Kebijakan ‘Tenggelamkan!’ Susi Pudjiastuti Dihapus Menteri Edhy Prabowo

susi pudjiastuti edhy prabowo tenggelamkan menteri kelautan dan perikanan reklamasi teluk benoa mojok.co

MOJOK.CO Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo memutuskan lepas dari bayang-bayang Susi Pudjiastuti dengan membangun jalan ninjanya sendiri. No more Susi, it’s time for Edhy.

Memang agak berat jadi Edhy Prabowo. Politisi Gerindra yang ditugasi jadi penguasa laut Indonesia ini harus menggantikan sosok Susi Pudjiastuti, menteri paling populer di periode pertama pemerintahan Jokowi. Sebagai warga negara teladan, kita lantas bertanya-tanya kepada diri sendiri di waktu-waktu sebelum tidur kita yang senyap: Apakah Edhy akan melanjutkan kebijakan Susi yang terbukti disukai masyarakat?

Dan jawabannya adalah tidak. Minggu lalu Edhy mengeluarkan pernyataan yang menegaskan bahwa ia akan merombak sejumlah kebijakan Susi.

Pertama, masyarakat harus segera mencari ganti jargon “tenggelamkan!” karena Edhy memutuskan tidak akan serta-merta menenggelamkan kapal penangkap ikan ilegal yang tertangkap di laut Indonesia.

Menurut Edhy, kapal itu akan lebih bermanfaat apabila dihibahkan kepada nelayan. Sebagai media pencetus jargon, Mojok menyarankan Edhy mempertimbangkan untuk memakai “hibahkan!” sebagai alternatif jargon baru. Tidak setegas jargon Susi Pudjiastuti, namun jelas terdengar lebih merakyat.

Kedua, Edhy akan mencabut kebijakan Susi Pudjiastuti yang melarang penggunaan cantrang sebagai alat penangkap ikan. Alasan Edhy sederhana: pelarangan cantrang masih menimbulkan pro dan kontra sehingga sebaiknya enggak usah diputuskan apa-apa dulu.

“Semua alat tangkap yang menjadi pembicaraan menjadi dilema karena ada yang setuju dan ada yang tidak. Bagaimana agar bisa ada jalan tengahnya,” kata Edhy dilansir Tirto.

Ketiga, Edhy tidak akan menentukan batas minimal ukuran kepiting dan lobster sebelum diekspor. Pada periode sebelumnya, Susi menentukan bahwa kepiting harus memiliki berat minimal 200 gram dan benih lobster harus dibudi daya satu tahun terlebih dahulu sebelum dijual ke luar negeri. Kebijakan ini dilakukan Susi demi menjaga keseimbangan dan kesinambungan populasi kepiting sembari meningkatkan nilai ekspor.

Revisi Edhy melonggarkan kebijakan pembatasan ini disambut baik oleh Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan yang tentu bahagia karena semakin banyak ekspor hasil laut Indonesia, semakin banyak pula investor yang tertarik masuk.

Terakhir, terkait reklamasi Teluk Benoa. Dalam hal ini, Susi satu suara dengan Jerinx yang dengan tegas menolak reklamasi. Sementara saat ditanyai pendapatnya soal Teluk Benoa, Edhy bertindak selayaknya politisi. Ia mengatakan akan bertemu pihak terkait seperti pemerintah dan masyarakat terlebih dahulu sebelum akhirnya memutuskan apakah akan mendukung reklamasi atau tidak.

Terus, apa kata Susi melihat kebijakannya diubah-ubah?

No comment,” ujar Susi Pudjiastuti dikutip Tempo. Saat terus dicecar sama pertanyaan serupa oleh wartawan, Susi malah gantian menceramahi wartawan untuk enggak bawa-bawa kantung plastik sekali pakai dan mengganti botol air mineral dengan tumbler. Duh, jadi kangen sama Bu Susi….

susi pudjiastuti edhy prabowo tenggelamkan menteri kelautan dan perikanan reklamasi teluk benoa mojok.co

(awn)

BACA JUGA Emang Bener, Susi Pudjiastuti Jangan Jadi Menteri Kelautan Lagi atau berita terbaru lainnya di rubrik KILAS.

Exit mobile version