Setelah kemunculan bioskop di Gunungkidul yang bekalangan viral, nggak sedikit warga berharap agar Bumi Dhaksinarga segera punya mal baru. Menurut mereka, dengan adanya bioskop dan mal, Gunungkidul akan terlihat lebih maju dan modern. Alih-alih mendukungnya, saya kurang sepakat kalau Gunungkidul punya mal.
Melihat UMK Gunungkidul hari ini yang menduduki peringkat paling bontot se-DIY, memang (sebaiknya) nggak usah membangun mal. Masih banyak hal-hal yang lebih penting bin mendesak dari sekedar mendirikan pusat perbelanjaan modern itu. Seperti menambah/memperbaiki sarana-prasarana bangunan sekolah, membangun jembatan di desa terpencil, dan fasilitas umum lainnya.
Selain itu, ada sejumlah alasan Gunungkidul sebaiknya nggak perlu bangun mal, antara lain:
Sudah ada Pasar Argosari yang fasilitasnya nggak kalah sama mal
Salah satu alasan Gunungkidul nggak perlu bangun mal, ya, karena sudah punya Pasar Argosari. Kalian mau cari apa saja nyaris komplit di pasar terbesar di Bumi Handayani ini. Mulai dari food court, pakaian baru atau bekas, hingga segala macam perabotan sangat melimpah ruah.
Selain itu, fasilitas yang tersedia di pasar tradisional ini nggak kalah sama mal. Selain bersih dan nyaman, Pasar Argosari juga sudah disediakan lift. Kalau malas dan nggak mau capek-capek naik tangga, bisa itu lewat lift.
Toh, kawula muda zaman sekarang lebih suka hal-hal vintage bin kalcer. Dibanding mal, jelas ke depannya orang-orang bakal lebih suka jalan-jalan di tempat tradisional. Jadi, ya, mubazir dan nggak ada gunanya bikin mal di Gunungkidul.
Warga Gunungkidul itu masih “mendang-mending”
Percayalah, membangun mal di Gunungkidul itu akan berakhir sia-sia. Sepi dan potensi gulung tikar sangat besar. Lho, memangnya kenapa? Sederhana saja, siapa yang mau beli barang-barang di mal yang cenderung lebih mahal itu?
Kita tahu, pendapatan per kapita orang Gunungkidul saja hanya 1,6 juta per bulan. Artinya, banyak orang Gunungkidul yang bokek. Daripada buat jajan atau main ke mal, ya mending buat memenuhi kebutuhan sehari-hari yang lebih krusial. Ya, kayak buat makan, ngisi amplop kondangan, beli paket internet, dan hal-hal subtil lainnya.
Kalau pengin nonton film, sekarang sudah ada bioskop. Mau main sama anak, ya tinggal cari playground di sekitar Kota Wonosari. Mau ngerasain sensasi naik lift dan foto-foto di dalam, sudah ada di Pasar Argosari. Jadi, apa istimewanya mal buat warga Gunungkidul? Nihil.
Baca halaman selanjutnya
Lebih butuh jalan yang bagus dan lampu yang nyala