Indonesia tidak pernah kehabisan tukang dagang. Tidak perlu pergi ke rumah makan atau warung terdekat untuk membeli makanan, biasanya di tiap daerah selalu ada saja pedagang makanan yang menjajakan dagangannya keliling menggunakan gerobak. Pedagang keliling ini biasanya pedagang bakso, mie ayam, roti bakar, hingga siomay.
Saya pribadi ketika di kosan selalu menunggu tukang bakso keliling yang kerap diserbu dagangannya oleh para penghuni kos. Kalau ada suara mangkuk yang dipukul sendok, sudah pasti itu adalah tukang bakso keliling yang dimaksud. Namun kadang suara itu juga mirip dengan pedagang mie ayam keliling karena memakai alat yang sama. Intinya setiap pedagang punya ciri khasnya masing-masing ketika berjualan keliling menggunakan gerobak.
Pedagang makanan keliling ini diserbu pembeli karena terkenal dengan harganya yang murah. Meski begitu, beberapa pedagang malah bikin resah pembeli dengan kelakuan sebagai berikut.
Daftar Isi
#1 Sering melewati pembeli seolah tak butuh uang
Jenis pedagang makanan keliling satu ini biasanya selalu diburu oleh pembeli karena dagangannya yang enak dan harga yang ramah di kantong. Biasanya mereka akan berjualan dengan cara membunyikan suatu alat entah itu piring, mangkuk, audio dalam speaker, atau bahkan secara manual menggunakan suara mulut.
Akan tetapi hal yang bikin pembeli resah adalah saat akan ditemui, si pedagang malah “selonong boy” saja seolah nggak butuh uang. Ini sering terjadi di beberapa daerah terutama kompleks perumahan atau kos-kosan. Intinya kalau nggak mau ditinggal lebih jauh, harus sigap dan cepat, deh. Kalau sudah jauh, mau nggak mau harus kejar sampai dapat sambil meneriaki si pedagang.
#2 Pedagang makanan keliling yang sudah membunyikan mangkuk, tapi ternyata dagangannya sudah habis
Tipe pedagang meresahkan kedua ini biasanya antara gabut atau memang sengaja ingin ngeprank para pembelinya. Saya beberapa kali kena prank pedagang makanan keliling yang iseng mencari pembeli padahal dagangannya sudah ludes alias habis. Sudah mengambil mangkuk dari dapur, eh, baru dibilang habis.
Hal ini kadang terjadi juga ketika kita terlalu percaya diri bahwa dagangannya masih ada sehingga tak masalah untuk menunggu sebentar. Sebab, ketika dilihat lewat jendela, ternyata masih ada beberapa pembeli yang mengerubungi si pedagang. Ketika sudah pada pulang dan giliran kita keluar rumah untuk membeli, dagangannya ternyata sudah habis diserbu pembeli sebelumnya. Kalau begitu, salah sendiri juga, sih.
#3 Tidak konsisten ketika berkeliling, PHP-in pembeli
Setiap pedagang makanan gerobakan biasanya selalu keliling di tempat-tempat tertentu karena sudah ada pelanggan tetapnya. Namun ada juga beberapa pedagang yang berkeliling secara random setiap harinya untuk mencari pembeli yang berbeda. Ketika di kosan, saya selalu menunggu tukang siomay keliling yang biasa jualan dengan cara membunyikan bambu khasnya.
Satu sampai tiga hari beliau berdagang secara konsisten karena lewat kosan setelah ashar. Tapi keesokan harinya saya nggak mendapati pedagang siomay tersebut. Ada beberapa alasan, sih, sebenarnya. Bisa saja dagangannya sudah habis atau sedang nggak jualan saja. Namun saya pernah bertanya ke pedagang tersebut kenapa kemarin nggak lewat-lewat. Beliau mengatakan bahwa kemarin berkeliling di tempat lain sehingga nggak sempat lewat di depan kosan saya.
Itulah beberapa kelakuan para pedagang makanan gerobakan keliling yang kerap meresahkan para pembeli. Pokoknya, kalau kalian nggak mau kecewa, harus sigap dan buru-buru ketika pedagang favorit kita lewat depan rumah atau kosan daripada kena prank.
Penulis: Erfransdo
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA 5 Pedagang Makanan Keliling yang Sering Wira-wiri di Depan Rumah.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.