Sebagai seorang yang hobi dalam pertanian, Tyo mengajak kita melihat cara pandang baru dalam menilai pupuk kimia dan organik. Selama ini, banyak dari kita menilai bahwa pupuk kimia itu “jahat” dan pupuk organik itu “baik”. Namun, Tyo memiliki pandangan yang berbeda: menurutnya, keduanya justru bisa saling melengkapi.
Bermodalkan menonton berbagai kanal YouTube, Tyo banyak belajar mengenai proses pembuatan pupuk dan cara mengaplikasikannya pada tanaman. Ilmu dan pengalaman yang ia peroleh dari proses belajar tersebut akhirnya membuatnya memberanikan diri membuat pupuk organik sendiri untuk kebunya.
Kepada Mojok, Tyo membagikan cara membuat pupuk organik dengan bahan-bahan sederhana, seperti rumput liar, kotoran hewan, dan menggunakan metode “Sifans” dari India yang dipercepat hingga hanya 30 hari.
Tidak hanya praktis dan murah, metode ini juga ramah lingkungan serta cocok diterapkan di lahan sempit—baik oleh petani kecil maupun penghobi kebun di kota.
Ia juga menjelaskan pentingnya memahami tanah sebagai “mesin hidup” yang membutuhkan asupan agar tetap subur dan seimbang, tanpa bergantung sepenuhnya pada pupuk kimia dan herbisida.
Simak obrolan lengkapnya di episode terbaru KalcerSok. Temukan cara praktis, murah, dan berdampak besar untuk memperbaiki kesuburan tanah di sekitarmu.