4 Alasan Ariel Selalu Terlihat Keren

4 Alasan Ariel Selalu Terlihat Keren

4 Alasan Ariel Selalu Terlihat Keren (instagram @arielnoah)

Tak bisa dimungkiri, kalau kita menyebut nama Noah atau Peterpan, yang kemudian muncul pertama kali  di pikiran kita adalah Ariel. Tak ada yang berani menyangkal bahwa Ariel adalah pusat dan jiwa dari Noah itu sendiri. Ia adalah salah satu bukti, bahwa vokalis adalah marwah dari sebuah band.

Saya sempat curiga, jangan-jangan Ariel pernah meminum air keabadian, atau mandi darah naga. Dari saya kecil dan suka gitaran “Ada Apa Denganmu”, dia nggak berubah sama sekali, kecuali model rambutnya. Banyak vokalis yang awet muda, tapi faktor itu saja tak cukup untuk membuat seseorang bisa sekeren Ariel. Apa pun yang dia lakukan, selalu terlihat keren. Hal biasa semacam main gunpla saja, bisa terlihat sangat amat keren. Saya juga main gunpla, tapi dianggap kurang kerjaan sama orang-orang. Begitu juga saat ia pamer motor Shogun miliknya, keren banget. Teman saya juga naik motor Shogun lawas, pun merestorasinya. Tapi, ia bukan Ariel, nggak ada keren-kerennya sama sekali.

Mulai muncul banyak pertanyaan dalam sukma dan kalbu saya. Bagaimana caranya orang yang seumuran paklik saya ini, tetap bisa sekeren itu. Bahkan, sekedar ngomong biasa saja terlihat keren dan berkarisma. Nggak kayak paklik-paklik saya pokoknya. Akhirnya saya mulai mencari-cari penyebab dari kehebatan blio. Apa saja yang pada akhirnya membuat seorang Ariel ini bisa keren sepanjang waktu dan tak termakan oleh zaman.

#1 Legowo

Kita harus mundur ke masa yang berat bagi Ariel. Kasus soal videonya memang merupakan salah satu pemberitaan besar di dunia hiburan kala itu. Saya masih berkeyakinan, Ariel tidak bersalah. Yang pasti kasus itu nggak asik dan nggak lucu sama sekali. Bahkan, menunjukkan ada yang aneh dengan sistem hukum kita.

Hal yang hebat dari seorang Ariel adalah sikapnya. Tak seperti para influencer yang sok sopan itu, atau para koruptor yang tersakiti karena di-bully netizen. Ariel memilih menerima dan pada akhirnya comeback dengan sangat jos gandos. Ia legowo dan tetap berkarya. Ia justru makin matang dan makin berkharisma. Ia membuktikan pada banyak orang, bahwa ia tak bisa dihancurkan. Mentalnya nggak kaleng-kaleng, tahan di-bully pokoknya.

#2 Nggak bikin opini jelek

Sejauh ini, ia kalem dan nyantai. Ia bisa menjelaskan apa pun dengan caranya dan tetap aman sekaligus keren. Belum pernah saya lihat Ariel bikin opini semacam “proses tak lebih penting daripada hasil”. Ia juga bisa mengomentari apa pun dengan gamblang, namun tetap dengan caranya yang nggak ndakik-ndakik.

Tak sekali pun saya temui Ariel bikin komentar aneh dan cacat. Ia tak pernah ngomong jika deforestasi hutan itu tak mengapa. Apalagi menganggap covid itu hoax. Tak mungkin seorang Ariel beropini bahwa RUU PKS itu nggak penting, perkosaan itu suka sama suka dan saling menikmati. Rasanya tak mungkin Ariel bisa sebodoh itu. Ia pintar, tapi nggak sok hebat.

#3 Fokus berkarya

Belum pernah saya lihat blio ngebet jadi presiden, atau pengin punya jabatan yang lain. Blio nggak pernah sok jadi politikus milenial yang sikap dan cara pikirnya sangat kuno. Ia hanya fokus bikin karya itu saja. Waktu luangnya juga dimanfaatkan dengan sangat baik. Main gunpla, baca buku, rakit PC, touring motor, bikin kerajinan kayu, intinya anti lebay-lebay klub. Pokoknya jangan sampai Noah ganti vokalis, kemudian dengan vokalis barunya cek sound di sebuah stadion. Jangan sampai!

Begitu juga saat dirinya di panggung, fokus dengan karyanya saja. Tak pernah sekali pun seorang Ariel memaksa orang tuli untuk berbicara di atas panggung, ia hanya bernyanyi dan menghibur penonton. Panggung adalah tempatnya berekspresi dan menghibur para fansnya, bukan tempat cari muka dan mengumbar janji-janji.

#4 Dari sononya memang sudah keren

Nah, saya kira ini faktor utamanya. Mungkin Ariel diciptakan Tuhan sebagai orang keren untuk kita. Serupa takdir, tak bisa digoyahkan oleh apa pun. Sebesar apa pun usaha kita untuk menyamai tetap saja mustahil. Legowo saja, pokoknya susah!

Penulis: Bayu Kharisma Putra
Editor: Rizky Prasetya

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Exit mobile version