Suka atau Tidak, Deddy Corbuzier adalah Pewawancara yang Handal

deddy corbuzier, podcast, uya kuya, karni ilyas, Uus mojok.co

deddy corbuzier, podcast, uya kuya, karni ilyas, Uus mojok.co

MOJOK.CO Tahu dan paham suatu isu adalah satu hal, tapi menyampaikannya dengan cara yang mudah dimengerti adalah hal lain. Deddy Corbuzier ahli dalam hal ini.

Deddy Corbuzier, terlepas dari segala kontroversi yang belakangan menyertai, adalah pewawancara yang hebat. Terserah kalian mau ngata-ngatain dia kek apa, tapi fakta yang ada adalah dia orang yang hebat, dan kemampuannya mewawancarai narasumber bisa membuat konten dia menarik.

Saya tau yang di pikiran kalian apa. Ngobrol santai dengan narasumber terkenal apa susahnya? Toh orang pasti bakal nonton video apa pun yang ada Young Lex lagi ngoceh nggak jelas. Ngobrol bareng Reza Arap apa susahnya sih? Ngomongin Apex Legends entar juga ngalir.

So what’s special about Deddy Corbuzier anyway?

Tahu dan paham suatu isu adalah satu hal, tapi menyampaikannya dengan cara yang mudah dimengerti adalah hal lain. Deddy Corbuzier ahli dalam hal ini. Coba lihat podcast-nya, dia paham isunya, dia paham konteksnya, dan dia bisa mengolahnya dengan baik ketika mewawancarai narasumber.

Smart people lho, Dab.

Apakah Deddy yang terbaik dalam hal ini? Yang lebih bagus jelas ada. Tapi Deddy Corbuzier adalah salah satu yang hebat, meski bukan yang terbaik. Kalau mencoba membandingkan Deddy dengan Najwa Shihab ya tulung wae, Bos.

Tapi rasanya tak afdol kalau kita ngomongin si A bagus si B bagus tanpa membuat perbandingan. Ini hanyalah usaha nguri-nguri kabudayan, kayak tiap lebaran itu lho kalian selalu dibanding-bandingin sama saudara yang jadi PNS.

Nah, berikut analisis mencoba serius tentang kepiawaian Deddy dengan metode studi komparatif. Uopoh.

Saya coba bandingkan Deddy Corbuzier dengan pewawancara di talk show, podcast, dan acara-acara yang melibatkan tanya jawab. Tapi nggak usah banyak-banyak, nggak kepanjangan. Kalau dianggap nggak apple to apple, ya nggak apa-apa. Ini Mojok, mendobrak logika dan batasan itu biasa. Yang nggak boleh adalah nabrak kaidah bahasa, dimarahin Cik Prim nanti. Mau kalian nanti muncul di Rubrik Versus?

Pertama, kita bandingkan Deddy Corbuzier dengan Uus. Mereka berdua sekilas punya konsep yang sama, ngobrol santai membahas isu atau hal-hal ringan. Tapi jujur aja, Uus masih kalah sama Deddy dalam hal tetap pada jalur.

Contohnya waktu Uus ngomong sama Reza Arap. Logikanya nih, yang ngomong banyak harusnya Arap. Tapi justru porsi Uus terlalu banyak, hampir sama dengan porsi Arap. Wawancara kan harusnya mengorek informasi dari narasumber, yang otomatis porsi bicara narasumber lebih banyak. Kalau sama, ya cakrukan jenenge, Bos.

Kedua, kita bandingkan Deddy Corbuzier dengan Karni Ilyas. Wadidaw.

Deddy Corbuzier dan Karni Ilyas memang membawakan dua acara yang berbeda. Tapi saya sih tetep condong Deddy. Ya gimana, Karni Ilyas belum tentu tetap mahir menarik info dan mewawancarai orang kayak Reza Arap, Dustin Zero Logic, Young Lex, dan Indira Kalista. Arap sih masih masuk lah ya ke ILC, tapi kalau yang lain saya kok ragu Karni Ilyas bisa tahan.

Deddy Corbuzier kan udah jelas rekam jejaknya. Mewawancarai gubernur? Check. Artis? Check. Olahragawan? Check. Semuwa kalangan. Satu-satunya kekalahan Deddy mungkin adalah soal Karni Ilyas yang pernah nanya-nanyain Jonru, sedangkan Deddy belum pernah.

Deddy Corbuzier > Karni Ilyas.

Yang terakhir, Deddy vs Uya Kuya.

Ini pertarungan sengit. Deddy Corbuzier mungkin punya rekam jejak wawancara dengan orang-orang terkenal. Tapi Deddy belum tentu bisa seperti Uya Kuya yang mewawancarai cewek matre, orang kaya yang nyamar jadi tukang sedot WC, dan pengusaha kaya yang menyamar jadi tukang galon.

Kecuali kalau Deddy mengajak Pak Wiranto masuk podcast-nya.

Tapi meski Uya bisa mewawancarai orang-orang absurd, tetap saja untuk masalah kemampuan Deddy menyederhanakan persoalan, blio ada di depan.

Studi komparatif itu tadi bisa dijadikan bukti bahwa Deddy Corbuzier memanglah pewawancara yang handal. Keahlian yang dia miliki membuat konten yang dia buat selalu segar dan menarik. Tanpa itu semua, podcast Deddy tak lebih dari dua atau tiga orang ngecuprus ngomongin hal yang nggak jelas.

BACA JUGA Negara Boleh Goblok, Kita Jangan dan artikel menarik lainnya dari Rizky Prasetya.

 

Exit mobile version