3 Hal Menyebalkan yang Ada di Warung Bakmi Jawa, Bikin Makan Jadi Nggak Nikmat dan Nyaman

3 Hal Menyebalkan yang Ada di Warung Bakmi Jawa, Bikin Makan Jadi Nggak Nikmat dan Nyaman

3 Hal Menyebalkan yang Ada di Warung Bakmi Jawa, Bikin Makan Jadi Nggak Nikmat dan Nyaman (Shutterstock.com)

Saya tak perlu ceritakan betapa enaknya bakmi jawa. Hidangan hangat penuh cita rasa nikmat tersebut tak perlu diceritakan dan didebatkan rasanya. Tapi saya tidak sedang berbicara tentang kulinernya, tapi ingin mengutarakan keluh kesah terkait penjualnya.

Meski jadi salah satu makanan favorit saya, tapi saya menghindari bakmi jawa jika lagi laper banget. Sebab, tak cuma sekali saya harus kecewa gara-gara ulah-ulah penjual yang bikin hidangan saya jadi tak senikmat bayangan saya.

Disclaimer, saya tidak berusaha menjatuhkan bisnis siapa pun. Saya hanya sedang mengutarakan uneg-uneg, dan siapa tahu malah bisa memberi mereka masukan agar servis mereka ditingkatkan.

Hanya menggunakan satu tungku

Bakmi jawa enak itu bisa dilihat dari beberapa aspek. Salah satunya adalah, penjualnya masih pakai arang dan tungku. Wah, rasanya pasti khas dan enak. Masalahnya adalah, kadang mereka pakai satu tungku, dan penyajiannya lama.

Tidak semua penjual bakmi jawa dengan satu tungku itu lama penyajiannya, tapi biasanya yang lama ya yang cuman pakai satu tungku. Benar, itu mungkin trademark mereka. Tapi kalau bikin penyajian super lama, ya buat apa. Ya mungkin biar teliti dan nggak salah saji, saya memahami. Cuma ya nggak bisa bohong kalau nanti waktu makan, bisa jadi sudah tak bernafsu karena menunggu kelewat lama.

Salah satu bakmi jawa terkenal yang jadi langganan keluarga saya penyajiannya terkenal lama, karena cuman pakai satu tungku. Yang bikin keluarga saya masih datang ya karena rasanya yang enak betul. Cuma kadang ya ngerasa nggak worth aja. Gimana mau ngerasa worth, antre paling cepat satu jam lebih.

Di Jogja, saya masih menemui banyak bakul yang bisa menyediakan cepat meski antrean banyak. Jadi ya, menurut saya harusnya masih bisa ditingkatkan lah.

Kualitas bakmi jawa tidak dijaga

Beberapa kali, saya harus kecewa karena bakmi jawa pesanan saya tidak ada rasanya, atau bahan bakunya tidak segar. Saya seringnya komplain langsung, tapi tak jarang komplain saya ditanggapi dengan ketus. Akhirnya nggak lagi-lagi komplain dan memilih menelan makanan tersebut meski agak bete.

Kualitas tak terjaga ini seringnya karena pesanan kelewat banyak dan akhirnya keteteran. Saya memahami ini, wong ya kerjaan kalau kelewat banyak pasti bikin kita kelimpungan. Masalahnya, saya menemui banyak warung bakmi yang pesanannya banyak, tapi tetap bisa menyediakan makanan dengan waktu yang tak lama plus kualitas terjaga. Kalau begitu, gimana?

Kebersihan tak dijaga

Untuk perkara kebersihan ini, saya nggak bisa tolerir sama sekali. Saya pernah trauma makan bakmi jawa untuk beberapa lama gara-gara hal ini. untuk kalian yang perutnya lemah, jangan lanjut baca. Tapi baiknya sih lanjut.

Saya pernah beli bakmi di warung yang sepi. Niat saya sih, nglarisi deh. Toh dia masih buka sampai tengah malam, saya juga nggak punya opsi yang banyak. Datanglah saya ke warung tersebut. Saya nggak akan buka lokasinya, btw.

Nah, sesampainya di warung, saya awalnya pesan untuk makan di tempat. Tapi tak sampai 30 detik saya di sana, saya langsung membatalkan makan di tempat dan memilih untuk dibungkus. Semua gara-gara bau di dalam warung yang benar-benar bikin saya ingin muntah. Ketika pesanan selesai, saya langsung cabut dan muter-muter sebentar agar saya segeran dikit.

Waktu makan bakmi tersebut, rasanya jadi benar-benar tak karuan. Ya gimana ya, kebayang terus baunya.

Poin terakhir ini memang general sih, semua warung makan patutnya ya menjaga kebersihan dan menghilangkan bau. Cuma untuk kuliner ini, saya merasa harusnya lebih ketat. Soalnya daging yang dipakai di bakmi jawa kan biasanya digantung di gerobak. Kan bayangin daging ayam/bebek yang terpapar bau nggak menyenangkan di warung tersebut bisa bikin nafsu makan menghilang. Kalian paham lah maksudnya.

Warung bakmi jawa lainnya masih banyak yang tidak begini. Ini memang kelakuan oknum sih. Cuma saran saya, kalau masih ada yang begini, mohon ditingkatkan. Biar pelanggan tidak kecewa. Bisnis FnB itu kan orientasinya ke pelanggan ya, jadi bikinlah mereka puas.

Penulis: Rizky Prasetya
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA 5 Bakmi Jawa khas Gunungkidul yang Autentik dan Mantap

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Exit mobile version