Bekerja sebagai penjual sapi mungkin tidak masuk dalam daftar pekerjaan yang diinginkan banyak orang, apalagi anak muda. Namun, jangan salah, pekerjaan ini memainkan peran penting karena jual-beli sapi jadi salah satu usaha yang yang menggiurkan di Indonesia.
Di Indonesia, sapi bukan sekedar hewan ternak. Hewan satu ini menjadi investasi bagi segelintir orang. Tidak sedikit yang memiliki atau memelihara sapi sebagai tabungan. Di saat-saat tertentu, harga sapi memang bisa melambung tinggi. Sebut saja ketika Iduladha. Nah, di saat-saat itulah, peran penjual sapi begitu krusial.
Sayangnya, tidak semua penjual sapi itu amanah. Demi meraup cuan sebanyak-banyaknya mereka rela memanipulasi pembeli dengan berbagai macam cara. Itu mengapa pembeli perlu hati-hati agar tidak tertipu:
#1 Penjual sapi memalsukan dokumen surat kesehatan hewan
Terkadang pembeli mendapat surat kesehatan hewan saat membeli sapi. Namun, jangan mudah percaya dengan isi surat tersebut. Saat ini banyak sekali penjual nakal yang memalsukan surat kesehatan hewan agar sapinya tetap laku di pasar. Bukan tidak mungkin hewan tertulis sehat padahal aslinya penyakitan.
Ada pula penjual sapi yang memalsukan tanggal surat kesehatannya. Padahal, aslinya surat kesehatan tersebut sudah kadaluarsa atau tidak berlaku. Ada pula yang pakai cap stempel dokter buatan sendiri. Itu semua dilakukan agar penjual tetap bisa dapat untung dan sapi tetap terjual.
#2 Penjual sapi memberi banyak pakan sebelum hewan dijual
Dosa penjual sapi adalah memberi banyak makan dan minum sebelum dijual. Tujuannya, agar bobot sapi bertambah dan terlihat berisi. Dengan begitu, harga jual sapi semakin tinggi. Kelakuan seperti ini sangat merugikan, apalagi buat orang yang mau cari sapi untuk disembelih. Nanti pasti dagingnya jadi berair alias jadi sapi glonggongan.
#3 Menyembunyikan penyakit atau kekurangan yang ada pada sapi
Kelakuan licik lain adalah diam-diam menutupi atau menyembunyikan kekurangan yang ada pada sapi. Selain memalsukan pada surat kesehatannya, biasanya penjual melakukan berbagai siasat untuk menutupinya. Misalnya, saat sapi punya penyakit kulit, penjual akan menutupi penyakit sapi dengan ditetesi pewarna yang sama dengan warna kulit sapi. Contoh lain, penjual lebih siaga membersihkan area mata sapi yang punya infeksi mata.
#4 Memanipulasi umur sapi
Ini adalah hal yang paling sering dilakukan. Penjual akan mengaku sapinya masih muda, padahal aslinya sudah tua. Asal tahu saja, sapi muda disukai karena dinilai lebih produktif sehingga lebih menguntungkan bagi pembeli.
Itu mengapa, bagi para pembeli, sebaiknya kalian mengetahui tips dan trik untuk mengetahui umur sapi. Biasanya ini bisa dicermati lewat ciri fisiknya. Misal, sapi tua bisa dilihat dari tanduk atau giginya banyak yang aus, istilahnya disebut poel, dan kulitnya cenderung udah nggak segar dan kering.
Itulah kelakuan nakal penjual sapi yang sering dilakukan. Kalian para pembeli wajib selektif saat membeli, apalagi buat yang pertama kali beli sapi. Jangan mudah tergoda dengan iming-iming yang pintar ngomong dan pintar menarik hati pembeli.
Penulis: Wulan Maulina
Editor: Kenia Intan
BACA JUGA Sisi Gelap Penjual Daging Sapi di Pasar yang Bikin Pembeli Rugi Besar.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
