Pernah nonton adegan drakor yang bikin meringis nontonnya? Atau sampe bikin bilang, “Aigoo….” Adegan-adegan yang bikin kamu kerasa banget lagi nonton drakor. Nggak ada adegan ini serasa nggak lengkap aura drakornya.
Padahal kalau dipikir-pikir, adegan ini sudah diulang-ulang dari drakor terdahulu hingga sekarang. Pun ada formula drakor yang overused, bisa dibaca di artikelnya Mbak Fanisa Putri yang ini nih. Sementara, ada pula adegan pemanis overrated di drakor, dibahas sama Mbak Lina Yasmin di sini.
Di luar itu, sebenernya masih banyak adegan klise di drakor yang terlalu sering digunakan. Logikanya, kalau keseringan, maka bikin penonton nggak tertarik lagi. Tapi masak iya, sih? Buktinya kamu masih doyan nonton drakor, hayuk gimana, tuh? Pastinya ada alasan lain kenapa drakor tidak ujug-ujug ditinggalkan penonton karena adegan klise.
Namun, kira-kira adegan klise seperti apa yang nggak asing buat para fan drakor? Yuk, kita urai satu per satu.
#1 Back hug
Back hug atau pelukan dari belakang sudah pasti akrab di kalangan penikmat drakor. Adegan ini biasanya dilakukan oleh karakter laki-laki, seringnya male lead kepada female lead. Ia kerap digadang-gadang sebagai perwujudan rasa sayang, keinginan melindungi, dan keinginan untuk selalu bersama. Banyak banget, nih, drakor yang menyajikan adegan ini. Misalnya, Kim Tan ke Cha Eun Sang (The Heirs), Lee Yun Seong ke Kim Na Na (City Hunter), Kim Jo Won ke Gil Ra Im (Secret Garden), dan Park Soo Ha ke Jang Hye Sung (I Can Hear Your Voice). Namun, ada juga lho karakter perempuan yang melakukan back hug pada karakter laki-laki, misalnya Song Hyi Kyung ke Han Kang (49 Days).
Sebenernya udah nggak terhitung lagi drakor mana aja yang pake adegan ini, saking banyaknya. Meskipun terkesan didramatisir dan overused, anehnya, terkadang kita sebagai penonton turut menghayati perasaan yang mau disampaikan lewat back hug itu tadi. Gimana, nih, menurut kalian, Yeorobun?
#2 Bus berhenti mendadak
Bus di Korea memang doyan berhenti mendadak, ya, kalau di drakor. Adegan ini biasanya terjadi saat dua karakter yang memiliki loveline berada di satu bus. Bus yang mendadak berhenti ini bakal menjadi contoh tepat Hukum Newton 1, mengakibatkan karakter perempuan jatuh ke pelukan karakter laki-laki.
Di adegan inilah momen berdebar-debar kerap terjadi. Ditambah ala-ala slowmotion dan munculnya OST yang memperparah keuwuan, suasana romantis diharapkan sampai pada penonton. Lihat saja di drakor Tempted di mana Kwon Shi Hyun menangkap dan menopang (?) Eun Tae Hee. Atau pertemuan Noh Ae Jung dengan Oh Yeon Woo (Was It Love) di atas bus yang tetiba berhenti. Tapi kalau adegan bus berhenti mendadak paling fenomenal sih tetep dipegang sama Reply 1988. Ehehe.
#3 Sepayung berdua
Siapa bilang hujan menghalangi bertemu pujaan hati? Hujan di K-drama justru jadi atmosfer yang mendukung momen-momen manis buat dua karakter utama kita. Dan seketika muncullah umbrella scene alias adegan sepayung berdua. Banyak K-drama yang memakai adegan ini, misalnya umbrella scene Yoon Jin Ah dengan Seo Joon Hee di Something in The Rain, pun antara Kim Yoon Hee dan Seo In Ha di Love Rain. Bahkan ada pula sebutan umbrella couple, yang disematkan pada Cindy dan Baek Seung Chan dari drakor The Producers.
Meski begitu, favorit saya justru jatuh pada adegan di mana karakter laki-laki menawarkan payung atau memayungi karakter perempuan. Yang paling diingat tentu saja umbrella scene di Legend of The Blue Sea, di mana Heo Joon Jae datang kembali memayungi Shim Cheong yang sedang berjongkok di pinggir jalanan Spanyol. Kalau menurut MyLove, adegan semacam ini jatuhnya klise atau manis, nih?
#4 Wrist grab
Adegan ini biasanya dilakukan male lead pada female lead, dengan memegang atau menggapai pergelangan tangan sang wanita. Kerap dilakukan jika sang pria ingin menyatakan sesuatu pada sang wanita. Atau bisa pula menunjukkan cara mencegah kepergian karakter wanita.
Adegan ini sudah lekat di banyak drakor. Adegan wrist grab konon paling sering ditemukan di Secret Garden, You’re Beautiful, dan Prosecutor Princess. Bagi sebagian pihak, wrist grab justru nggak menambah romantisme antar karakter. Beberapa orang bilang adegan klise ini terkesan agresif. Pun karena banyaknya adegan ini dilakoni oleh karakter laki-laki ke karakter perempuan, adegan ini sering dipandang sebagai wujud kontrol dan dominasi maskulinitas. Kalau menurut kamu gimana, nih?
Itu tadi 4 adegan klise yang pastinya sudah nongol di puluhan, eh, ratusan drakor yang pernah kita tonton. Adegan klise seperti 4 macam adegan di atas sebenernya punya potensi mengurangi antusiasme penonton. Alangkah lebih baiknya kalau para chakkanim memikirkan kembali adegan baru untuk mendekatkan hubungan antar karakter.
Eits, atau jangan-jangan adegan klise ini yang justru membuatmu setia nontonin drakor?
BACA JUGA 3 Rekomendasi Film Korea Bergenre Biografi yang Bisa Jadi Inspirasimu dan tulisan Maria Monasias Nataliani lainnya.