Surat Terbuka untuk Real Madrid dan Zidane: Kami Peduli

zidane, real madrid mojok.co

zidane, real madrid mojok.co

MOJOK.COZidane dan Real Madrid memang tidak terpisahkan. Kalau memang tidak ingin berpisah, sebaiknya mereka melakukan sesuatu.

Pakde Zidane, kabarnya gimana, baik-baik saja kan? Jaga kesehatan nggih, lagi merebak corona. Sering-sering cuci tangan dan minum yakult nggih.

Jangan sedih berlarut-larut setelah harus melihat tim yang jenengan latih kalah melawan Real Betis. Real Madrid Anda bawa ke angin setelah membabat Barcelona 2-0, kemudian malah remuk diinjak-injak tim peringkat embuh di Liga tersebut. Semua orang tahu Anda sedih, tapi kita nggak bisa diam melihat seorang Zinedine Zidane terus-terusan berbuat blunder.

Kita begitu peduli dengan Madrid, dan kita kasih tahu masalah apa saja yang jadi kekhawatiran bersama.

Kita khawatir kalau Anda sebagai pelatih terlalu banyak bereksperimen di tiap pertandingan. Memang Real Madrid sedang krisis bek kanan, tapi bukan berarti bereksperimen dengan menaruh Eder Militao di posisi tersebut. Pakde Zidane apa nggak tahu kalau Porto performanya remuk ketika Eder dipasang di bek kanan? Militao kalah 2 kali ketika menjadi bek tengah. Dia kalah lebih dari 4 kali dengan skor besar ketika bermain di posisi bek kanan.

Zidane pasti sadar kalau Fede Valverde itu penting untuk Real Madrid. Pertandingan-pertandingan di mana Real Madrid meraih hasil buruk sebelum pergantian tahun adalah di mana Valverde tidak masuk starting line-up. Tapi di 2020 masih saja diulangi, dan hasilnya bisa ditebak kalau Madrid kalah atau seri.

Sudah tahu sepenting itu kenapa Valverde masih dicadangkan, Pakde Zidane? Apakah untuk memberi tempat Modric di skuat? Kita harus sadari, Modric sekarang bukanlah Modric di tahun 2016/2017 di mana perannya amat vital. Fede sudah membuktikan perannya begitu besar untuk Madrid, harusnya jenengan tidak gegabah mengeluarkan dia dari line up di pertandingan penting.

Meski jenengan suka eksperimen, tapi ada satu pemain yang tidak pernah Anda sentuh dari awal musim hingga sekarang, yaitu Benzema. Kita memang tahu kalau Benzema adalah pemain yang bersinar di awal musim. Tapi dia baru menyumbang 2 gol di 10 pertandingan, itu pun satunya dari titik penalti. Real Madrid itu menuntut yang terbaik dari pemainnya, masak performa seperti itu dipertahankan di skuat?

Apakah Zidane lupa kalau Real Madrid punya Luka Jovic dan Mariano Diaz? Luka Jovic itu bukan striker kacangan lho. Dia adalah salah satu striker dengan catatan apik di musim lalu, sangat apik malah. Mariano Diaz menolak 10 tawaran dari tim lain di bursa transfer demi bertahan di Real Madrid. kita ingatkan lagi, Mariano Diaz adalah pencetak gol di El Clasico tercepat sepanjang masa sebagai pengganti.

Mempertahankan Benzema terus-terusan di starting line-up bahkan pada saat performanya menurun itu langkah yang tidak bijak. Sebagai pelatih, Zidane harusnya tahu bahwa tanpa menit bermain yang cukup seorang pemain tidak akan berkembang. Jovic dan Mariano masih cukup muda, jika tidak diberi menit bermain yang cukup justru membuat kemampuan mereka menurun. Real Madrid bisa berharap apa dari striker tua yang menurun dan striker yang tidak punya menit bermain yang cukup?

Bayangin kalau Kakashi itu nggak percaya sama Naruto, All Might nggak yakin sama Midoriya Izuku, itu manga nggak bakal tamat. Nggak nyambung kan? Iya, kayak performa Vazquez yang nggak pernah nyambung itu.

Mumpung segala aktifitas sepak bola di kancah lokal mau pun internasional di Spanyol sedang ditangguhkan, Zidane dan Real Madrid harus mencari jalan keluar dari krisis yang sedang mereka alami. Membeli pemain muda tidaklah cukup jika tidak dilatih dan juga dimainkan. Pemain yang dipinjamkan dan bersinar di klubnya seperti Kubo, Odegaard, dan Achraf Hakimi akan berpikir dua kali untuk balik ke tim jika keadaannya tidak membaik.

Kemungkinan absennya Courtois dan Marcelo pada laga hidup mati melawan Manchester City di Etihad Stadium nanti menambah beban kalian. Tapi kami berharap bahwa Real Madrid akan menunjukkan kelasnya, tim besar tidak akan jatuh dengan mudah setelah terluka.

Kalau kalian lupa, saya ingatkan lagi kalau kalian adalah The Undisputed King of Europe. 4 gelar Liga Champions dalam lima tahun, dan 3 gelar diraih secara berturut-turut bukan sebuah pencapaian yang bisa diulangi dalam waktu dekat. Apapun yang terjadi, kami akan selalu di belakangmu. Tapi buktikan kepada dunia, krisis ini bukanlah sesuatu yang permanen, tunjukkan bahwa Real Madrid adalah the true undisputed King of Europe!

Hala Madrid y nada mas!

BACA JUGA Arsenal vs Manchester City Ditunda: Saatnya Menghentikan Semua Kompetisi? Dan artikel menarik lainnya di BALBALAN.

Exit mobile version