4 Aturan Tidak Tertulis di Unesa Ketintang yang Sebaiknya Nggak Disepelekan karena Bisa Membuat Kalian Dikucilkan

Unesa Ketintang Punya 4 Aturan Tak Tertulis, Awas Dikucilkan! (Unsplash)

Unesa Ketintang Punya 4 Aturan Tak Tertulis, Awas Dikucilkan! (Unsplash)

Mahasiswa Unesa Ketintang sebaiknya memahami aturan tidak tertulis ini demi kenyamanan diri sendiri dan bersama.

Mendekati musim penerimaan maba kayak gini, saya punya satu saran kegiatan untuk panitia ospek yang jelas lebih berguna daripada sekadar bentak-bentak. Kegiatan ini adalah mengenalkan peraturan tidak tertulis yang ada di kampus. Jelas ini nggak kalah penting, sebab menyangkut kenyamanan bersama.

Kenapa harus mengenalkan peraturan tidak tertulis? Ya, karena nggak ditulis. Hal kayak gini kesannya sepele, tapi penting bukan main. Bisa saja orang yang nggak sengaja melanggar mendadak jadi pusat perhatian, padahal mereka nggak ngerti kalau ada peraturan tertentu. Makanya, panduan soal peraturan tidak tertulis ini jadi penting untuk maba.

Tapi, tenang. Sebagai senior kampus yang baik, saya akan mengenalkan 4 aturan tidak tertulis yang berlaku di Unesa Ketintang. Tidak melanggar peraturan ini minimal akan menyelamatkanmu dari rasa malu dan jadi bahan olok-olokan.

#1 Budaya beberes sendiri dan jangan nongkrong di food court

Buat kalian yang belum tahu, Unesa Ketintang punya food court yang terletak tepat di tengah area kampus. Biasanya pengunjung memadati tempat ini menjelang jam makan siang. Masalahnya, tempatnya nggak besar, apalagi mahasiswa Unesa Ketintang jumlahnya nggak masuk akal. Oleh karena itu, ada 2 aturan tidak tertulis penting yang berlaku di sini. 

Pertama, biasakan untuk membereskan piring dan sampah bekas makan secara mandiri. Kalian nggak perlu sampai mengembalikannya ke penjual. Minimal menumpuknya jadi satu di tengah meja atau gimana caranya asal nggak berantakan. Pokoknya jangan sampai bekas tempatmu kelihatan jorok dan bikin selera makan orang lain hilang.

Kedua, jangan nongkrong di food court. Hal ini perlu jadi perhatian karena, lagi-lagi, tempatnya nggak besar, jadi harus gantian dengan mahasiswa lain. Itulah sebabnya kalian wajib tahu diri. Meskipun nggak akan ada yang menegur kalian kalau nongkrong di food court, tapi kalau aturan ini dilanggar bisa auto bikin banyak orang menatap sinis pada kalian.

#2 Mahasiswa Unesa Ketintang jangan mengendarai mobil ke kampus

Saya tahu aturan ini agak aneh karena banyak mahasiswa kampus lain yang sah-sah saja mengendarai mobil. Sayangnya, penampakan mahasiswa mengendarai mobil memang nggak lazim di Unesa Ketintang. Bukan karena nggak ada yang punya mobil, tapi emang parkiran mahasiswa hanya dikhususkan untuk pengguna motor.

Praktis, mahasiswa yang berniat mengendarai mobil harus parkir di area parkir dosen dan pejabat kampus. Tentu nggak ada hal menyenangkan dari bisa satu parkiran dengan mereka. Oleh sebab itu, meskipun nggak ada aturan tertulisnya, lebih baik kalian menggunakan motor demi kenyamanan diri sendiri.

#3 Gunakan template pesan untuk menghubungi dosen

Lagi-lagi, harus saya akui kalau aturan ini juga agak aneh, tapi sebaiknya kalian tetap melakukannya. Sebab, saya pernah menghubungi dosen dengan cara yang berbeda dan tentu saja sopan, tapi tetap berakhir diingatkan untuk mengirim pesan dengan cara “yang lebih sopan”. Sejak saat itu, saya selalu menggunakan satu template turun-temurun seperti berikut.

“Assalamualaikum Wr. Wb. Mohon maaf mengganggu waktunya, Pak/Bu. Perkenalkan saya Dito (NIM) dari jurusan … angkatan …”

“Saya izin bertanya mengenai …”

“Sekian dari saya. Sekali lagi mohon maaf jika mengganggu waktunya. Terima kasih, Pak/Bu.”

Oh, iya, jangan lupa menyisipkan emoji tangan menempel di akhir pesan.

#4 Kendaraan wajib mengurangi kecepatan sebelum pintu masuk kampus

Sebenarnya, aturan ini hanya berlaku sementara sampai pembangunan gorong-gorong di depan pintu masuk kampus Unesa Ketintang selesai. Tapi, terpaksa saya tulis karena masih saja ada orang-orang pekok yang ngebut di jalan berdebu kayak gini. Selain faktor keselamatan, ngebut di jalan ini juga bikin debunya makin ngebul.

Bayangkan, cuaca Surabaya yang panas ditambah debu jalan yang ngebul. Kombinasi yang pas untuk memancing emosi pejalan kaki. Jadi, mohon kesadarannya. Toh, jalannya juga jadi lebih sempit karena pembangunan. Bahaya kalau mau ngebut-ngebut, Gaes.

Saya kira 4 aturan tidak tertulis ini setidaknya wajib kalian ketahui. Perlu diingat kalau melanggar peraturan ini memang nggak bikin kalian di DO dari kampus, tapi bisa bikin kalian malu atau dikucilkan. Jadi, nggak ada salahnya untuk menaati aturan tidak tertulis ini. Udah, gitu aja, Gaes. Adios~

Penulis: Dito Yudhistira Iksandy

Editor: Yamadipati Seno

BACA JUGA 4 Tipe Mahasiswa yang Cocok Kuliah di Unesa, Kampusnya Para Juara di Surabaya

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version