Lebaran telah berlalu. Tunjangan Hari Raya atau THR, pun telah dibagikan ke berbagai kalangan mulai dari pegawai negeri, buruh, hingga qodim dan ormas yang membawa surat berkop resmi, bahkan dengan sedikit menggertak. THR seolah menjadi penyelamat suasana. Banyak orang jadi bisa merayakan lebaran dengan gembira di tengah situasi ekonomi negeri yang bisa dibilang “ngeri-nggak-ngeri” saat ini.
Tapi, tahukah kamu? Dulu, ada organisasi yang memperjuangkan habis-habisan agar THR tak hanya dinikmati oleh pegawai negeri. Mereka ingin agar buruh dan pekerja sektor non-formal juga merasakannya. Organisasi itu bernama SOBSI (Sentral Organisasi Buruh Seluruh Indonesia), federasi serikat buruh terbesar di Indonesia. Kalian tak salah dengar SOBSI-lah yang menjadi imam agar THR bukan semata buat pegawai pemerintah, tetapi juga mereka di luar itu.
Bagaimana sejarah panjang perjuangan kaum buruh indonesia bersama SOBSI dalam menuntut hak atas THR yang dulu hanya diberikan untuk pegawai negeri? Simak kisah lengkapnya di episode Jasmerah kali ini yang mengungkap peran besar SOBSI dalam memperjuangkan tunjangan lebaran untuk seluruh pekerja.