3 Pekerjaan Gaji Tinggi yang Nggak Butuh Skill Dewa dan Nggak Butuh Pengalaman 25 Tahun Kerja

3 Pekerjaan Gaji Tinggi yang Nggak Butuh Skill Dewa dan Nggak Butuh Pengalaman 25 Tahun Kerja

3 Pekerjaan Gaji Tinggi yang Nggak Butuh Skill Dewa dan Nggak Butuh Pengalaman 25 Tahun Kerja (Pixabay.com)

Siapa sih yang nggak mau pekerjaan gaji tinggi tapi nyantai? Saya rasa hampir semua orang mendambakannya. Apalagi 3 pekerjaan yang akan saya sebutkan ini sangat mudah dicari dan selalu ada lowongannya. Kendati demikian, setiap pekerjaan pastilah ada tantangannya, termasuk 3 pekerjaan ini.

Tantangannya cuma dimusuhi masyarakat aja, kok. Gampang lah ya.

Tapi tenang saja, bukannya adat ketimuran di republik ini sudah hilang entah kemana. Jadi, untuk urusan menjadi public enemy bukanlah masalah. Lagian, sifat tenggang rasa, etika, sungkan, rasa malu dan apa pun itu, tak akan pernah diperhatikan lagi oleh kebanyakan orang akhir-akhir ini.

Memberi panggung pada pelaku kekerasan seksual, pejabat yang terang-terangan main judi, dan pelaku kumpul kebo yang dengan bangganya mengamini perilakunya di depan publik. Semua itu adalah bukti konkret, betapa tidak lakunya adat ketimuran saat ini.

Oke, berhenti menghakimi manusia. Kembali ke laptop.

Di samping tantangannya yang nggak seberapa (bagi sebagian orang), tiga pekerjaan gaji tinggi ini ternyata sangat padu dengan apa yang digaungkan oleh beberapa orang belakangan. Work Life Balance. Untuk gen Z yang berminat, mari simak dulu artikelnya.

Pekerjaan gaji tinggi pertama, penjaga toilet umum di pom bensin

Bekerja menjadi penjaga toilet umum di pom bensin sudah pasti tak perlu membutuhkan banyak skill. Satu-satunya skill yang dibutuhkan hanyalah duduk manis sambil melamun. Skill tambahan lainnya adalah teknik intimidasi ketika pengunjung keluar dari toilet, dan skill pura-pura nggak bisa membaca tulisan gratis segede gaban. Mengingat beberapa pengunjung tak sudi adu argumen dan mempertanyakan izin keberadaan penjaga toilet, maka dua skill tambahan ini pun hanya dikeluarkan seperlunya saja.

Penghasilan dari pekerjaan ini pun sudah pasti di atas UMR, terlebih UMR Jogja. Kurang lebih, itung-itungannya seperti ini. Biaya satu orang masuk adalah 2.000 rupiah. Jika dalam sehari saja ada 50-100 orang, penghasilan per harinya mencapai 100-200 ribu rupiah. Jika sebulan, mereka mampu mengumpulkan 3-6 juta rupiah.

Dengan gaji sebesar itu, pekerjaan ini juga sangat bebas karena tak terikat dengan perusahaan mana pun. Oleh karena itu, hari libur pekerjaan ini bisa diatur sendiri alias SSYJ (suka-suka yang jaga). Palingan hari libur yang pasti cuma hari-hari besar dan ketika Erick Thohir bikin konten blusukan. Meski begitu, pekerjaan ini bukan tanpa halangan. Halangan terbesarnya adalah rasa bosan. Apalagi, dengan adanya aturan dilarang merokok di sekitar area pom bensin bikin rasa bosan semakin merajalela.

Tapi tenang aja, rek. Kalian masih bisa mengusir rasa bosan dengan berbagai kegiatan sederhana dan dengan cara sebebas-bebasnya, asal nggak mengganggu. Mungkin bisa sambil dengerin musik, bisa menguji kejelian mata dengan mencari pengunjung yang good looking, atau memanfaatkan luasnya area dengan senam aerobik. Pokoknya bebas.

Meskipun melanggar hukum, pekerjaan gaji tinggi ini nyatanya tak semengerikan itu kok, rek. Paling damage terbesarnya cuma masuk kontennya Erick Thohir. Itu pun kalau Pak Erick lagi sibuk blusukan.

Tukang parkir liar

Yang kedua, pekerjaan yang sering dinotis oleh sejuta umat. Tak berbeda jauh dengan pekerjaan yang sebelumnya, tukang parkir liar memiliki banyak kesamaan dengan penjaga toilet umum di pom bensin. Selain sama-sama sukses menjadi simbol separatis di tengah masyarakat. Cara kerjanya pun hampir mirip, pura-pura nggak bisa membaca tulisan parkir gratis dan sedikit intimidatif.

Namun, perbedaanya ada di cara kerja. Jika pekerjaan yang tadi cuma duduk doang, tukang parkir liar punya tugas yang agak sedikit susah. Yaitu, menghilang. Ya, menghilang ketika ada orang mau parkir kendarannya dan tiba-tiba muncul ketika pengendara mau pergi sambil minta upah.

Selain itu, tugas kedua oknum tukang parkir liar adalah wajib tidak bertanggung jawab. Tugas yang ini amat susah sekali. Bayangkan saja, kita sedari kecil sudah dicekoki dalih mengenai tanggung jawab. Tapi tukang parkir liar seakan melawan arus itu. Coba kalian bayangkan, susah banget kan? Lawan arus lho itu.

Dengan tugas yang lebih berat, tentu penghasilan tukang parkir liar lebih tinggi dari penjaga toilet umum di pom bensin. Buktinya, oknum tukang parkir liar semakin hari semakin banyak. Motivasinya apa lagi kalau nggak masalah penghasilan?

Pengamen tanpa alat musik

Untuk kalian yang berjiwa seni, kalian bisa menekuni pekerjaan musisi freelance alias pengamen. Disclaimer dulu, saya sangat suka dan terhibur dengan beberapa pengamen yang emang niat menghibur tanpa ada unsur intimidasi. Bahkan, kalau sedang berada di Jalan Malioboro, tempat yang selalu saya kunjungi adalah markas musisi jalanan asal Batak yang ada di salah satu bahu jalan (saya kurang tahu tepatnya di mana).

Penampilan para musisi (saya nggak rela nyebut mereka pengamen) Batak ini memang layak mendapat apresiasi. Dengan alat musik yang sangat lengkap dan tanpa unsur intimidasi, mereka tak lelah menghibur para pengunjung Malioboro. Namun, di dunia ini, ternyata ada juga pengamen yang tak memakai alat musik ataupun sekadar sound system sederhana. Mereka ngamen hanya dengan tepukan tangan dan suara gembreneng, udah gitu diakhiri teknik hard selling ala Pablo Escobar alias pemaksaan.

Dan itulah beberapa rekomendasi pekerjaan gaji tinggi yang penghasilannya di atas UMR dan kerjanya sangat nyantai. Gimana, kalian minat?

Penulis: Rino Andreanto
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Balada Tukang Parkir Liar: Uang 2 Ribu Nggak Bikin Saya Miskin, tapi Bisa Bikin Situ Kaya, dan Saya Ogah!

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version