Skuat Arsenal dan Tottenham Hotspur Mendekati Komposisi Ideal

Arsenal dan Tottenham Hotspur MOJOK.CO

MOJOK.COArsenal dan Tottenham Hotspur sudah melakukan pembelian pemain yang tepat guna. Dua tim ini layak masuk empat besar. Juara? Nanti dulu.

Sebenarnya judul di atas adalah sebuah pertanyaan. Apa, sih, ideal itu? Punya minimal dua pemain di setiap lini? Punya goal getter dan lini kedua yang mendukung?

Kalau itu standarnya, Arsenal dan Tottenham Hotspur, setidaknya sudah mendekati ideal untuk segera tancap gas begitu musim 2019/2020 dimulai. Kemudian, kenapa sih harus Arsenal dan Tottenham Hotspur? Karena dua tim ini yang punya peluang lebih besar ketimbang Chelsea untuk mengganggu duodrama Liverpool dan Manchester City.

Meski mendapatkan hukuman transfer, Chelsea tetap punya tim yang bagus. Frank Lampard nampaknya lebih bisa memaksimalkan Jorginho ketimbang Maurizio Sarri. Meskipun Jorginho dan Sarri pernah bekerja sama di Napoli. Di beberapa uji tanding, rekan-rekannya di Chelsea nampak bisa lebih percaya kepada kemampuan playmaking Jorginho.

Faktor Lampard dan belum bisa mengganti kualitas Eden Hazard yang hengkang ke Real Madrid membuat Chelsea sulit menembus empat besar untuk musim depan. Setidaknya posisi enam besar masih bisa digapai. Inilah yang bikin Arsenal dan Tottenham Hotspur lebih punya peluang mendekati dua besar. Meski memang, jangan sepenuhnya percaya ramalan ini.

Nah, bagaimana dengan Manchester United? Memang betul mereka baru saja mendapatkan Harry Maguire, menyusul Aaron Wan-Bissaka. Lini belakang United terlihat lebih “tenang”. Namun, hingga Kamis (8/8), United belum berhasil mendapatkan pengganti Ander Herrera. Duet Paul Pogba dan Scott McTominay tentu tidak bisa dipakai sepanjang musim. Apalagi nama pertama masih berpeluang hengkang ke Madrid di deadline day.

Kecuali bisa menambah gelandang sentral dengan kualitas elite, United masih sulit menembus dua besar. Oleh sebab itu, mempertimbangkan kondisi Chelsea dan United, Arsenal dan Tottenham Hotspur punya peluang lebih besar. nah, bagaimana dengan kondisi di dalam skuat masing-masing?

Arsenal memperbaiki lini depan dan belakang

Adalah end product yang kurang dimiliki lini depan Arsenal. Praktis, sumur gol The Gunners bertumpu kepada Alexandre Lacazette dan Pierre-Emerick Aubameyang. Pemain dari lini kedua seperti Alex Iwobi, Henrikh Mkhitaryan, dan Mesut Ozil gagal menyediakan diri sebagai sumber gol alternatif. Hasilnya, meski banyak menguasai bola, jumlah penetrasi ke dalam kotak penalti baik pakai passing atau dribbling, hingga tembakan ke gawang jumlahnya minim.

Ketika tidak punya alternatif dan lawan bertahan dengan low block, Arsenal bakal kesulitan bikin gol. Unai Emery memperbaiki kekurangan ini dengan dua rekrutan penting, Dani Ceballos dan Nicolas Pepe. Peminjaman dan pembelian ini disesuaikan dengan kebutuhan tim. Kebetulan saja harga Pepe sebagai hot prospect di bursa transfer musim panas ini cukup tinggi.

Analisis cara Emery memanfaatkan kelebihan Pepe bisa kamu baca di sini.

Untuk lini belakang memang lebih kompleks. Hengkangnya Laurent Koscielny saya rasa tidak pernah ada dalam rencana manajemen. Namun, karena Koscielny sendiri sudah kehilangan minat bermain untuk Arsenal, urusan bek tengah berubah dari investasi jangka panjang menjadi keperluan jangka pendek.

Dua hari yang lalu, Arsenal sudah mengajukan tawaran kepada RB Leipzig untuk tanda tangan Dayot Upamecano. Ia masih berusia 20 tahun dan menjadi salah satu bek muda terbaik di Eropa. Harga memang terjangkau, namun detail transfer bisa membuat proses pembelian menjadi lama. Sementara itu, jendela transfer sudah akan tutup pada Kamis (8/8) pukul 23.00 WIB.

Oleh sebab itu, menjadi masuk akal ketika Arsenal berusaha menarik David Luiz dari Chelsea. Bek asal Brasil itu sudah berusia 33 tahun. Namun, dari sisi teknis, atribut David Luiz memang dibutuhkan Arsenal. Ia seorang ball playing defender, punya kebiasaan merebut bola di garis pertahanan tinggi sehingga cocok dengan Sokratis, dan punya pengalaman yang cukup.

Kekurangannya adalah jika dimainkan dalam sistem yang kurang cocok, performa David Luiz bisa anjlok dengan cepat. Namun, jika sistem mendukung, mantan bek Paris Saint-Germain ini cukup bisa diandalkan.

Nah, untuk pos bek kiri, mengingat Nacho Monreal banyak dimainkan sebagai bek tengah, kedatangan Kieran Tierney sudah sangat ideal. Meski memang, Gooners harus menunggu sampai Oktober 2019 untuk melihat Tierney bermain. Ia akan absen karena cedera pinggang.

Tottenham Hotspur menebalkan kualitas lini tengah

Meski Tottenham Hotspur adalah rival, perlu diakui kalau mereka punya skuat yang bagus. Komposisi pemain dari belakang sampai depan sangat seimbang. Pun ketika Harry Kane absen cukup lama, Tottenham Hotspur punya banyak alternatif pemain sebagai sumber gol. Ini yang menjadi pembeda antara Tottenham Hotspur dan Arsenal musim lalu.

Maka, yang dilakukan manajemen Tottenham Hotspur hanya perlu menebalkan kualitas. Tanguy Ndombele adalah rekrutan brilian. Pemain asal Prancis ini bukan sekadar breaker. Ia jenis gelandang sentral yang komplet dan modern; mampu merebut bola dan mensirkulasikannya dengan baik. Untuk menggambarkan kualitasnya, banyak pundit yang menyarankan Real Madrid membeli Ndombele ketimbang Pogba.

Untuk keperluan menambah kualitas di sepertiga akhir lapangan, Tottenham Hotspur akhirnya berhasil mencapai kesepakatan dengan Real Betis untuk tanda tangan Giovani Lo Celso. Pemain asal Argentina ini sebetulnya berposisi asli sebagai gelandang sentral. Namun, Lo Celso lebih kreatif ketimbang Ndombele. Lo Celso akan banyak menopang Christian Eriksen.

Trio Ndombele, Lo Celso, dan Eriksen seimbang dari sisi kebisaan mereka untuk bertahan dan menopang lini depan yang akan diisi Kane, Son Heung Min, dan Dele Alli. Perlu diakui, lini tengah dan depan Tottenham Hotspur punya kualitas untuk menandingi lini tengah Liverpool dan Manchester City. Syaratnya, adaptasi dua pemain baru berjalan cepat dan mentalitas tim tidak ambruk di paruh akhir musim, seperti yang sudah-sudah.

Kesimpulannya, mempertimbangkan pembelian Arsenal dan Tottenham Hotspur yang tepat guna, dua tim ini layak masuk empat besar. Soal kemampuan merangsek ke dua besar atau menjadi juara baru bisa dianalisis ketika musim sudah berjalan.

Exit mobile version