MOJOK.CO – Toyota Yaris Cross Hybrid ini irit, nyaman, dan punya gaya SUV. Desainnya keren, performa cukup, dan bahan bakarnya hemat banget.
Kawan-kawan, mari kita berbincang tentang Toyota Yaris Cross Hybrid. Mobil yang katanya Yaris, tapi kok lebih tinggi, lebih kekar, dan malah mirip SUV daripada hatchback.Â
Ini mobil kayak anak SMA, yang pas ketemu lagi di acara reunian, tiba-tiba badannya berotot, pakai jas, dan nyetir mobil keren. Kita cuma bisa mikir, “Wah, ini pasti rajin nge-gym dan dapet kerjaan bagus.”
Nah, Yaris Cross ini salah satu SUV hybrid dari Toyota yang katanya irit, ramah lingkungan, tapi tetap ganteng maksimal. Tapi pertanyaannya, apakah ini mobil cuma menang di gaya, atau beneran layak buat jadi pilihan kita? Yuk, kita obrolin!
Desain: Toyota Yaris Cross Hybrid yang minum susu beruang 5 liter sehari
Pertama-tama, kita harus akui, desain Yaris Cross ini cakep. Kalau Yaris biasa itu ibarat anak kuliahan yang masih suka nongkrong di warkop, Yaris Cross ini kayak anak kantoran yang sudah siap KPR rumah. Proporsinya gagah dengan grill besar, lampu LED tajam, dan velg yang ukurannya pas buat tampilan sporty.
Bumpernya nggak terlalu lebay, jadi nggak keliatan maksa buat jadi SUV sejati. Tapi tetep, kalau membandingkannya sama Fortuner atau Land Cruiser, ini masih kelas anak magang. Yang menarik, bagian belakangnya dikasih desain yang lebih lebar dan modern. Cuma ya, kalau melihatnya dari samping, ada kesan mirip Raize. Ini kayak abang-adik yang terpisah sejak kecil, terus ketemu lagi di jalan.
Interior: Crossover rasa Toyota, nyaman tapi jangan ekspektasi mewah
Begitu masuk ke dalam kabin, aura “Toyota banget” langsung terasa. Dashboard-nya clean, ada head unit floating yang sudah support Android Auto dan Apple CarPlay. Setirnya sudah ada tombol-tombol fungsional biar tangan nggak sering pindah ke layar. Joknya nyaman, lega, dan bahan yang dipakai nggak murahan.
Tapi jujur, kalau kalian berharap interiornya bakal sekeren mobil Eropa, ya jangan terlalu tinggi harapan. Ini masih khas Toyota yang fungsional dan praktis, tapi nggak mewah-mewah amat. Ada soft touch sedikit, tapi sebagian besar masih plastik. Yah, namanya juga mobil Jepang, fokusnya ke durability, bukan kemewahan.
Baca halaman selanjutnya: Worth it atau cuma buat gaya-gayaan doang?