Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan Mojok
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan Mojok
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan Mojok
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Pojokan

Pasar Wonogiri Terbakar (Lagi): Memori Kelam Dua Dekade yang Lalu Terulang Kembali

Rizky Prasetya oleh Rizky Prasetya
6 Oktober 2025
A A
Pasar Wonogiri Terbakar (Lagi): Memori Kelam Dua Dekade yang Lalu Terulang Kembali

Pasar Wonogiri Terbakar (Lagi): Memori Kelam Dua Dekade yang Lalu Terulang Kembali

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Kepulan asap itu terlihat dari dekat rumah saya. Ia tak segera hilang, malah terlihat makin tebal. Saya tahu bahwa dunia memang penuh kejutan, tapi bagi saya, menyaksikan asap hitam dari pasar yang terbakar tetaplah berlebihan.

Pasar Wonogiri terbakar (lagi), pagi ini. Dilansir dari Tirto, kebakaran katanya dimulai dari lantai dua, lalu menyebar ke atas. Dari yang saya lihat di video TikTok yang beredar, seluruh kios di lantai dua habis dilalap api.

Kepulan asap itu masih terlihat saat perjalanan dari rumah saya menuju bangjo Ponten. Di pekatnya asap itu, saya teringat kejadian sekitar 22-23 tahun lalu. Dua dekade lebih yang lalu, Pasar ini juga terbakar, sebelum dibangun lagi, dan dilalap api, lagi.

23 tahun yang lalu

Mari kembali ke waktu saya masih bocah, 23 tahun yang lalu. Saya lupa kapan tepatnya, tapi kabar pasar terbakar menyebar begitu cepat. Saya dan Bapak pun ke sana, sekitar beberapa jam setelah pasar ludes terbakar. Bapak menghentikan motor di terminal angkuta, di salah satu kios yang menghadap terminal. Panas masih begitu terasa, dan saat itulah saya tahu seperti apa pasar yang sebenarnya. Bangunan habis tak tersisa, hanya tinggal tembok di kios daging yang akhirnya runtuh beberapa waktu kemudian.

Pasar Wonogiri dulu tak sebesar yang sekarang. Saya bahkan lupa dulu tingkat atau tidak. Setahu saya, pasar dulu hanya terlihat seperti bangunan kotak yang begitu tak teratur. Dalam pasar begitu becek, makanya saya tak pernah suka diajak ibu saya ke pasar.

Tapi di sanalah saya beli sepatu bola pertama saya. Di sanalah saya beli tas, sepatu sandal merek Carvil, serta beberapa kenangan lain yang masih terekam hingga kini. Bau busuk sampah, semriwing bau kembang yang dijual di kios bagian depan, beceknya lantai di dekat penjual lele, masih terekam hingga sekarang.

Dulu saat Pasar Wonogiri terbakar pertama, saat saya melihatnya dari terminal 23 tahun yang lalu, saya tak merasakan apa-apa. Ayolah, saya masih terlalu bocah. Tapi kini, rekaman-rekaman itu bikin saya trenyuh. Betul pasar itu becek, dan di beberapa tempat pun kini masih seperti itu, tapi ketika semuanya sudah ludes, ada duri-duri di hati saya yang bikin nafas terasa berat.

Pasar Wonogiri terbakar (lagi)

Setelah pasar terbakar, pedagang menggelar dagangannya di jalan depan pasar. Praktis, saat itu, lalu lintas di daerah Pasar-Baru-Kantor BPS (Saya lupa dulu ini bangunan apa, sekarang sih BPS) lumpuh total. Isinya lapak dari triplek bikinan pedagang. Kegiatan ekonomi pun berjalan lagi. Ada yang jual sayur, sepatu, baju, di jalan itu. Dan di lapak-lapak itulah saya pertama kali melihat tongkol yang dimakan belatung.

Hingga kini, saya tak mau makan tongkol, sesegar apa pun. Bayangannya masih begitu nyata di kepala.

Mungkin sekitar setahun atau dua tahun, bodo amat saya lupa, akhirnya Pasar Wonogiri yang baru jadi. Pasar tersebut berdiri begitu gagah, 3 lantai, berlantai keramik, dan kiosnya lebih tertata. Saya tak begitu menggerutu lagi diajak Ibu ke pasar. Saudara saya pun sempat buka salon di sana. Lama-lama, pasar tak hanya jadi tempat jual beli sayur dan sandangan. Tapi, kini malah jadi tempat kuliner. Ada beberapa penjual yang jadi langganan saya kini.

Tapi dua dekade lebih kemudian, Pasar Wonogiri terbakar lagi. Yang lebih kecut lagi, pasar itu terbakar di masa-masa ekonomi sedang hancur-hancurnya. Di kepala saya, saya tak begitu memikirkan apakah pasar itu akan dibangun lagi. Tapi, bagaimana penjualnya akan bangkit, di masa uang begitu susah dicari, tapi pemerintah juga tak memberi solusi.

Sepanjang perjalanan dari Wonogiri ke Jogja pagi tadi, kepala saya dipenuhi memori-memori saya tentang Pasar Wonogiri. Dulu, saya diajak Ibu belanja di situ. Lalu kini, anak saya yang masih balita, gantian menemani Ibu saya tiap ke pasar. Di kios bagian depan itulah pas foto untuk sekolah anak saya dicetak. Kini, kios-kios tersebut direnggut api.

Saya berdoa agar para pedagang yang terdampak diberi kekuatan. Tapi saya berharap, negara tak cuma ikut-ikutan mendoakan.

Penulis: Rizky Prasetya
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Alasan Pemadam Kebakaran Sering Terlambat dan Mengapa Kita Harus Tetap Menghargainya dan catatan menarik lainnya di rubrik POJOKAN

Terakhir diperbarui pada 6 Oktober 2025 oleh

Tags: kebakaran di pasar wonogiripasar wonogiriwonogiri
Iklan
Rizky Prasetya

Rizky Prasetya

Redaktur Mojok. Hobi main game dan suka nulis otomotif.

Artikel Terkait

pabrik semen, pracimantoro, wonogiri.MOJOK.CO
Aktual

Dari Panggung Rock in Solo untuk Pegunungan Sewu: Suara Musik Keras Menolak Pabrik Semen Pracimantoro

4 November 2025
pabrik semen, pracimantoro, wonogiri.MOJOK.CO
Ragam

‘Kalau cuma bikin warga Pracimantoro saling membenci, tak usah ada pabrik semen’ – Proyek Pabrik Semen di Wonogiri Rawan Konflik Horizontal

19 Maret 2025
pabrik semen, pracimantoro, wonogiri.MOJOK.CO
Ragam

‘Tanpa Uang pun Kami Masih Bisa Makan dari Alam, tapi Pabrik Semen Bakal Menghancurkannya’ – Suara Warga Pracimantoro Wonogiri Tolak Pendirian Pabrik Semen

16 Maret 2025
Pabrik Semen, Pracimantoro, Wonogiri.MOJOK.CO
Ragam

Pabrik Semen Mengancam Wonogiri, Bisa Hancurkan Sumber Air dan Bentang Karst

23 Januari 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Lapangan futsal untuk kompetisi antar kampus atau mahasiswa penuh emosi dan tensi tinggi MOJOK.CO

Batu Sandungan di Lapangan Futsal: Emosi Tak Terkendali kala Tensi Tinggi, Bisa Hambat Karier Sendiri

10 November 2025
Derita Pakai QRIS: Minimal Order Gak Ngotak Bikin Sengsara MOJOK.CO

Pengalaman Buruk ketika Memakai QRIS: Jadi Boros karena Minimal Order yang Nggak Masuk Akal dari Pemilik Minimarket

11 November 2025
5 Barang dan Jasa yang Seharusnya Mulai Dijual Indomaret MOJOK.CO

Indomaret Sebagai Bagian dari Kehidupan Kita Sudah Saatnya Mempertimbangkan Menyediakan 5 Barang dan Jasa dengan Potensi Cuan Ini

8 November 2025
Liga Futsal Kampus seperti Campus League 2025 Jadi Pintu Pembuka Rio Pangestu untuk Membentangkan Kariernya hingga Kancah Nasional MOJOK.CO

Liga Futsal Kampus Jadi Pintu Pembuka Rio Pangestu untuk Membentangkan Kariernya hingga Kancah Nasional

11 November 2025
Tembok Kokoh dari Bukit Tidar Itu Bernama Orin, Bawa Timnya (futsal Untidar) Melaju Jauh Meski Main dengan Dua Lutut Cedera MOJOK.CO

Tembok Kokoh dari Bukit Tidar Itu Bernama Orin, Bawa Timnya Melaju Jauh Meski Main dengan Dua Lutut Cedera

10 November 2025
Kekuatan dari Ban Kapten Cadangan Tim Futsal UIN Jogja, Kalem di Belakang Ganas di Depan MOJOK.CO

Kekuatan dari Ban Kapten Cadangan Tim Futsal UIN Jogja, Kalem di Belakang Ganas di Depan

9 November 2025
Summer Sale Banner
  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Kirim Artikel
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Kerja Sama
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.