3 Aplikasi Saham Mantap untuk Sobat Cuan: Udah Pernah Coba?

3 Aplikasi Saham Mantap untuk Sobat Cuan: Udah Pernah Coba? terminal mojok.co

3 Aplikasi Saham Mantap untuk Sobat Cuan: Udah Pernah Coba? terminal mojok.co

Saya lupa kapan tepatnya, tapi jumlah orang yang melek investasi meroket sepanjang pandemi di Indonesia. Dari data per Juli 2020 saja, saya comot dari Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), ada total 3,02 juta investor di Indonesia. Angka itu menunjukkan pertumbuhan sebesar 22% dari 2019. Dari data yang sama, kalau ditarik pada rentang 3 tahun terakhir (2018, 2019, dan 2020), jumlah investor pasar modal sudah tercatat naik 3 kali lipat.

Pertumbuhan angka investor tentu dipengaruhi oleh infrastruktur dari sisi distribusi intrumen investasi yang kini makin luas. Misalnya, produk reksadana nggak hanya ditawarkan lewat institusi di pasar modal, tapi sudah bisa kita beli hanya lewat gawai atau HP dalam bentuk aplikasi.

Nah, untuk sobat cuan yang baru pertama nyemplung di dunia pasar modal, berikut tiga aplikasi saham yang bisa kamu coba lengkap dengan sedikit review dari saya.

#1 Stockbit

Kalau kalian loyalis Bibit, tentu kalian kenal Stockbit. Saya juga seperti itu alurnya. Pertama kali mencoba investasi, saya nyemplung di RDPU (reksadana pasar uang) dan reksadana saham yang ada di Bibit. Pertimbangannya, karena masih newbie kala itu adalah faktor risiko. Lantaran masih awam, saya agak ndredeg juga boncos pas investasi. Meski uang dingin, tapi kan itu tetap uang ya to, bukan daun.

Nah, Stockbit ini berbeda dari Bibit karena ia spesifik aplikasi saham. Ia memberi warna baru di dunia investasi saham. Menurut hemat saya, itu karena user interface (UI)-nya yang enak dipandang dan informatif. Secara praktik, Stockbit bekerja sama dengan Sinarmas Sekuritas (Simas) untuk bertransaksi saham secara real time. Ya simpelnya gini, Simas dapat nasabah, Stockbit dapat fitur untuk transaksi saham di aplikasinya.

Dan tenang, meski kerja sama dengan Simas, kamu juga nggak perlu terpaksa buka Rekening Dana Nasabah (RDN) di Sinarmas. Saya misalnya, RDN saya pakai BCA karena preferensi pribadi saja.

Dari sisi teknis, Stockbit ini juga lebih mudah dipahami untuk awam karena ada panduannya. Bahkan di beberapa bagian di aplikasinya, kamu juga bisa dapat teknikal support. Tapi tetap ya, soal saham apa yang mau kamu beli dan kapan belinya, itu semua terserah kamu. Kalau kata kerennya mah, invest at your own risk.

Soal kecepatan membuka akun sekuritas di Stockbit, seiring waktu, banyak feedback positif dari aplikasi yang satu ini. Saya sendiri, cuma butuh sekitar 3-4 jam untuk verifikasi dan resmi buka akun sekuritas di Stockbit. Kawan saya sendiri ada yang butuh cuma 2 jam. Itu relatif sangat cepat dibanding beberapa aplikasi saham lain yang ada di pasaran.

#2 Ajaib

Kayaknya, nggak sedikit orang sudah tahu dengan Ajaib. Aplikasi ini memang sedang naik daun karena baru saja ngiklan di Times Square, New York.

Sedikit beda dibanding Stockbit, kamu nggak hanya bisa jual-beli saham di Ajaib, tapi juga tersedia reksadana. Jadi ya 2 in 1 gitu, beda sama Stockbit dan Bibit yang masing-masing spesifik di satu produk saja.

Saya sendiri sudah setahun terakhir pakai Ajaib dan biasanya untuk swing trading. Secara praktik, saya suka karena fiturnya lengkap, ada update berita terbaru soal emiten saham dan ada kolom komunitas di dalam aplikasinya. Plus, endorsement mereka di media sosial cukup masif, jadi sepertinya daily active users mereka juga ada di angka yang nggak sedikit.

Sejauh ini, saya sendiri tidak ada pengalaman buruk di Ajaib. Cuma dibanding Stockbit, proses pembukaan sekuritas di aplikasi ini cenderung lebih lama. Di kasus saya, butuh 5×24 jam di hari kerja untuk verifikasi data sampai resmi punya akun sekuritas di sini. Tapi kalau kamu orangnya sabar dan narimo ing pandum, ya gas aja nyobain pakai Ajaib.

Menurut saya, Ajaib lebih nyaman untuk para investor dengan pengalaman mid-level, bukan pemula yang baru belajar. UI-nya sedikit tidak sesimpel Stockbit karena mungkin mereka menganggap users dominan di Ajaib adalah investor yang sudah fasih bertransaksi saham atau reksadana.

#3 IPOT

Ini adalah si babat alas alias dedengkot aplikasi saham di Tanah Air. Per 2019, volume transaksi di Indo Premier Sekuritas menyentuh angka Rp10 triliun dan sempat menguasai 20% pangsa pasar modal di Indonesia.

Seiring berkembangnya zaman, Indo Premier kemudian merambah ke dunia digital dengan mengusung aplikasi IPOT alias Indo Premier Online Techonology. IPOT bisa dibilang sebagai salah satu aplikasi sekuritas terpopuler di Indonesia yang menawarkan layanan investasi saham, reksadana, dan ETF (Exchange Traded Fund).

Untuk golongan sobat cuan pemula, IPOT punya fitur lumayan oke yang bernama Robo Trading dan Fund Evaluator. Secara umum, fitur ini bisa membantu investor untuk menjalankan seluruh instruksi order jual dan beli saham di harga yang sudah kita tentukan. Sangat cocok untuk kaum sandwich generation yang di sela-sela memantau pasar saham harus meeting sana-sini dan mengerjakan pesanan bos.

Pada intinya mah, semua aplikasi ada kurang-lebihnya. Kalian bisa pilih mana yang paling sesuai dengan preferensi kalian. Pilihannya bisa dari sisi informatifnya, kemudahan pengoperasiannya, atau terkait berapa lama pembukaan akun sekuritasnya.

Karena pada akhirnya, tujuannya kan, untuk investasi. Jadi, pahami saja soal teknis di aplikasi secukupnya, sisanya gunakan waktumu untuk belajar sedikit soal analisis teknikal saham. Salam cuan!

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Exit mobile version