengajarkan kita bahwa tidak ada kata terlambat dalam menggapai impian dan betapa berharganya keluarga dalam hidup kita.

#4 Hospital Playlist

Save the best for last. Iya, Hospital Playlist adalah salah satu drakor terbaik yang pernah saya tonton. Kisah persahabatan 5 dokter yaitu Lee Ik-joon (Jo Jung-suk), Ahn Jung-won (Yoo Yeon-seok), Chae Song-hwa (Jeon Mi-do), Kim Joon-wan (Jung Kyung-ho), dan Yang Seok-hyung (Kim Dae-myung) menjadi inti dari drama ini. Drama ini tidak terlalu menonjolkan aspek medis seperti drakor medis pada umumnya, sebaliknya drama ini lebih menonjolkan hubungan dokter dengan pasiennya. Berjumlah total 10 sepuluh episode, drama ini sangat saya rekomendasikan untuk ditonton.

Sebenarnya selain keempat drakor yang saya sebutkan di atas, masih ada beberapa drakor “pendek” lain yang layak untuk ditonton seperti Kingdom 1 dan 2, Search, dan Extracurricular. Akan tetapi, empat drakor di atas saya rasa adalah yang terbaik sehingga saya berani merekomendasikan kepada kalian. Jadi, selamat menonton!

Sumber Gambar: YouTube Anna Tan

BACA JUGA Rekomendasi 15 Drama Korea Terbaik Sepanjang Masa atau tulisan Nurfikri Muharram lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.
Exit mobile version