• Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Login
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
    • Mojok.co
  • NusantaraHOT
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Sapa Mantan
    • Gadget
    • Personality
  • Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Politik
  • Profesi
  • Home
    • Mojok.co
  • NusantaraHOT
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Sapa Mantan
    • Gadget
    • Personality
  • Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Politik
  • Profesi
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
  • Pojok Tubir
  • Kampus
  • Hiburan
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

Kenapa Kita Begitu Terobsesi Menempuh Jalur Damai?

Rizky Prasetya oleh Rizky Prasetya
18 Maret 2023
A A
Kenapa Kita Begitu Terobsesi Menempuh Jalur Damai? kejati dki jakarta

Kenapa Kita Begitu Terobsesi Menempuh Jalur Damai? (Pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Tawaran jalur damai dari Kejati DKI Jakarta untuk pelaku AG itu tindakan yang dibilang bodoh saja belum

Saya heran betul dengan obsesi damai orang-orang Indonesia. Padahal, rakyat negara ini mudah betul untuk saling baku hantam (langsung maupun dalam bentuk ketikan). Apalagi jika sudah berurusan dengan hukum, tawaran damai jadi suatu hal yang paling diutamakan.

Padahal, tidak semua hal bisa dan boleh diselesaikan secara damai. Makanya ada hukum yang mengurusi hal itu. Permintaan maaf boleh diupayakan, tapi bukan berarti hal tersebut bisa selesai secara damai dan menariknya dari proses hukum. Terlebih jika korban menanggung kerugian yang mungkin dibawa hingga akhir hayat.

Maka ketika Kejati DKI Jakarta menawarkan penyelesaian kasus penganiayaan David Ozora melalui mediasi kepada AG, otak saya langsung mengkerut. Mendengar hal tersebut bikin sel-sel otak bunuh diri massal.

Upaya jalur damai yang aneh

Meski AG tidak melakukan penganiayaan secara langsung, tawaran damai ini benar-benar tidak masuk akal. Andai dia tak memantik pertikaian, David sekarang mungkin sedang main PS atau mengaji, atau sedang bermain bersama kawan-kawannya. Orang tua David mungkin sedang berbahagia. Setidaknya, satu keluarga tidak dirundung duka.

Jadi, menawarkan perdamaian ke keluarga David, saya pikir, adalah tindakan terbodoh yang bisa orang pikirkan.

Coba bayangkan seperti ini. Anakmu tergolek lemah di ranjang rumah sakit, tak berdaya. Kau harus melihatnya menderita, dan tak bisa melakukan apa-apa, kecuali berharap Tuhan memindahkan rasa sakit yang dirasakan anakmu ke tubuhmu. Dan tiba-tiba, orang yang bikin anakmu tergolek lemah, meminta semuanya diselesaikan dengan cara damai.

Wah, nek kui kedaden nek aku, saat itu juga saya deklarasi perang.

Andai itu terjadi kepada mereka

Coba kita lihat dari sisi lain. Kejati DKI Jakarta harusnya paham bahwa yang keluarga David alami ini mungkin tak akan hilang. Luka ini akan abadi. Kata damai pasti jauh dari pikiran mereka saat ini. Memikirkan tawaran damai harusnya pun tidak.

Maka dari itu, saya heran betul dengan obsesi orang-orang menyelesaikan kasus hukum dengan jalur damai. Kasus pemerkosaan, diupayakan jalur damai. Ketilang, upayakan “jalur damai”. Pokoknya, semuanya harus diselesaikan dengan kedamaian.

Padahal ada korban yang tak berdaya, yang tak bisa membalas, yang tak bisa melakukan apa-apa kecuali meminta Tuhan membalaskan semuanya. Menawarkan jalur damai, sama saja meludahi harga diri mereka.

Saya berharap pelaku penganiayaan dihukum seberat-beratnya. Tak bisa membayangkan jika hal tersebut terjadi pada anak saya, dan pelakunya meminta diselesaikan secara damai. Kalau saya, jelas deklarasi perang. Tuhan Maha Pemaaf, tapi saya tidak.

Semoga Kejati DKI Jakarta menarik semua tawaran ini dan berpikir lebih jernih lagi. Serta membayangkan seperti ini: jika kepala anakku yang diinjak, apakah ada damai yang terpikir di hati dan kepala? 

Penulis: Rizky Prasetya
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Kejahatan Mario Dandy Adalah Wajah Budaya Feodal di Indonesia

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 18 Maret 2023 oleh

Tags: AGbaku hantamdavidjalur damaipenganiayaan

Ikuti untuk mendapatkan artikel terbaru dari Terminal Mojok

Unsubscribe

Rizky Prasetya

Rizky Prasetya

Editor yang sudah ahli dalam perkara ditinggal menikah. Bisa ditemukan di Instagram dan Twitter dengan username @rizkyxprasetya

ArtikelTerkait

Sri Mulyani, Kecaman Gaya Hidup Mewah Itu Nggak Akan Ada Efeknya

Sri Mulyani, Kecaman Gaya Hidup Mewah Itu Nggak Akan Ada Efeknya

26 Februari 2023
TNI AU oknum rasis penganiayaan mojok

TNI AU Minta Maaf Pake Kata Oknum buat Anggotanya yang Rasis itu Udah Paling Bener

29 Juli 2021
Membedah Isi Kepala Manusia yang Hobi Menggantungkan Hubungan Asmara terminal mojok.co

Pacar yang Abusive Itu Pantasnya Ditinggalin Bukan Malah Dinikahi

20 Juni 2019
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
Tersiksa dari Bali ke Jepang Bersama Maskapai LCC Terbaik di Dunia Bernama AirAsia

Tersiksa dari Bali ke Jepang Bersama Maskapai LCC Terbaik di Dunia Bernama AirAsia

Colenak Murdi Putra: Camilan Legendaris dari Bandung yang Jadi Jamuan Istimewa KAA 1955

Colenak Murdi Putra: Camilan Legendaris dari Bandung yang Jadi Hidangan Istimewa KAA 1955

5 Rekomendasi Aplikasi Belajar Matematika, Bikin Belajar Jadi Menyenangkan

5 Rekomendasi Aplikasi Belajar Matematika, Bikin Belajar Jadi Menyenangkan

Tinggalkan Komentar


Terpopuler Sepekan

3 Dosa Tempat Kursus Bahasa Inggris di Kampung Inggris Pare yang Bikin Kecewa
Pendidikan

3 Dosa Tempat Kursus Bahasa Inggris di Kampung Inggris Pare yang Bikin Kecewa

oleh Elyatul Muawanah
20 Maret 2023

Sebagus-bagusnya tempat kursus bahasa Inggris di Kampung Inggris Pare, pasti tetap ada kekurangannya.

Baca selengkapnya
Pengalaman Saya Naik ATR 72, Pesawat Baling-baling yang Katanya Berbahaya

Pengalaman Saya Naik ATR 72, Pesawat Baling-baling yang Katanya Berbahaya

23 Maret 2023
Ibu Kota Jawa Timur Boleh Pindah ke Mana Saja, Asal Nggak ke Lamongan

Ibu Kota Jawa Timur Boleh Pindah ke Mana Saja, Asal Nggak ke Lamongan

25 Maret 2023
Tersiksa dari Bali ke Jepang Bersama Maskapai LCC Terbaik di Dunia Bernama AirAsia

Tersiksa dari Bali ke Jepang Bersama Maskapai LCC Terbaik di Dunia Bernama AirAsia

19 Maret 2023
Derita Pemilik Honda CS1, Mulai dari Biaya Servisnya Mahal Sampai Disinisin Montir di Bengkel

Derita Pemilik Honda CS1, dari Biaya Servis yang Mahal Sampai Disinisin Montir di Bengkel

25 Maret 2023

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=_zeY2N8MAE4

Subscribe Newsletter

* indicates required

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
DMCA.com Protection Status

© 2023 Mojok.co - All Rights Reserved .

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Login
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
    • Sapa Mantan
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Hewani
    • Kecantikan
    • Nabati
    • Olahraga
    • Otomotif
    • Personality
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Acara TV
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2023 Mojok.co - All Rights Reserved .

Halo, Gaes!

atau

Masuk ke akunmu di bawah ini

Lupa Password?

Lupa Password

Silakan masukkan nama pengguna atau alamat email Anda untuk mengatur ulang kata sandi Anda.

Masuk!