Instagram Luncurkan IGTV si “YouTube Vertikal”

MOJOK.CO – Menyusul YouTube, Instagram resmi merilis fitur aplikasi terbaru bernama IGTV yang memungkinkan pengguna menonton video berdurasi satu jam.

Dalam sebuah polling yang diselenggarakan oleh sebuah badan penelitian Amerika Serikat (AS), didapatkan data bahwa 85 persen remaja AS yang berusia 13 hingga 17 tahun menggunakan YouTube sebagai situs berbagi video. Di posisi kedua, Instagram mendapatkan angka 72 persen, disusul oleh Snapchat dengan 69 persen.

Melihat angka ini, tak heran jika Instagram meyakini betul bahwa video kelak menjadi bentuk publikasi terbaik konten-konten di media sosial. Gagasan ini tidak sepenuhnya salah. Ha wong nyatanya sekarang orang-orang pun mulai lebih sering bikin video Tik-Tok dibandingkan selfie. Ya kan?

Sebagai tindak lanjut dari pemikiran ini, Instagram resmi menelurkan inovasi baru. Seperti yang diumumkan oleh CEO dan Co-Founder Instagram, Kevin Systrom, Instagram kini memiliki fitur baru bernama Instagram TV alias IGTV.

Apa yang Dimaksud dengan IGTV?

Meski memiliki embel-embel “TV” pada namanya, Instagram TV ternyata tidak menyasar pasar Netflix dan HBO yang merupakan layanan streaming TV. IGTV ini disebut-sebut sebagai fitur/aplikasi yang mengadaptasi YouTube dan Snapchat.

Setelah pengumuman resmi ini diberikan, pengguna Instagram bisa langsung mengakses fitur ini dengan dua cara, yaitu:

1. melalui menu TV di sebelah menu Direct Messages pada beranda Instagram, dan

sumber: instagram-press.com

2. melalui aplikasi yang bisa di-download terpisah.

Kedua cara di atas akan membawamu pada pengalaman langsung menikmati video pilihan dari teman-teman Instagram. Di IGTV, ada 4 menu tersedia, yaitu For You, Following, Popular, dan Continue Watching. Begitu kamu membuka menu Instagram TV, video pada tab For You akan terputar otomatis untukmu.

Apa yang Dimiliki IGTV?

Melalui Instagram TV, kamu akan mendapatkan pengalaman menonton video dengan durasi yang panjang (bisa mencapai 1 jam), tidak seperti video-video sebelumnya di Instagram. Selain itu, berdasar pada pendapat Kevin yang menyebutkan bahwa gaya pemutaran video pada perangkat mobile sudah cukup ketinggalan zaman, Instagram akan tetap mempertahankan format video vertikal untuk Instagram TV.

FYI, kalau kamu lupa: vertikal itu posisi tegak—persis sebagaimana video di Instagram Story atau Snapchat berlangsung.

sumber: instagram-press.com

IGTV juga memiliki kesamaan dengan YouTube: ia akan menghadirkan banyak video dari beberapa channel pilihan. Bedanya, jika YouTube mengenal istilah channel, IGTV menghadirkan kreator video sebagai channel. Singkatnya, channel adalah profil pengguna. Kamu pun bisa menjadi kreator video dan membangun channel-mu sendiri melalui tombol Setting yang ada di atas tab Continue Watching atau kolom Search.

Bisakah Mendapatkan Uang dari IGTV?

Facebook, selaku perusahaan pemilik Instagram, menyatakan bahwa pihaknya terus menambahkan cara khusus agar para kreator dapat me-monetize video pada IGTV. Hal ini digadang-gadang dapat membuat IGTV menjadi saingan berat bagi YouTube yang sudah lebih dulu berjaya. Bahkan, bukan tidak mungkin jika nantinya para YouTuber pun kukutan ke Instagram TV~

Eh, by the way, kalau orang-orang di YouTube dinamakan YouTuber, apa julukan yang tepat bagi kreator IGTV? IGTVer, gitu? Terus, bacanya gimana, dong? Ai-ji-ti-vi-yer atau Ai-ji-ti-ver?

IGTV si “YouTube Vertikal” vs YouTube yang Asli

Persaingan antara aplikasi “YouTube Vertikal” yang satu ini dan YouTube yang asli ternyata memiliki tantangan tersendiri.

Meskipun Instagram TV mengklaim memiliki kemampuan memutar video dengan durasi hingga satu jam, YouTube memiliki batas maksimal hingga 12 jam. Ibaratnya, kalau di IGTV kamu bikin video make-up tutorial tanpa skip, waktumu akan keburu habis saat kamu selesai pakai foundation, maskara, dan bulu mata. Tapi di YouTube, kamu bisa sekaligus melakukan uji ketahanan make-up setengah hari!

Selain itu, para pengguna handphone pun cenderung terbiasa menonton video dengan posisi ponsel landscape (horisontal), alih-alih portrait (vertikal). Jelas, ini merupakan PR besar bagi Instagram untuk masuk ke dalam kebiasaan yang telah terbentuk sejak lama.

Yah, yang namanya mengubah kebiasaan memang berat. Persis seperti yang kita rasakan saat melihat si dia jalan dengan yang lain, padahal biasanya kita yang dia andalkan.

Hadeeeh~

Exit mobile version