Perjalanan Pendidikan Abdul Somad, Agar Kamu Mengenalnya Lebih Dekat

MOJOK.COInilah perjalanan pendidikan Ustaz Abdul Somad, satu tokoh yang direkomendasikan untuk menjadi cawapres Prabowo. Sudah pada tahu?

Ustaz Abdul Somad, namanya sedang santer menjadi salah satu kandidat bursa cawapres Prabowo. Ia pun direkomendasikan dalam Itjima’ Ulama bersama Salim Segaf. Yang kemudian memunculkan pro kontra, perlukah Abdul Somad masuk ke ranah politik?

Di tengah pro kontra tersebut, Hanum Rais bahkan menyuarakan #SomadFffect di media sosial untuk menggalang suara meyakinkan Abdul Somad bahwa ia dibutuhkan oleh bangsa.

Lalu, kira-kira bagaimana, ya, lika-liku perjalanan ngilmu Abdul Somad sehingga ia menjadi sosok yang dipuja banyak pihak saat ini?

Sebelumnya, perlu kami sebutkan dulu nama lengkap plus gelarnya, nama lengkapnya Abdul Somad Batubara, Lc., D.E.S.A., lahir di Silo Lama, Asahan, Sumatera Utara, 18 Mei 1977. Jadi, usianya hanya selisih satu tahun dengan AHY yang juga digadang-gadang menjadi cawapres Prabowo tersebut. Ya, mereka sepantaran lah~

Untuk perjalanan pendidikannya, sejak kecil ia memang telah dididik di sekolah yang berlandaskan Tahfiz Al-Quran. Sehingga ia belajar di SD Al-Washliyah dan tamat pada 1990. Kemudian lanjut belajar ke MTs Mu’allimin Al Washliyah, Medan dan tamat pada 1993. Ya, wajar lah ya, lulus seperti anak pada umumnya.

Tapi yang sedikit berbeda, selepas SMP ia tidak langsung melanjutkan ke SMA. Ia belajar dulu ke Pesantren Darularafah, Deliserdang, Sumatera Utara selama setahun untuk memperdalam ilmu agamanya. Baru setelah itu, ia lanjut ke Madrasah Aliyah Nurul Falah, Air Molek, In-hu dan tamat pada 1996.

Ia sempat berkuliah selama dua tahun di UIN Sultan Syarif Kasim, Riau. Namun di tahun 1998 ketika Pemerintah Mesir membuka beasiswa untuk 100 orang Indonesia belajar di Universitas Al-Azhar, ia merasa tertantang dan mendaftar ke sana. Berkat usaha kerasnya, ia lolos sebagai penerima beasiswa tersebut. Ia pun berhasil mendapatkan gelar Lc dalam waktu tiga tahun 10 bulan.

Namun karena tak merasa puas dengan gelar tersebut, ia pun belajar lagi untuk program pendidikan S2-nya di Universiti Kebangsaan Malaysia. Namun di sana, ia hanya sempat berkuliah selama dua semester saja.

Lalu pada tahun 2004, ACMI (Agence Marocaine de Coopération Internationale) dari Kerajaan Maroko membuka kesempatan beasiswa untuk pendidikan S2 hingga S3 di Institut Dar Al-Hadis Al Hassania. Ia kemudian mendaftar dan diterima untuk masuk dalam kuota penerimaan orang asing.

Jadi program tersebut hanya menerima 20 orang, 15 untuk warga Maroko dan 5 untuk warga asing. Keren banget, kan Abdul Somad menjadi salah satu yang terpilih? Abdul Somad akhirnya belajar di sana dan gelar D.E.S.A. (Diplôme d’Etudes Supérieurs Approfondies) mampu ia dapatkan dalam waktu satu tahun 11 bulan saja.

Berbekal imu agama yang mumpuni, Abdul Somad menjadi penceramah agama hingga dikenal sebagai ustaz. Dalam ceramahnya, ia banyak mengangkat masalah agama terutama kajian hadist dan ilmu fikih. Namun tidak jarang pula ia mengambil tema-tema nasionalisme.

Sosoknya semakin terasa dekat dengan masyarakat karena selain berceramah secara langsung, ia juga sering mengunggah materi ceramahnya di Youtube. Sehingga, memudahkan banyak orang untuk mengaksesnya.

Selain sebagai penceramah, Ia juga menjadi dosen di beberapa Perguruan Tinggi Islam. Ia mengajar Bahasa Arab, Tafsir dan Hadist, serta Agama Islam. Abdul Somad juga menjadi anggota Komisi Pengkajian dan Keorganisasian, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Riau dan Sekretaris Lembaga Bahtsul Masa’il Nahdlatul Ulama (NU) Provinsi Riau.

Abdul Somad memang tersohor berkat Youtube. Tapi sudah tau kan, sanad keilmuannya seperti apa~ (A/L)

Exit mobile version