Kartun buatan negeri jiran, “Upin & Ipin”, cukup hype di kalangan anak-anak kampung saya. Pernah suatu ketika, anak-anak ini nyelekop, “SPP Upin & Ipin di TK Tadika Mesra berapa, ya?” Maka jadilah tulisan saya yang judulnya “Menebak Besar SPP Bulanan Upin Ipin di Tadika Mesra”. Ini membuktikan bahwa betapa hype-nya animasi yang satu ini di kampung saya.
Setelah itu, saya survey kecil-kecilan kepada enam anak kecil di lingkup rumah saya. Pertama, mereka tahu bedanya Upin dengan Ipin nggak? Kedua, siapa tokoh-tokoh yang paling mereka suka di Kampong Durian Runtuh? Pertanyaan pertama nggak usah dijawab karena kita tahu sendiri, anak-anak ini bodo amat dalam hal membedakan mana Upin dan mana Ipin. Namun, pertanyaan kedua bikin saya terkejut, ternyata nggak ada satu tokoh menonjol yang paling mereka suka.
Lantas, siapa saja, sih, tokoh yang ada di kartun Upin & Ipin? Berikut ulasannya.
#1 Upin dan Ipin
Dilansir dari salah satu grup Facebook, nama asli mereka berdua adalah Aruffin bin Abdul Salam dan Ariffin bin Abdul Salam. Kalau namanya jadi Ufin dan Ifin, nanti dikira orang Arab totok. Makanya dibikin kiyowo dikit jadinya Upin dan Ipin.
Mereka ini kembar, tapi Upin lebih tua lima menit. Sebagaimana kita tahu, kadang kalau lebih tua itu dapat privilese yang lebih-lebih ketimbang yang lebih muda. Namun nahas, mereka adalah anak yatim-piatu yang tinggal bersama kakaknya dan Opa. Walau bukan penganut Marxis, konsep keluarga ini adalah sama rata dan sama rasa.
Upin dan Ipin jadi favorit anak-anak karena karakternya yang riang. Selain itu, karena baju kuning dan biru mereka yang “anak-anak sekali” juga kepalanya yang gede-gede seperti batok kelapa. Apalagi gaya bicara dan nada suaranya yang menggambarkan kebijakan pemerintah selalu “betul, betul, betul” alias nggak ada salahnya.
#2 Mei Mei
Kata anak-anak di kampung saya, Mei Mei ini kelewat riang. Namun ketika ngambek, ia tetap terlihat bakoh. Mei Mei ini agamanya Kong Hu Chu, walau begitu ia nggak pernah mendapatkan perlakuan yang beda dari kawannya. Mungkin, itulah nilai yang coba ditanamkan melalui tokoh berkacamata satu ini.
#3 Mail
Ismail bin Mail ini memang tokoh tanpa tanding dalam permasalahan negosiasi. Saya sih nebaknya, ia bakal jadi orang yang sukses kelak. Sejak kecil, ia tampak terlihat mata duitan, nggak realistis bagi dunia anak-anak. Namun, lihat saja beberapa tahun mendatang, Mail akan jadi tokoh paling realistis di antara kawan-kawan lainnya. Tokoh ini seakan mbisiki para penikmat animasi Upin & Ipin, “Dunia itu kejam, Dik.”
#4 Jarjit
Sialnya, ia tidak tinggal di Indonesia. Coba saja tinggal di sini, Jarjit Singh bakal sukses di acara-acara kayak Pesbukers. “Dua tiga ayam berlari…” kata Jarjit. Terus disambut oleh penonton Pesbukers dengan andalannya, “Cakeuuup!” Dia ini keturunan India Punjabi dan nggak terlihat beda dari kawan-kawannya. Ya kecuali suaranya yang mirip seperti mendring sedang nagih utang, sih. Marvelous! Marvelous!
#5 Susanti
Anak pindahan dari Jakarta ini menjadi favorit kelima pilihan anak-anak di desa saya. Kata mereka, karena ia orang Indonesia. Mereka juga berkata yang bikin saya terenyuh dan nahan air mata. Kata mereka, “Berarti kalau kita ke Malaysia, bakalan diterima dengan baik, ya.”
#6 Ehsan
Ia adalah ketua kelas dan anak manja. Pasti tiap anak-anak punya kenalan dengan orang yang mirip seperti Ehsan. Iya, kan?
#7 Fizi
Ia yang sering ngenyek Ehsan dengan sebutan intan payung atau anak manja. Cita-cita Ehsan adalah koki, sedang Fizi adalah tukang sampah. Cita-cita yang sungguh mulia, tapi acapkali dipandang sebelah mata. Selain menangis, keahlian Fizi adalah… Apa, ya?
#8 Kak Ros
Bukan antagonis, tapi tindak tanduknya melebihi tabiat ibu tiri yang sering menthelengi anak pungut di sebuah opera sabun RCTI. Namun, itulah Kak Ros: galak di luar, baik di dalam. Walau presentase galaknya lebih dominan, sih.
#9 Opah
Opah merupakan antitesis dari galaknya Kak Ros. Ia adalah nenek dari Upin dan Ipin dengan kadar sabar di atas rata-rata. Sebab, cucunya cukup sering bikin kakaknya mbengok-mbengok minta ampun.
#10 Tok Dalang
Ia adalah pemilik ayam bernama Rambo. Ya, tepat sekali, ayam kesayangan kita semua karena siapa lagi kalau bukan dia yang bisa bikin Upin dan Ipin kelabakan. Tok Dalang ini awalnya dikira suami dari Opah. Namun, itu semua salah kaprah dan konspirasi semata. Tok Dalang merupakan partner in crime Opah dari kecil. Ia juga berprofesi sebagai dalang wayang kulit. Waduh, diklaim lagi nggak, nih?
#11 Uncle Muthu
Tempat jualan Uncle Muthu ini sering kali dijadikan medan bergunjing yang menyenangkan bagi anak-anak Kampung Durian Runtuh. Bagaimana tidak? Es ABCD-nya itu lho menggoda sekali. Nah, beda sama Jarjit, Uncle ini merupakan keturunan India Tamil.
#12 Abang Saleh
Beliau ini bisalah disebut sebagai Stan Lee-nya Upin & Ipin. Di season awal, beliau ada di mana saja dan jadi siapa saja. Jadi tetangga, penjual online, usaha warung, penjaga perpustakaan, semua bisa. Namun, kalau boleh subjektif, tokoh ini merupakan tokoh yang paling saya suka. Pasalnya, ia berhasil melewati segala problematik dalam hidupnya dengan mengesankan. Mungkin anak-anak ini kelak bakal tahu betapa susahnya jadi seorang Abang Saleh di era serba spill menyepill ini.
Itulah beberapa tokoh yang jadi kesukaan anak-anak di kampung saya. Nggak semua memang, tapi cukuplah menggambarkan keseluruhan. Selain Abang Saleh, tokoh mana yang menurutmu menyenangkan?
Sumber Gambar: Unsplash
Editor: Audian Laili