Layvin Kurzawa Adalah Potensi Masalah Baru untuk Arsenal

layvin kurzawa mojok.co mikel arteta arsenal mojok.co

layvin kurzawa mojok.co mikel arteta arsenal mojok.co

MOJOK.CO Arsenal bisa dibilang klub yang paling sial di musim ini. Dua bek kiri mereka harus beristirahat karena cedera sehingga memaksa Arteta mencari penggantinya di bursa transfer Januari ini.

Arsenal tak berhenti dirundung kesialan. Kieran Tierney dan Sead Kolasinac harus menepi karena cedera dalam waktu yang cukup lama. Sialnya lagi, mereka berdua berada di posisi yang sama. Ketika pemain utama dan penggantinya sama-sama cedera, klub sebesar apa pun pasti pusing menghadapinya.

Arteta memutuskan untuk mengejar Layvin Kurzawa dari PSG untuk menambal lubang di kiri yang ditinggalkan oleh kedua pemain tersebut. Sebenarnya masih ada Bukayo Saka, pemain berumur 18 tahun yang punya potensi menjadi pemain andalan, namun Arteta belum terlihat mau berjudi. Kurzawa menolak pinangan Inter Milan dan berkata bahwa dia ingin bermain di Premier League, dan tentu saja Arsenal mencoba peruntungan mereka.

Skenario yang diperjuangkan Arsenal adalah mereka mendapat Kurzawa dengan status bebas transfer. Karena kontrak yang hampir habis, Kurzawa bisa didapat dengan gratis. Dengan kondisi keuangan Arsenal yang sedang tidak bagus, Kurzawa sepertinya adalah risiko yang pantas diambil.

Tapi tunggu dulu, risiko yang pantas diambil tidak berarti itu jalan terbaik. Layvin Kurzawa bukanlah pilihan terbaik bagi Arteta karena Kurzawa berbagi masalah yang sama dengan Tierney dan Kolasinac, yaitu rentan cedera. Kurzawa melewatkan 40 pertandingan bersama PSG karena cedera. Untuk apa menambal lubang yang ditinggalkan pemain yang cedera dengan pemain yang juga rentan dengan cedera?

Perlu diketahui juga, Kurzawa selain rentan dengan cedera, dia juga tidak menunjukkan performa yang bagus. Dia bukanlah penghuni tim utama PSG meski diproyeksikan untuk menggantikan Maxwell yang menua. Total pertandingan terbanyak di mana dia bermain hanyalah 20 pertandingan di musim 2017-2018, dan performa seperti itu bukanlah sesuatu yang diharapkan dari seorang pemain yang diproyeksikan untuk menjadi pemain utama.

Meski Kurzawa hanyalah sebagai pengganti, tapi tetap saja dia akan menjadi pemain utama selama Tierney dan Kolasinac cedera. Ketika performa yang dia berikan nanti tidak sebanding dengan ekspektasi, Arsenal justru terlihat seperti mendatangkan masalah baru untuk mereka sendiri.

Meski didatangkan dengan gratis, bukan berarti tidak merugi. Ketika pemain digaji dan memberi performa buruk, yang ada justru tim merugi. Tim tetaplah merasakan kerugian karena performa yang tetap buruk meskipun mereka sudah berusaha keras memberikan semua yang mereka punya. Ya walau Arsenal sepertinya nggak berusaha sekeras itu sih.

Perlu dipertimbangkan juga bahwa gaji Kurzawa di PSG adalah 115 ribu euro per pekan. Ada kemungkinan dia tidak mau digaji di bawah itu, dan berarti Arsenal akan menggaji tinggi seorang pemain yang punya catatan penampilan yang biasa saja dan rentan cedera. Memang gaji pemain di masa kini itu tinggi, tapi kalau pemainnya seperti Ronaldo ya pantas digaji tinggi. Lha memangnya Arsenal mau ikut-ikutan Manchester United yang suka menggaji tinggi pemain medioker?.

Andai saya jadi Arteta, saya mungkin lebih memilih berjudi dengan memainkan Bukayo Saka meski itu bukan posisi aslinya. Andai perjudian itu berhasil, Arsenal akan mendapat untung yang besar dibanding berjudi dengan menggaji mahal Kurzawa hanya untuk cedera lagi. Toh jika Tierney pulih Kurzawa akan kembali ke tempatnya berasal, yaitu bangku cadangan.

BACA JUGA Bruno Fernandes, Juggernaut yang Dibutuhkan Manchester United dan artikel menarik lainnya di BALBALAN.

Exit mobile version