Fans Barcelona Itu Plastik, Cules: Lawan Atletico Madrid Cuma Latih Tanding Belaka

MOJOK.COBagi Atletico Madrid, fans Barcelona itu palsu, mendukung karena menangan belaka. Bagi Cules, lawan Atletico cuma sebatas latih tanding.

Atletico Madrid vs Barcelona. Salah satu laga yang katanya gran partido, atau laga besar di La Liga. Tidak semeriah ketika El Clasico, namun dari tahun ke tahun, Atletico selalu menyulitkan duologi La Liga. Seperti apa kerasnya TEKEL kali ini? Minke Mo, pengasuh akun Twitter Atletico Garis Lunak akan berhadapan dengan Vitra Fhill, Cules-wikipedia-bahasa-indonesia yang menggaprak dengan data.

Atletico Garis Lunak: Penuh fans plastik, itu fans Barcelona atau fans Messi?

Saya kok yakin kalau banyak fans Barcelona itu palsu. Semacam fans plastik yang buru-buru mendukung karena sering juara. Kayak lalat yang ngerubungi kotoran.

Ngaku aja deh, kalian itu fans Barcelona, atau fans Lionel Messi? Yakin udah seneng Barcelona sejak Puyol duet sama Oleguer? Mes que un club? Atau Messi que un club? Kadang kok ya geli sama yang mendaku diri pendukung Barcelona, padahal aslinya pemuja Messi.

Jenis lain dari fans plastik ini adalah taunya pemain yang itu-itu aja. Selain Messi, mereka merapat ke Barcelona karena ada Xavi Hernandez, Andres Iniesta, Gerard Pique, lalu dilatih Pep Guardiola. Gerombolan-gerombolan itu langsung datang mengerubungi. Ketika timnya jadi nggak menangan lagi, seperti di dua pertandingan terakhir, pelan-pelan pasti melipir dukung Real Madrid. Sama-sama isinya fans plastik.

Satu lagi hal yang bikin kuping saya gatel itu sok-sokan fans Barca yang ngebanggain pemain-pemain akademi mereka. Kalau disuruh nyebutin siapa aja jebolan akademi sekarang, yang bisa mereka sebut cuma itu-itu aja: Xavi, Iniesta, Messi, lalu karena sebenernya nggak tau, lalu dibalik jadi Messi, Iniesta, Xavi. Paling banter tambah Sergi Roberto. Dah itu aja.

Lihat sekarang, kala La Masia mulai sembelit, ujung-ujungnya beli pemain. Jor-joran beli pemain mahal. Sebuah tabiat yang dulu dijadikan bahan ledekan ke klub-klub lain. Sudah plastik, fansnya munafikun pula.

“Atletico Madrid bisanya beli penyerang, nggak bisa nyetak sendiri!” Kata Cules plastik.

Lha apa Luis Suarez, Ousmane Dembele, dan Philippe Coutinho ini cetakan La Masia? Dobol!

Malah sekarang mendingan Atletico Madrid kalau mau ngadu lulusan akademi. Saya sebut beberapa saja biar nggak syok: Koke, Saul, Thomas, Rodri, dan Lucas Hernandez. Mau tak sebut adek-adek akademi La Masia yang pindah lalu sukses kok ya nggak tega. Mauro Icardi ketawa terkekeh nanti. Lhadalaaah malah kesebut. Sepurane, Cak.

Kalau nyebut “gelut” lawan Barcelona sebagai gran partido, kok rasanya wagu. Dulu sih memang sempat gereget, tapi sekarang ya kayak laga biasa tiap pekan. Nggak seru bos. Malah lebih degdegkan lawan Real Betis-nya Quique Setien. Ealah, malah kesebut to klub yang kemarin nabok Barca 3-4 di Camp Nou. Sepurane meneh, Cak.

Ya gimana mau ada gereget. Lha wong lawan Rayo Vallecano yang baru promosi aja engap-engap. Sama klub mentimun, CD Leganes, malah ditabok 1-0. Sedih akutu. Mbok ya Valverde ini mantasin diri dulu sebelum ngajak gelut Diego Simeone. Daripada nanti malu kan kasihan.

Nah, biar partido Minggu besok gereget, Atletico nggak bakal mainin empat bek tengahnya. Diego Godin, Stevan Savic, Lucas Hernandez, dan Gimenez sengaja cedera biar Jan Oblak nggak makan gaji buta. Yang jagain Oblak palingan dedek-dedek akademi.

Udah di-voor gini kalau besok Minggu masih kena tabok ya kebangetan Barcelona. Mending pulang, buka rentalan PS biar puas lihat Barca menang Konami Cup.

Vitra Fhill Ardy: Barcelona itu cuma latih tanding bareng Atletico Madrid.

Akhir minggu ini kami pergi ke Wanda Metropolitano sebenarnya cuma buat latih tanding doang. Kalau dianggap resmi, laga ini sebetulnya nggak penting-penting amat. Karena dilihat dari segi mana saja, kehadiran Atletico Madrid di La Liga, sejatinya, cuma sekadar remah-remah Ricis Nabati.

Makanya, saya agak heran ketika detik.com dengan begitu entengnya bikin judul berita yang bagi saya mengganggu, “Duel Panas di Wanda Metropolitano, Atletico vs Barcelona”. Maksud saya, apanya yang panas?

Begini lho, sejak ditukangi Diego Simeone tahun 2011, Atletico Madrid belum pernah sekali pun menang lawan Barcelona di La Liga. Saya ulangi, belum pernah sekali pun menang lawan Barcelona di La Liga. Praktis, dari 13 laga yang sudah dijalani Simeone bersama Atletico, Barcelona berhasil menang sembilan kali dengan sisanya empat pertandingan yang sengaja dibikin seri.

Oh, saya ngerti, mungkin maksud dari duel panas itu artinya tiap dua tim ketemu hasil akhir selalu dimenangkan oleh Barcelona, makanya fans Atletico panas. Eh iya, emangnya fans Atletico ada ya? Bingung juga saat tahu dari Karjo katanya sudah ada yang belain Atletico di rubrik TEKEL.

Itu baru data sejak Atletico dipegang sama Simeone, belum head to head secara keseluruhan. Nih saya bikin lebih kejang-kejang, dari 162 pertemuan yang sudah dijalankan, Barcelona menang 73 kali sementara Atletico cuma bisa menang 50 kali dan sisanya seri. Jelas beda jauh.

Belum lagi raihan trofi La Liga, ini sudah jelas siapa yang unggul. Sudah 25 milik Barcelona berbanding 10 yang dipunyai Atletico Madrid. Ibaratnya nih, Barcelona mau rehat sebentar dari La Liga karena capek juara terus dan pengen pindah ke Liga Gojek selama 15 musim pun, saya yakin Atletico belum tentu bisa nyamain perolehan yang sudah dimiliki Barcelona.

Terlihat jemawa, tapi fans Barcelona bukan tipe pendukung yang gemar membanggakan masa lalu. Bukan apa-apa. Kalau lihat daftar juara dari tahun ke tahun pun, akan dengan mudah menemukan Barcelona dibanding Atletico.

Era “tiki-taka” memang sudah lewat, tapi nggak perlu khawatir selama masih ada Messi-Suarez yang hobi nyekor ke gawang Atletico. Sudah 15 gol yang sudah dibukukan keduanya dari 14 pertemuan tentu bukan catatan yang buruk.

Namun tentu saja, Barcelona bukan cuma Messi-Suarez. Pengennya sih nggak perlu saya sebutkan karena nggak tega, tapi harus. Marc-Andre Ter Stegen jelas kiper terbaik dunia, Gerard Pique, Jordi Alba, Sergi Roberto, Ivan Rakitic, Arthur—Ya Allah ini pemain bagus banget,  Coutinho dan lainnya—ya ampun rasanya mau nangis ngetik ini.

Bandingkan dengan Atletico yang cuma “Griezmann lagi, Griezmann lagi”. Meski saya akui Jan Oblak bagus, tapi selebihnya pemain semacam Diego Godin, Juanfran, Filipe Luis, Rodri, Koke, Saul cuma berada di level “punya semangat yang tinggi”. Kemampuan itu pun meningkat karena dilatih Simeone yang memang berkelas.

Apa lagi? Statistik pertandingan jelas Barcelona pemenangnya, trofi jauh lebih banyak, pemain lebih unggul dari segala lini. Sudah bisa diprediksikan siapa yang akan menang di pertandingan nanti.

Makanya saya sebenarnya agak males nulis nyindir-nyindir tentang Madrid yang ini. Lebih prefer ngeledekkin Madrid yang satu lagi karena mereka lebih banyak punchline-nya dan belum lama ini kami menang telak dengan mereka. Visca Barca!

Exit mobile version