3 Spot yang Harus Kalian Coba Kalau Ingin Menikmati Purwokerto dari Ketinggian

3 Spot Menikmati Purwokerto dari Ketinggian (Foto milik penulis)

3 Spot Menikmati Purwokerto dari Ketinggian (Foto milik penulis)

Salah satu cara menikmati Purwokerto adalah dengan melihat kesibukan dan gemerlapnya dari ketinggian.

Rasanya nggak ada habisnya membicarakan Purwokerto. Belakangan, kota ini sering menjadi tujuan wisata para komika terkenal seperti Pandji Pragiwaksono dan Andi Wijaya alias Awwe. Pesona Purwokerto sebagai kota seribu curug memang sedemikian menariknya.

Meski dilabeli demikian, menikmati Purwokerto tidaklah melulu harus selalu ke curug. Bagi saya, masih termasuk rugi menjamah kota ini hanya dengan menjelajahi curug-curugnya. Melalui artikel ini saya ingin merekomendasikan kepada kalian cara menikmati keindahan Purwokerto dari ketinggian.

Banyak spot tempat yang bisa dijajaki untuk menikmati keindahan kota kecil yang cukup padat ini. Mulai dari gedung hingga dataran “agak” tinggi di bentangan kaki Gunung Slamet yang meliputi kecamatan Kedungbanteng, Baturraden, hingga Sumbang. Kalian bisa mengunjungi tempat-tempat ini di siang ataupun malam hari: sama-sama bagus dan menarik pokoknya. Berikut adalah ulasannya.

Menara Pandang Teratai, primadona baru masyarakat Purwokerto

Tempat pertama yang saya rekomendasikan tentu saja Menara Pandang Teratai. Gedung baru setinggi 114 meter itu memang menjadi primadona baru bagi para pengunjung Purwokerto yang mungkin bosan jika hanya berputar-putar di pusat kota.

Menara Teratai berdiri di tengah-tengah kawasan inti pusat pemerintahan kota yang baru. Jaraknya hanya berjarak sekitar 1 kilometer dari pusat kota yang saat ini masih digunakan. 

Untuk menuju ke lantai 5, Anda hanya perlu merogoh kocek 20 ribu rupiah untuk hari Senin-Sabtu dengan jam operasional dari pukul 09:00-22:00 WIB, dan 25 ribu rupiah untuk hari Minggu dengan jam operasional dari pukul 07:00-22:00 WIB.

Pengalaman dari puncak menara, saya bisa melihat seisi Kota Purwokerto dengan jelas. Jika menghadap ke utara, Anda bisa gedung-gedung tinggi yang terlihat jelas seperti Rita Supermall, Hotel Luminor, “cincin” besar di ujung utara Jalan Bung Karno, UIN Saizu, Gedung Penelitian Unsoed, dan lain-lain. Selebihnya, hamparan kepadatan kota dengan background Gunung Slamet yang gagah semakin menyempurnakan indahnya pemandangan.

Selanjutnya sisi selatan dan barat. Di sana Anda akan melihat danau retensi dan bangunan baru yang didesain langsung oleh mantan Gubernur Jabar Ridwan Kamil, yaitu Masjid Seribu Bulan. Hamparan pegunungan yang berada di kecamatan Banyumas bagian atas yang membentang hingga ujung barat juga terlihat jelas.

Yang tak kalah menarik adalah melihat ke sisi timur. Bangunan baru gedung DPRD yang menghadap persis ke Menara Teratai seakan terlihat sedang bersiaga dengan begitu sigapnya membentuk setengah lingkaran. Kalau cuaca sedang cerah-cerahnya, dari arah timur laut Anda bisa melihat gagahnya Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing juga, lho!

Taman Langit Restaurant

Kalau ingin kulineran sekaligus menikmati indahnya pemandangan alam dan kota dari daratan yang agak tinggi, Restoran Taman Langit adalah opsi lainnya. Restoran ini memang kerap menjadi tujuan “wisata” selain Baturaden atau tempat lainnya. 

Alasannya adalah karena nuansa di restoran yang sangat estetik dan foto-able. Buat kamu yang mau dinner date bareng pasangan, ini adalah tempat yang sangat romantis. Tapi usahakan YHHA, ya, alias, yang halal-halal aja.

Selain parkiran yang luas, restoran ini juga lengkap dengan area semacam camping ground yang menyajikan pemandangan seisi kota. Set-up tempatnya dibuat meja-meja kecil yang dilengkapi dengan beanbag. Jadi buat kalian yang ingin nongkrong tapi nggak bisa banget kalau nggak rebahan ini adalah pilihan tempat yang patut dipertimbangkan.

Oh ya, saya kok hampir lupa. Ada spot andalan yang menurut saya menjadi daya jual paling tinggi dari restoran ini, yaitu jembatan kaca. Area ini cocok banget buat kalian yang ingin berfoto-foto atau sekadar memandangi lanskap Purwokerto dengan lebih leluasa dan lebih berani.

Camp Area Umbul Bengkok alias CAUB dan warung-warung “menjulang” di sekitarnya

Dari dua tempat yang lebih dulu saya rekomendasikan di atas, sebenarnya CAUB dan warung-warung di sekitarnya adalah tempat yang paling awal berdiri dan yang paling ramai dikunjungi, baik oleh wisatawan maupun sekelompok mahasiswa yang ingin nongki-nongki sambil merasakan semribitnya tiupan angit Gunung Slamet. Area ini berada di desa wisata Karangsalam di kecamatan Baturraden.

Sebenarnya, di desa wisata ini ada banyak warung-warung menjulang (termasuk CAUB) yang menyajikan view Kota Purwokerto. Khusus untuk CAUB memang menyediakan camping ground dan juga penyewaan tendanya. 

Tapi, di kalangan masyarakat lokal dan mahasiswa, CAUB dan Warung Tenda adalah tempat yang paling terkenal. Pokoknya kalau ada sekelompok warlok yang mau ngopi di Baturaden, mereka pasti langsung menyebut “CAUB, yuk!” atau “Ayok kita nongkrong di WarTen!”

Ciri khas dari area ini adalah warung-warungnya yang menyediakan tempat-tempat yang menjulang tinggi alias gazebo yang bertingkat-tingkat. Ada yang 2, 3, bahkan 5 juga ada kayaknya. Sebab memang itulah daya jualnya: view Kota Purwokerto. Meski hanya terbuat dari bambu, gazebo-gazebo cukup kokoh dan kuat kok untuk, bahkan dalam keadaan penuh sekalipun.

Jadi, demikianlah beberapa spot yang bisa saya rekomendasikan untuk kalian yang ingin menikmati Purwokerto dari ketinggian. Gimana, tertarik untuk mengunjunginya? Atau jangan-jangan, salah satu atau bahkan ketiga-tiganya sudah pernah kalian kunjungi? 

Penulis: Muhamad Fajar

Editor: Yamadipati Seno

BACA JUGA 5 Tempat Pacaran di Purwokerto kalau Sedang Bokek

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version